12. Siapa mereka?

5.2K 385 5
                                    

Part keduabelas

Ternyata dia lebih licik dari yang kubayangkan. Menghalalkan segala cara, hanya untuk dendamnya terbalaskan.

__________

"Dia itu yang kemarin kecelakaan pas dibalapan. Dan Lo salah ngawatirin orang," ucap Gavin

Lofa menatap Gavin dengan tatapan tajam."ngawatirin?. PD banget,"

Gavin terkekeh pelan. "Gue tau lo khawatir sama gue,"ucapnya keukeh.

"Kata siapa?"

"Kata gue, soalnya wajah lo kentara banget if you're afraid of the person who was my accident, right? . Buktinya pas gue samperin, lo nanya gue 'lo gapapakan?'.So, what's wrong with me thinking like that? " balas Gavin dengan satu halis yang Ia naik turunkan. Tak lupa senyum miring terbit dari bibirnya.

"Whatever, and i'm not worried at all about you! "Balas Lofa ketus.

"Seriously? " ucapnya sambil menahan tawa. Entah kenapa saat ini Ia merasa senang ketika gadis didepannya ini menampilkan wajah kesal dengan sorot mata tajam.

Lofa memalingkan wajahnya tanpa berniat membalas ucapan cowok menyebalkan didepannya ini.

>>><<<

Sekarang Lofa dan Alna sedang berada diperjalanan menuju rumah mereka menggunakan mobil ferari berwarna hitam milik Lofa. Tak lupa, lagu milik taylor swift mengalun merdu memecah keheningan.


Chittt....

Lofa mengerem mobilnya hingga menimbulkan suara decitan yang begitu memekik, Ia menatap tajam kearah 5 orang pengendara motor yang  sekarang menghadangnya.

"Lof, mereka siapa?" Alna berucap dengan wajah panik.

Lofa menggeleng pelan, mata tajamnya sedari tadi terus memperhatikan segerombol orang itu.

"WOY, KALIAN KELUAR ATAU GUE NGANCURIN NI MOBIL!!"ucap salah satu dari kelima orang itu sambil memukul bagian depan mobil Lofa.

"Lof, gimana nih?. Mereka begal ya?"ucap Alna semakin panik.

Bagaimana tidak panik, keadaan jalan yang dilewati terbilang sepi.  Apalagi mereka seorang perempuan dan yang lebih parah lagi mereka dihadang lima lelaki dengan salah satu diantara mereka membawa sebuah balok kayu.

Tok tok tok

Cowok yang tadi berteriak kini mengetuk pintu kaca Lofa sambil memegang sebuah batu yang cukup besar.

"KELUAR LO, ATAU KACA INI GUE HANCURIN PAKE BATU!"pekik nya.

Lofa yang muak dengan orang itu Ia segera melepas sabuk pengamannya. Namun, saat akan membuka pintu Alna lebih dahulu mencekal tangannya.

"Jangan, Lof. Kita disini aja, mereka itu banyak,"cicit Alna.

Lofa menggeleng kepalanya pelan sambil memegang punggung tangan Alna. "Gue gak papa," ucapnya mencoba meyakinkan Alna. Setelah itu Ia keluar dari mobil, berhadapan langsung dengan cowok tadi.

"Lo siapa?"tanya Lofa.

Cowok itu tersenyum miring. "Lo gak perlu tau siapa gue, yang harus lo tau adalah,"

"Lo bakal mati!" Lanjutnya dengan nada penuh penekanan.

Lofa tersenyum smirk, "geez i'm so scared! "Pekik Lofa dengan sedikit nada dibuat-buat. Orang itu mengepalkan tangannya sambil menatap tajam kearah Lofa. Tak lupa nafasnya yang kian memburu.

Leofa {SEGERA TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang