-Jingga-

605 28 0
                                    

🌼

[Happy Reading]

🍒

⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠
Bukan YoonMin













Berawal dari sebuah rindu yang entah untuk siapa.
pagiku berjalan seperti biasa.
dan seperti biasa itu pula, jauh di relung memori aku menemukan kekosongan yang sangat kentara.

meneguk cokelat hangat terakhirku sebagai sarapan hari ini.

"Bang, adek berangkat"

"Sama abang aja. ada yang mau abang omongin"

aku mengrenyit bingung, lalu melihat jam d tanganku, karena ini terlalu pagi untuk abang pergi ke kantor.

.

.

.

di mobil, abang terlihat gusar.
terlihat di wajahnya seperti menimbang kata apa yang pantas di ucapkan padaku.

"bang Yoongi kenapa sih ?"
adek ada salah ya ?
adek deg deg an kalo abang mendadak serius"

dia melihat ku sekilas.
tangan kirinya melepas kemudi dan menggenggam tangan ku.

"nanti, selesai kelas. kamu ke kantor abang dulu ya, kalau abang nanti meeting belom kelar, biar Jimin yang jemput. "

"ada apa sih bang ? "

"udah,. nanti, adek abang kasih tau di kantor"

aku merasa ada yang tak beres.
karena rasanya dejavu sekali.
sikap yang mengingatkanku akan kepergian seseorang.

.

.

.
selesai kelas, aku mendapat pesan dari Jimin.
sekretaris sekaligus tunangan Yoongi, abangku.

dia memintaku menunggu di kedai moonbucks.
tempat biasa bang Yoongi menunggu ku.

karena nanti aku ke kantor, aku inisiatif membelikan abang ku ice americano kesukaannya.

setengah pesanan latte milikku bertengger di meja.
Jimin masuk dengan wajah cerianya.
seperti biasa pula dia..

mempesona.

dia dulu, cinta kedua setelah cinta pertama menyakitiku.

sebelum duduk, dia mengecup pucuk kepalaku yang sudah menjadi kebiasaannya.

penyayang.

"maaf ya lama, Yoongi masih ada meeting yang sebenarnya aku juga bisa handle. tapi, dia memaksaku untuk menjemputmu. tak apa kan ?" dengan kekehan manis di akhir ceritanya.

"abang kenapa si Jii ?"
tanyaku to the point tak menjawab penjelasannya.

"Jii ga ada kuasa buat cerita, perintah Yoongi cuma jemput, beliin kamu makan siang. dan kita bicara di kantor"

"tuhkan.. nyebelin"

Jimin menarik tanganku keluar setelah membayar beberapa minuman yang ku pesan tadi.

.

.

.

mampir di restoran Indonesia dan membeli beberapa makan siang.
Nasi Goreng wajib di beli, karena kesukaan Yoongi.

memasuki area kantor.
dengan Jimin yang masi menggandengku layaknya aku anak usia 5th.

"jalannya jangan cepat-cepat! " protesku

YooniverseminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang