4. Mulai berulah

7.3K 436 13
                                    

Part keempat.

Pastikan sahabat mu bukanlah ular yang sedang menyamar.

__________

Sekarang hari senin, hari yang dibenci para siswa karna harus upacara dibawah terik matahari yang begitu menyengat.

Semua siswa/i SMA ANGKASA berhamburan keluar kelas menuju lapangan. Mau tak mau mereka harus mengikutinya.

"BAGI KALIAN YANG TIDAK MEMAKAI ATRIBUT LENGKAP, SILAHKAN MEMISAH KAN DIRI. DAN MEMBUAT BARISAN DIDEPAN!"teriak Pak Tono menggunakan mic dengan lantangnya.

Siswa maupun siswi yang tak memakai  atribut lengkap itu berjalan kedepan lapangan dan berbaris disana. Dirasa barisan itu sudah tertib dan rapi. Zero, selaku pemimpin upacara hari ini, Ia segera memulai upacaranya.

Setengah jam lamanya upacara itu selesai, seluruh siswa dan siswi berhamburan memisahkan diri menuju kelas mereka masing-masing. Namun tidak dengan siswa/i yang tadi tidak memakai atribut lengkap mereka masih harus tetap berada dilapangan karna akan diberi hukuman terlebih dahulu.

Saat siswa-siswi lainnya pergi kekelas, namun seorang gadis dengan kucir kudanya masih berada dipinggri lapangan sambil memegang topinya.

"Eh Lof, sory ya lama. Tadi gue nemuin dulu Bu Windi buat izin,"ucap cowok yang memakai jas berwarna hitam dengan lambang osis yang menepel didada kirinya. Zero, cowok populer itu menyandang sebagai ketua osis di SMA ANGKASA.

Lofa mengangguk, " yaudaha yuk kita kesana!,"ajak zero.

Setelah disetujui Lofa, mereka berjalan beriringan menuju Bu Cinta dan kelima siswa yang kini tengah berdiri dengan tangan hormat pada tiang bendera, ditemani sinar matahari yang tak tanggung-tanggung menyinari kota jakarta pagi ini.

"Gavin kemana topi sama dasi kamu?," tanya Bu Cinta.

Lagu-lagi cowok itu yang selalu membuat Bu Cinta naik darah.

"Gatau lupa nyimpen,"balasnya santai.

Bu Cinta menghela nafap panjang. Ia menggeleng-geleng kan kepala tak percaya, setaunya Papanya Gavin waktu sma dulu tak senakal itu.

Setelah itu Bu Cinta berjalan menghampiri Lofa dan Zero.

"Lofa boleh kamu tungguin mereka?. Soalnya Ibu sama Zero mau ke sma jaya bhakti,"tanya Bu Cinta.

"Absen?,"

"Ibu udah bilang kok ke wali kelas kamu,"

Lofa mengangguk. "Yaudah Ibu sama Zero duluan ya. Kamu tungguin nya dipinggir lapangan aja,"

"Iya,"

Bu Cinta dan Zero pergi meninggalkan Lofa. Sebenarnya Ia bosan jika harus mengawasi mereka. Tapi apa boleh buat, Ia tak bisa menolak karna Lofa tau apa posisi nya sekarang.

Lofa melangkahkan kaki menuju lapangan yang lebih teduh. Ia segera mengambil ponselnya ketika Lofa meresakan getaran yang berasal dari saku androknya.

Ternyata ada orang yang  menelphonenya. Ia segera mengangkat telphone itu.

"Ada apa?,"

"....."

Lofa mendengarkan ucapan orang disebrang telphonenya dengan mata yang masih sibuk mengawasi siswa yang tangah dihukum.

Mata Lofa membulat ketika Ia melihat seseorang membawa sebotol minuman dan diberikan pada Gavin. Ia segera mematikan sambungannya, lalu berjalan cepat menuju cowok itu sebelum semua nya terlambat.

Leofa {SEGERA TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang