14. Modus

46 6 4
                                    

"Cium aku" ucap Darell santai

Gisya mendelik mendengar ucapan yang di lontarkan Darell

"Modus" ketus Gisya

"Terserah ya, aku cuma kasih penawaran menarik" ujar Darell menaik turunkan alisnya

"Ga! Apaan sih, kamu tuh cuma cari kesempatan dalam kesempitan!"

"Yaudah kalo gak mau aku maafin" ucap Darell terdengar tak acuh dan mengalihkan pandangannya dari Gisya

Melihat hal tersebut Gisya berpikir apakah ia harus menyetujui permintaan Darell?

Sia-sia ia membujuk Darell dengan membuat makanan untuk nya, jika akhirnya Darell masih merajuk

"Ya jangan gitu dong! Maafin ya" rengek Gisya

"Janji deh gak bakal mikirin cowok lain, gak bakal deket sama cowok lain dan gak bakal bahas cowok lain lagi selain kamu" bujuk Gisya yang tidak di respon oleh Darell

"Darell kok aku didiemin aja si?" rajuk Gisya memanyunkan bibirnya

"Dar-" ucapan Gisya terpotong karena bel masuk yang berbunyi dan di susul datangnya guru

Gisya hanya menghela nafas pasrah

"Darell maafin aku" bisik Gisya

"Tau kan syaratnya?" ucap Darell dengan pandangan lurus ke depan

"Ya tapi jangan disini" bisik Gisya malu

Sekuat tenaga Darell menahan senyumannya, Gisya menyetujui syaratnya? Sepertinya ia akan sering-sering merajuk kalau begini. Batin Darell bersorak senang

"Berarti kamu setuju?" tanya Darell menoleh dengan wajah datar nya

Dengan ragu Gisya menganggukkan kepalanya

"Ok" ucap Darell tanpa ekspresi

Setelahnya mereka hanya diam, memperhatikan bu Tantri yang sedang menjelaskan materi

"Oke, ibu akan bagi kelompok, satu kelompok terdiri dari tiga orang" ucap bu Tantri guru fisika

Dalam hati Darell sudah merapalkan doa semoga ia bisa satu kelompok dengan Gisya

"Wisnu, Amel dan Baim kelompok satu" ujar bu Tantri mulai membagi kelompok

"Bella, Satya, dan Gisya" hancur sudah harapan Darell untuk bisa satu kelompok dengan Gisya

Kenapa harus dengan Satya kenapa tidak dengannya? Ingin sekali Darell mencekik bu Tantri dan ia bawa lari keliling lapangan

"Darell, Angga, dan Brian" ucap bu Tantri menyebutkan kelompok terakhir

"Tugas ini harus beres pulang sekolah, tidak ada bantahan!" putusnya yang membuat semua murid mendengus kesal

Setelahnya bu Tantri keluar meninggalkan kelas setelah sebelumnya mengucapkan salam

"Yuk kita ke perpus" ajak Gisya kepada Satya dan Bella

"Kuy lah" balas mereka serempak

Gisya hanya terkekeh dan mengangguk

"Darell awas aku mau ke perpus" ucap Gisya agar Darell memberinya akses untuk keluar

"Jangan genit sama Satya" bisik Darell ketus

"Iya-iya" sahut Gisya sambil tersenyum

"Rell yuk ke perpus" ajak Brian yang diangguki Darell

Akhirnya mereka berjalan beriringan menuju perpustakaan

DARELL (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang