Yooniversemin

It's You

🌼

[Happy Reading]

🍒

Hari ini weekend.
Seperti biasa Jimin sibuk di Magnate.
Bisa di bilang sedang kerja paruh waktu.

Awalnya Jimin hanya membantu Kim SeokJin tapi karena dia merasa nyaman dan tidak ada pekerjaan akhirnya hampir setiap sabtu dia terjebak di sini.

Kim Taehyung juga biasanya datang, kalau Jeon Jungkook sang kekasih ingin ke café

Kalau tidak datang ya jangan tanya mereka berdua sedang apa di apartement. 🔞

Kim bersaudara itu sahabat Jimin sejak masih Junior High School.

Ibu Jimin sudah meninggal terkena sakit kangker hati.
Akhirnya dia hanya berdua dengan Ayah yang semakin sibuk bekerja sejak kepergian Ibunya.

Jimin sudah mencoba untuk memperingatkan agar ayahnya tidak seperti itu, tapi mungkin bekerja adalah satu-satunya hal yang membuat sang ayah sedikit lupa dengan sosok istri tercinta.

Kim bersaudara selalu berada di sisi Jimin. Jadi setidaknya Jimin tidak kesepian di rumah.
Jimin merasa bersyukur karena tidak merasa sendirian.

Sore itu beberapa pengunjung sudah berdatangan.
Beberapa dari mereka adalah teman satu kampus Jimin dan SeokJin yang lebih di dominasi pegawai kantor Min-Corp yang letaknya tak jauh dari café SeokJin.

Jimin dan beberapa pegawai cukup sibuk hari itu, karena Jin sedang sibuk di office lantai 2 cafe itu tidak lepas dengan telfon selulernya.

Sebeb ada masalah dengan pengantaran biji kopi dari Indonesia yang harusnya datang siang itu.

Jimin menghembuskan nafas kala orderan terakhir telah selesai.
Agak sedikit kualahan karena tidak ada Hoseok salah satu karyawan tetap cafe tersebut sedang sakit.

Jimin langsung berdiri kala lonceng di pintu masuk berdenting.
Memperlihatkan sosok pegawai kantoran yang sedikit ugh.. kacau ?

Rambut berantakan, dua kancing utama kemeja merah maroonya sudah terbuka, lengan yang tergulung sampai siku dan jas yang entah dia gunakan atau tidak.

Sexy

Batin Jimin,

"hmm aku pesan satu ice Americano double shoot."

"..."

Jimin diam tak menjawab.
Dia tertegun dengan pengunjung yang satu ini.

"halo ?"

kata pengunjung itu dengan melambai-lambaikan tangan di hadapannya.

"kau mendengarku ?" katanya lagi.

"eh ? m-ma.."

"ah maaf tuan kurasa temanku sedang kecapekan. Yah seperti yang kau tahu café kami ramai jika weekend." Kata Jaebum.

"Jimin, sebaiknya kau urus meja kosong di sana. Biar aku yang tangani ini."Bisik Jaebum pada Jimin yang masih mematung menatap pelanggan itu.

"a-ah iya, maafkan saya. Saya permisi." Kata Jimin akhirnya pergi.

Aneh, jantungnya berdegup cepat seperti sedang berlari dengan Taehyung saat mereka terlambat kelas Mr. Choi dosen galak di kampus.

Tapi ini rasanya berbeda, seperti ada ratusan kupu-kupu yang menggelitik.

"Maafkan temanku tuan." Kata Jaebum lagi.

"anak baru ? kurasa Seokjin hyung tidak akan menerima pegawai yang ceroboh seperti itu." katanya panjang lebar.