Setelah malam dimana mereka berciuman mesra di dalam kamar Sasuke yang gelap, Sasuke memutuskan dengan sepihak bahwa pernikahan mereka harus dipercepat. Hinata menolaknya, mengajukan protes dengan berbagai alasan yang dapat dipikirkannya.
Tapi Sasuke Uchiha jauh lebih keras kepala dari dugaannya. Entah bagaimana caranya, pria dingin dan kaku itu berhasil membuat kedua keluarga setuju dengan usulan pernikahan itu.
Mengingat perdebatan mereka membuat Hinata jengkel.
Hinata kini memandang kesal Sasuke yang masih duduk dengan ketenangan yang menurut Hinata menyebalkan. Mereka masih memperdebatkan tentang hari pernikahan mereka yang dimajukan menjadi dua mingu lagi. "Lagipula, kau pikir mengurus pernikahan itu mudah..? banyak yang harus dilakukan!"
"Hinata. Kau mencemaskan hal-hal yang tidak perlu. Uchiha bisa mengatasi semua itu dengan sangat mudah. Jadi, duduklah dengan manis dan turuti perintahku"
"Aku tidak suka diperintah dan dipaksa!". Hinata merasa, sikap lemah lembut dan tenangnya akan terkikis habis jika harus terus terusan berurusan dengan pria di hadapannya ini.
Sasuke tersenyum, cukup menarik melihat Hinata marah seperti saat ini, "Oh, baiklah. Kalau begitu, turuti perkataanku. Maka aku tak perlu memaksamu "
"Sasuke! Itu sama saja," katanya kesal. "Kenapa kau bersikeras sekali..?"
"Aku punya alasan yang tepat, Hinata. Kakak mu itu, dia bisa melakukan apapun selama satu bulan itu untuk mengganggu rencana kita. Dan jika itu terjadi, aku akan kehilanganmu"
Hinata sempat terkejut dengan perkataan Sasuke, "Apa kau khawatir..?"
"Tentu. Akan sangat sulit bagiku mencari gadis lain dengan kualitas sepertimu"
"Kau tahu, Sasuke. Aku tarik semua pikiran baik ku untukmu. Kau lelaki egois!"
"Terimakasih pujiannya, Hime. Apa itu artinya aku sudah mendapat jawaban "ya" darimu..?"
"Terserah! Lakukan saja sesukamu !"
"Bagus. Kau pasti akan menjadi istri yang baik"
Hinata memijat keningnya. Sangat salah ketika Hinata berpikir mungkin Uchiha Sasuke sedikit punya rasa kebaikan dalam dirinya. Dia sungguh pria egois, kejam yang hanya suka mempermainkan wanita.
"Hinata, ini! Bawa dan cobalah" Ino memberikan sebuah gaun putih yang terlihat indah itu pada Hinata
Hinata menerimanya dengan desahan pelan, tak punya niat untuk menolak jika itu bisa mempercepatnya untuk kembali ke kasurnya yang nyaman. Dia sudah berada di butik Ino selama satu jam lebih untuk memilih gaun pengantin yang akan dikenakannya satu minggu lagi. Dia sudah mencoba beberapa gaun yang dipilihkan dan dirancang sendiri oleh Ino.
"Begitulah ribetnya jika akan menikah" kata Yugao sambil terkikik geli di sebelah Hinata dan Ino. "Bersyukurlah, Hinata. Dulu ibu ku sangat cerewet. Kami bahkan menghabiskan waktu lebih dari tiga jam di satu butik"
Hinata melirik Yugao dengan tatapan tak percaya. "Yugao nee.. jika itu aku, mungkin aku sudah pingsan".
Yugao tertawa pelan. Hinata merasa sangat bersyukur ada Ino dan Yugao nee yang bersedia membantunya. Terlebih dalam waktu sesingkat ini. Meskipun Sasuke yang menyiapkan sebagian besarnya, tetap saja masih ada banyak hal lagi yang perlu diurus.
Dengan adanya hal ini juga, Hinata menjadi semakin dekat dengan calon kakak iparnya ini. Yugao adalah wanita yang sangat cantik, dengan matanya yang berwarna cokelat tua dan rambut ungu panjangnya. Sifatnya yang ceria, membuatnya mudah untuk didekati. Terutama oleh wanita pemalu sepertinya. Hinata merasa nyaman berbicara dengan Yugao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Proposal
RomanceSasuke Uchiha, cassanova tampan yang harus terikat dengan surat wasiat keluarganya. Membutuhkan seorang calon pengantin dengan background bagus, jika tidak, namanya akan terhapus dari daftar keluarga Hinata Hyuuga, Lady dari klan Hyuuga yang ingin...