Chapter 25 - Ancaman

11 2 0
                                    

4.30 pm




Sebuah motor matic yang di kendarai oleh seorang laki-laki tiba disebuah parkiran dari sebuah rumah yang berukuran sangat besar milik seorang pengusaha kaya raya.

Setelah mematikan mesin motornya, laki-laki itu dengan segera bergegas untuk memasuki rumah tersebut.

Kevin, laki-laki itu dengan ekspresi cemas yang semakin menjadi-jadi memasuki rumah dari Harrison untuk segera menemui Darius.

Menurutnya saat ini hanya Darius lah satu-satunya harapan untuk menemukan Naura. Kegelisahan laki-laki berusia 19 tahun itu nampak jelas terlihat dari raut wajah miliknya setelah mendengar pengakuan Sheila dan Amara yang juga sama sekali tidak mengetahui keberadaan Naura.

Setelah scanner basement menscan seluruh tubuh Kevin, pintu basement pun terbuka. Kevin dengan tergesa-gesa berjalan menghampiri sosok pria tua yang berada di depannya saat ini.

Perlahan langkah kakinya yang awalnya bergerak cepat kini mulai melambat seiring melihat sosok yang dihadapannya itu terlihat begitu sibuk dengan monitor yang berada di depan pria tua itu.

Perhatian laki-laki itu kemudian tertuju kepada monitor besar utama yang ada didepannya saat ini. Di monitor tersebut memperlihatkan
Rekaman sebuah video, rekaman tersebut nampak diambil dari sebuah cctv.

Tapi yang membuat Kevin bingung adalah lantaran rekaman cctv itu terlihat seperti sangat tersembunyi.

"Rekaman ini diambil dari alat pengintai yang ku letakkan didalam tas perempuan yang menjadi sekretaris Marco" sahut Darius tiba-tiba.

Pria tua itu sudah menyadari kedatangan Kevin sejak laki-laki itu baru memasuki gerbang halaman depan.

Tak butuh waktu lama untuk menanggapi ucapan Darius. Kevin mengingat maksud ucapan pria tua itu dimana perempuan yang dimaksud itu adalah Cory.

Kevin sekilas menoleh kepada jari jemari Darius yang masih terus mengetikkan beberapa kode rahasia di sebuah keyboard. Setelah beberapa menit sibuk dengan monitor dihadapannya tersebut, pria tua itu akhirnya buka suara.

"sejak alat pengintai itu aku letakkan didalam tas Cory, beberapa hari kebelakang aku sibuk untuk mengumpulkan beberapa bukti tentang keterlibatan Marco beserta Carlos, dan aku menemukan beberapa hal yang bisa menjadi sebuah bukti kuat, salah satunya ada didalam video ini"

Pria tua itu lalu memilih salah satu video rekaman dari alat pengintai. Didalam rekaman tersebut terlihat 2 orang sedang berbicara. Seorang laki-laki kisaran umur 40 an dengan stelan jas hitam senada dengan warna celananya dan seorang perempuan muda yang mengenakan sebuah kemeja ketat dan rok span selutut.

Terlihat kedua orang tersebut nampak sedang larut dalam percakapan yang cukup serius. Kemudian datang seseorang dengan pakaian serba putih khas para ilmuwan laboratorium dengan memakai kacamata serta sebuah masker gas.

"tuan, serum yang kau dapat itu masih dalam tahap pengembangan, kami mungkin bisa membuat beberapa terobosan lain tapi...

"tapi apa?!"

Walau dengan nada bicara yang datar, tapi bisa dirasakan bahwa ucapan itu seperti semua intimidasi bagi ilmuwan tersebut.

"t-api tanpa armor itu, kita tidak akan bisa memakai serum tersebut seperti yang sudah diberitahu" ungkap ilmuwan tersebut dengan nada bicara yang bergetar.

Kevin menduga kuat bahwa pria yang memakai stelan jas itu adalah Marco dan wanita yang memakai kemeja ketat itu adalah Cory.

Marco mengembalikan sebuah iPad hologram milik Cory lalu menghadapkan tubuhnya kepada ilmuwan yang menemuinya itu.

DEADHAND : Rise Of The VIGILANTE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang