14

191 25 2
                                    

Ini hari kamis, Baekhyun pulang lebih awal. Karena biasanya ia akan menghabiskan waktu sorenya berbicara dengan Chanyeol di taman. Membahas tentang novel-novel yang mengagumkan.

Chanyeol adalah pencerita yang handal menurut Baekhyun, karena setiap Chanyeol bercerita entah mengapa cerita itu menjadi begitu nyata, begitu tak dapat di lupakan. Novel favorite Chanyeol adalah harry potter yang bercerita tentang sekolah penyihir dengan tiga orang sahabat yang memiliki latar berbeda. Jadi Baekhyun di buatnya juga memiliki keinginan ingin menjadi penyihir dan memiliki sahabat seperti si pintar Harmione dan si rambut merah Ronald Weasley.

Begitu hebatnya Chanyeol di mata Baekhyun sampai membuat Baekhyun tersenyum sepanjang hari.

"Baekhyun..."

Suara lembut menyapa, menyadarkan Baekhyun dari lamunannya. "Ada apa pak Lee?"

"Kemarilah.."

Baekhyun melangkah mengikuti langkah pak Lee ke Taman belakang. Baekhyun tak bertanya dan Pak Lee juga tidak mengatakan apapun saat tibalah Baekhyun di dekat gazebo sebelah kolam renang. Disana telah berdiri beberapa orang maid yang Baekhyun kenal betul.

"Selamat ulang tahun Baekhyun!!"

Mereka berucap serempak, membuat Baekhyun yang melihat itu hanya bisa berdiri kaku. Otaknya belum bisa merespon apa yang terjadi. Ini terlalu tiba-tiba dan sangat membahagikan.

Satu tetes air mata bahagia jatuh saat teman-teman maid disana memeluknya dan mengucapkan 'selamat ulang tahun' yang begitu membahagiakan.

"Te-terima kasih semua" Baekhyun masih menangis yang membuat suaranya sedikit serak.

"Baekhyun berhentilah menangis! Kemari, tiup lilin mu sebelum kuenya terkena tetesan lilin." Itu seruan dari salah satu maid yang ada disana.

Baekhyun mendekat ke arah kue  yang berisi dua puluh satu lilin yang sedang menyala.

Baekhyun tersenyum saat berdoa sebelum meniup semua lilin.

Semua yang berada disana ikut berdoa, doa yang sama "Semoga Baekhyun bisa terbebas dari neraka dunianya."

"Lebih banyak tersenyumlah Baekhyun, karena setiap masalah pasti ada titik akhirnya. Dan berdoalah jika itu adalah kebahagiaan." Pak Lee berkata samabil menyerahkan sebungkus hadiah dengan kertas kado berwarna beby blue. "Hadiah dari kita semua untuk mu, semoga kau menyukainya."

Baekhyun mengangguk cepat, sambil berucap terimakasih terus menerus.

Terlihat tidak sabaran saat membuka hadiah yang diberikan teman-teman maidnya. Yang membuat semua orang disana itu tertawa melihat betapa menggemaskannya tingkah Baekhyun.

Kadang kala mereka berpikir apa yang membuat tuan muda Oh sangat membenci Baekhyun? Padahal anak ini begitu menggemaskan dan sangat polos.

"Wowohhah ini sebuah tas!" Baekhyun berteriak saking semangatnya saat mendapatkan sebuah tas sebagai hadiah. "Aku akan memakainya saat berangkat belajar nanti!!"

Acara itu terkesan sederhana, hanya ada sebuah kue tar , sup rumput laut dan beberapa makan kecil. Mereka semua menikmati sajian itu terutama Baekhyun yang terus menerus tersenyum bahagia.

Malam itu adalah malam yang indah sampai Baekhyun tak ingin datangnya mentari besok pagi.

Karena mungkin sebuah badai telah menunggu untuk mengamuk.

---

"Baekhyun tolong tata alat makannya..." Pak Lee memerintah karena tuan muda Oh akan makan siang di rumah hari ini.

"Baik pak Lee."

Baekhyun melalukan sigap, membersihan dan menata sendok dan garpu dengan rapi. Memastikan tidak ada kesalahan dalam menata. Dia tak ingin itu menjadi alasan Sehun untuk menyiksa Baekhyun.

Setelah itu Baekhyun ikut membersihkan dapur setalah para Chef keluarga Oh, menyelesaikan masakan mereka.

"Istirahatlah dulu, sebelum tuan muda datang." Salah satu maid memberitahu.

Baekhyun mengangguk sambil berjalan keluar dari arah dapur. Baekhyun mengambil hp flipnya ingin memeriksa apa ada pesan dari Chanyeol karena sedari tadi hpnya terus bergetar.

Baekhyun terkekeh kecil saat membaca pesan yang di kirim Chanyeol. Tentang mengapa dia tak membalas pesannya Chanyeol dan kata-kata khawatir yang menjadi pesan spam.

Belum Baekhyun dapat mengetik balasan hp flipnya telah berpindah tangan.

Sehun berdiri didepan Baekhyun sambil membaca pesan yang ada di ponsel itu.

"Kembalikan..." Baekhyun berkata dengan suara bergetarnya.

"Park Chanyeol? Huh?"
Sehun maju selangkah yang membuat Baekhyun  mundur

"Kau melacurkan diri ke Park Chanyeol juga?" Sehun berkata remeh.

"Tidak...buk-an begi-tu..." Baekhyun menjawab dengan suara gemetar menahan tangis.

"Wahh, bahkan sekarang kau berani menjawab pertanyaan ku?" Sehun melangkah mendekat, memperhatikan bagaimana kaku badan Baekhyun sekarang.

"Apa kau pikir si Park ini benar-benar peduli denganmu?"

"Kumohon kembalikan ponselku..." Baekhyun memohon bukannya menjawab pertanyaan dari Oh Sehun.

Dan Baekhyun tau, dia telah melakukan sebuah kesalahan.

Sehun murka dan menjambak helaian rambut Baekhyun yang memuat Baekhyun meringis sakit.

"Maaf....ma-af..." Baekhyun menangis

Bersambung ges...

Little BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang