Sabtu
8.00 am"bisa tidak aku istirahat sebentar saja, 5 menit tak lebih"
Kevin, laki-laki itu terhitung pagi ini mulai untuk berlatih dirumah Harrison. Tahap awal dalam latihannya ini adalah pernafasan dan daya tahan.
Dengan terengah-engah laki-laki itu memohon untuk diberikan waktu istirahat karena sudah 7 putaran mengelilingi halaman belakang yang ternyata sangat luas itu. Bahkan halaman belakang itu memiliki trek jogging sendiri mengelilingi sebuah taman.
Taman yang berada di tengah trek jogging tersebut juga termasuk kedalam kategori luas karena didalamnya terdapat jalan setapak yang dibuat dengan bebatuan sungai lalu disamping kanan kirinya terdapat potongan daun pembatas yang sangat rapih seperti sebuah pagar yang membatasi jalan tersebut.
Lalu dibeberapa bagian taman tersebut terdapat kolam air mancur yang didalam terdapat beberapa ikan hias dan juga terdapat beberapa pahatan patung membentuk layaknya dewa Dewi serta sosok malaikat bersayap yang mirip seperti mitologi Yunani di beberapa bagian taman yang semakin menambah kesan megah taman tersebut.
Vali yang berada di tangga persis depan pintu menuju halaman belakang begitu tertawa puas melihat saudaranya itu tersiksa oleh trek jogging tersebut.
"Ayolah, lemah sekali kau ini, belum ada satu jam kau sudah banyak mengeluh, bagaimana kau akan membasmi penjahat seperti yang kau katakan jika untuk berlari saja kau tidak kuat?!" teriak dengan sedikit keras yang membuat Kevin ketika mendengar ocehan saudaranya itu langsung memberikan acungan jari tengah.
"Bagaimana jika kau ikut berlari bersamaku saja dari pada kau membacot seperti itu!" teriak Kevin menantang saudaranya itu untuk ikut berlari bersamanya karena dirinya sudah kesal dengan ocehan sepupunya itu.
"Kalau pun aku ikut berlari denganmu, aku akan mengalahkanmu lebih dahulu, sudah 1 kali putaran lagi" ejek Vali yang menganggap dirinya lebih baik dari pada saudaranya itu.
Pintu rumah menuju halaman belakang pun terbuka dan menampilkan sosok Darius datang dengan membawa sebuah nampan sebotol aqua dingin yang membuat siapapun orang akan tergoda untuk meminumnya saat keadaan sangat lelah lalu ada roti sandwich dan teh hangat.
"Suara teriakan kalian terdengar hingga kedalam rumah, apa yang terjadi?!" Tanya Darius yang sejak di dapur tadi mendengar suara teriakan yang tidak terlalu jelas, memang karena posisi dapur sangat dekat dengan halaman belakang.
"Ohh maaf kan aku pak tua, aku kira karena rumah sebesar ini teriakanku tidak akan terdengar"
Darius membalas dengan menautkan salah satu alisnya.
"seluas-luasnya rumah ini bukan berarti dia kedap suara"
Vali hanya tertawa terkekeh mendengar jawaban Darius.
"Maaf-maaf, tadi bocah laki-laki itu sudah ingin menyelesaikan joggingnya padahal belum sampai ke waktu yang ditentukan"
Terlihat Kevin yang terus jogging mengelilingi taman dengan raut wajah yang ditekuk.
"Sepertinya kalian berdua jarang sekali olahraga" sindir Darius yang kemudian meletakkan nampan yang berisi sarapan itu disebuah kuris taman yang tepat berada di samping tangga.
Sebelum Darius pergi, Vali sempat memanggilnya untuk sedikit membahas tentang mengapa Kevin yang dipilih untuk menjadi penerus tugas Harrison.
"Hei tuan Darius, sudah berapa lama kau mengawasi sepupuku itu?"
Darius masih terdiam ditempatnya, ia menghela nafas sejenak sebelum menjawab pertanyaan saudara Kevin tersebut.
"Sejak kematian kedua orang tuanya" jawab Darius jujur apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEADHAND : Rise Of The VIGILANTE (REVISI)
Action(telah selesai revisi) Ketika takdir memilihmu menjadi seseorang yang memegang kunci dalam memberantas kriminalisme. Seseorang yang dibutuhkan kehadirannya walau resikonya adalah orang-orang terdekat akan menjadi sasaran kejahatan Kevin putra, seora...