Chapter 31 - Kevin vs Marco

12 1 0
                                    

"JANGAN!!"

-

-

-

Tombol merah dialat pemicu tersebut berhasil di tekan oleh Marco. Pria itu tertawa puas dihadapan dua orang yang dirundung perasaan kehilangan yang amat sangat.

Bahkan Naura sendiri diam tak berkutik, perempuan tersebut tertunduk dengan tatapan yang terlihat begitu kosong. Perempuan itu nampak jelas sedang shock karena harus menerima kenyataan bahwa kakak laki-laki satu-satunya tewas ditangan bosnya sendiri. Air mata masih terus mengalir dari kedua sudut matanya.

Sedangkan Kevin, laki-laki itu segera mengangkat tangan kanannya dan menunjuk tepat kearah Marco. Dibalik penutup wajah kaca yang menutupi wajahnya tersimpan Tatapan kebencian terlihat jelas di kedua matanya.

"KAU....... KAU AKAN MEMBAYAR SEMUA INI!!!!" bentak Kevin dengan nada tinggi.

"menyeramkan sekali ancaman dari seorang bocah kecil yang hanya bisa terdiam ketika melihat kedua orang tuanya terbunuh".

Seketika Kevin dibuat sangat
terkejut dengan ucapan Marco yang tiba-tiba tersebut.

Kedua matanya terbelak mendengar ucapan pria didepannya itu. Begitu juga dengan Naura, perempuan yang masih tertunduk tersebut kini sedikit demi sedikit mengangkat kepalanya tak kala mendengar ucapan Marco itu. Perempuan itu sedikit menoleh ke wajah Marco dengan ekspresi penuh tanda tanya.

Perlahan sebuah senyuman penuh rasa kepuasaan terlihat jelas di wajah pria tersebut.

"Aku yakin kau sangat terkejut. Apa kau masih ingat bagaimana seorang Givano, ayah yang sangat kau banggakan dulu itu tewas?, Atau kau masih mengingat bagaimana otak dari wanita cantik yang bernama Annie yang sudah melahirkankan mu itu bisa hancur?"

Ucapan Marco seketika membuat Kevin kembali mengingat kejadian terkelam didalam hidupnya. Kenangan pahit yang harus diterimanya disaat kecil yang membuat dirinya merasakan trauma yang sangat besar.

"a--apa maksud mu?!, KENAPA KAU MEMBAWA-BAWA NAMA MEREKA?" perlahan Kevin menurunkan tangannya.

"aku tau semua tentang mu, anak kecil. aku ingat bagaimana sebuah peluru berkecepatan tinggi menembus jantung dari laki-laki yang sangat kau banggakan itu dan kau hanya bisa menangis menyaksikan itu tanpa bisa berbuat apa-apa" sambung marco diiringi dengan suara tawa yang begitu puas.

"k----kau yang membunuh mereka?" ucap Kevin dengan terperanga.

"aku melihat bagaimana mereka terbunuh dan itu adalah pemandangan yang sangat indah" ucap Marco seaakan tak merasakan perasaan bersalah sama sekali.

Air mata Kevin jatuh membasahi pipinya. Menemukan sebuah fakta bahwa Marco adalah seseorang yang terlibat dalam pembunuhan kedua orang tuanya membuat semua perasaan saling bercampur aduk didalam hatinya. Perasaan sedih dan kemarahan yang sangat besar menguasai hatinya.

Naura yang masih berada didalam dekapan pria yang menyanderanya menoleh kepada sosok berarmor didepannya kini.

Perempuan itu seakan seperti mengingat beberapa nama yang disebutkan Marco, Givano dan Annie. Dua nama itu pernah diceritakan oleh seorang laki-laki yang akhir-akhir ini terlihat dekat dengannya. Perempuan itu mulai berusaha mengingat hubungan nama-nama yang diucapkan Marco dengan sosok berarmor dihadapannya kini.

Muncul sebuah firasat didalam dirinya yang mulai menerka-nerka siapa orang dibalik sosok berarmor didepannya ini. Tapi perempuan itu tidak yakin dengan instingnya yang ntah bagaimana mengatakan dibalik sosok berarmor itu adalah sosok laki-laki itu. Tapi logikanya berkata sebaliknya karena tak mungkin laki-laki tersebut terlibat akan hal besar seperti yang sedang terjadi.

DEADHAND : Rise Of The VIGILANTE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang