Chapter 33 - Rumah sakit

20 1 0
                                    

2 minggu kemudian

*rumah sakit umum Lightland city

Samar-samar secercah cahaya mulai memasuki penglihatan seorang Kevin putra Givano. Perlahan laki-laki itu membuka matanya dan melihat cahaya yang begitu terang benderang dari sebuah lampu yang berada di langit-langit.

laki-laki itu mengerjapkan kedua matanya beberapa kali agar bisa melihat dengan jelas karena pandangannya saat ini masih begitu buram efek dirinya baru membuka matanya kembali. Setelah beberapa saat, akhirnya pandangannya mulai terlihat jelas. Tapi setelah itu rasa pusing yang begitu hebat hinggap di kepalanya yang membuatnya sangat ingin menjerit karena rasanya yang begitu sakit.

Laki-laki itu menggigit bibir bagian bawahnya untuk menahan rasa sakit dikepalanya yang begitu hebat. Laki-laki itu kembali memejamkan matanya. Setelah beberapa saat akhirnta perasaan pusing itu menghilang.

Setelahnya ketika Kevin berusah menggerakkan tangan kanannya, dirinya merasakan ada sebuah tangan lain yang menggenggam tangannya itu. Tangan itu terasa begitu halus bahkan rasanya Kevin seperti menggenggam tangan seorang bayi. Laki-laki itu kemudian menoleh kesamping kanannya dan langsung terkejut dan tak bisa berkata apa-apa ketika melihat siapa pemilik tangan tersebut.

Tapi kemudian senyuman mengembang dengan sangat lebar di bibirnya.

'sejak kapan dia disini?'

Kevin kemudian mencoba mencari dan mengedarkan pandangannya kesekeliling untuk melihat jam guna mengetahui pukul berapa sekarang.

'tunggu, apa---- dimana aku ini?'

Kevin baru menyadari kalau dirinya berada didalam sebuah ruangan berwarna hijau terang, didalam ruangan itu terdapat sebuah televisi, sofa, meja kaca, dan juga ada sebuah selang infus yang menusuk punggung tangan kanannya.

'apa aku dirumah sakit?, Tapi ruangan ini terlihat seperti ruangan VIP' gumamnya lagi yang menyadari dimana dirinya saat ini sedang terbaring.

Karena tidak menemukan dimana letak jam yang dicarinya akhirnya laki-laki itu menyerah lalu pandangan kembali menuju sosok perempuan yang tertidur disamping ranjangnya dengan begitu pulasnya. Terlihat dibeberapa bagian lengan tangan perempuan itu ada beberapa luka yang terlihat sudah mulai membaik.

Melihat perempuan itu tertidur begitu pulas dirinya tidak tega untuk membangunkannya dan memilih untuk diam, sejenak dirinya ingin kembali memejamkan mata karena firasatnya yang menunjukkan jika saat ini merupakan malam hari.

Tapi baru saja dirinya ingin memejamkan kedua matanya, Kevin dikejutkan oleh suara sebuah alarm dering dari sebuah handphone.

Sontak perempuan yang awalnya tertidur pulas disampingnya langsung terbangun. Terlihat wajah dari perempuan tersebut yang tampak menunjukan muka bantalnya.

Perempuan itu langsung mematikan alarm dering di handphone dan menguap beberapa kali.

"Sepertinya suara itu cukup membuatmu terkejut, Naura"

Seketika Naura terdiam sesaat lalu melihat kearah sumber suara itu berasal. Perempuan itu melihat kearah ranjang yang menampilkan senyuman seorang laki-laki berusia 19 tahun yang ditunjukan kepadanya.

"Hi" sapa laki-laki itu.

Sontak kedua manik mata perempuan itu membelak lalu diikuti dengan ekspresi bahagia yang nampak sekali diwajah perempuan itu.

"Kau----- kau sudah sadar?, ........ KAU SUDAH SADAR?!!!!"

tanpa diduga Naura langsung memeluk Kevin dengan begitu erat. Hal itu sangat mengejutkan Kevin dan membuatnya terlihat seperti shock karena terkejut dengan tindakan Naura yang langsung memeluknya.

DEADHAND : Rise Of The VIGILANTE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang