↬ O9: moody

521 56 5
                                    


The Brothers—nama geng Jeno.
MAJOR! NOMIN.
• • •

SETELAH jam olahraga selesai, Jeno dan Jaemin memisahkan diri dari teman-teman nya dan memilih duduk ditribun atas untuk beristirahat sejenak. Si pemuda Lee melemparkan botol air mineral, yang ditangkap baik oleh Jaemin.

"Thanks."

Jeno mengangguk sekilas sembari meneguk air minumnya hingga tandas.

"Mau langsung ke kelas ga?"

Fokus Jaemin teralihkan karena pertanyaan yang Jeno lontarkan padanya. "Ayo, panas juga disini."

Jeno melirik Jaemin sekilas, bibirnya sedikir pucat. Namun ia tidak mengatakan apapun dan memilih beranjak dari duduknya karena Jeno pikir si pemuda yang lebih pendek darinya itu hanya kelelahan sehabis olahraga.

Dengan santai Jeno berlari menuruni tangga dengan langkah lebarnya.

"Jen, hati-hati bego!"

Yang diteriaki namanya menghentikan langkah dihadapan seseorang yang sangat ia kenali. "Lah, lo yang bego ngapain di sini?"

Itu Eric, ntah ada urusan apa yang sedang ia lakukan di sini, Jeno tidak mengetahuinya. Ini bukan jadwal kelas Eric untuk olahraga. Kalau pun memang iya, dimana teman-teman kelasnya yang lain?

"Nganterin minum." Eric mengedikkan bahunya santai, berbeda dengan sang kembaran yang mengernyitkan dahi bingung. "Siapa?"

"Renjun." Jawabnya singkat lantas berbalik meninggalkan Jeno yang melongo tak percaya.

"BUSET! UDAH BERANI TERNYATA, KALO JADIAN TRAKTIR GUA!"

Eric memberikan gestur fuck dengan jarinya pada Jeno tanpa membalikkan badan. "Bacot!" Jeno terbahak-bahak melihat tingkah kembaran nya yang terkesan malu-malu, sedangkan Jaemin hanya tersenyum kecil.

Ah, akhirnya kembaran gue udah berani terang-terangan deketin Renjun. Gue rasa mereka bakal jadian dalam waktu dekat.

Jeno menyadarinya sejak dulu, Eric memang sudah lama menyukai Renjun. Namun, ia terlalu malu untuk mendekatinya secara terang-terangan. Meski terlihat masa bodo, Jeno peka dengan semua gerak-geriknya. Ikatan batin saudara kembar memang sangat kuat.

Yeah, diam-diam Jeno memperhatikan.

"Mereka kalo pacaran lucu kayaknya."

"Iya, cocok." Jaemin membalas dengan senyum yang masih bertengger dibibir tipisnya. "Ayo ke kelas." Si pemuda yang lebih tinggi menepuk pundak Jaemin dengan cukup keras.

Jaemin yang diperlakukan seperti itu mendelik tajam lantas berlari secepat mungkin menyusul Jeno yang ternyata telah kabur terlebih dahulu demi menghindari pukulan dan tendangan Jaemin yang luar biasa menyakitkan.

"BRENGSEK! SINI LO!"

"HAHAHA OGAH!"

Jeno berlari sekencang mungkin meninggalkan Jaemin yang masih mencoba mengejarnya.

Sial, langkah kaki Jeno lebar banget!

Akhirnya Jaemin menyerah dan memilih berjalan santai. Sesampainya dikelas Jaemin melihat Jeno sudah berada dimejanya sedang berganti pakaian.

Didalam kelas ada Haechan, Felix, Hendery, Yangyang, Hyunjin, dan beberapa teman laki-lakinya yang sudah berganti pakaian. Mereka terbiasa berganti didalam kelas tanpa harus repot-repot pergi ke toilet. Berbeda dengan para siswi yang lebih memilih berganti di toilet. Karena kalau tidak, bukan nya berganti pakaian mereka malah sibuk teriak sana-sini.

Been Through A Long Journey : NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang