"Jadi, Sasuke" Madara yang duduk di kursi kerjanya, menggantungkan kalimatnya, "kau tak mungkin datang kesini sekedar untuk mengunjungiku, bukan..?"
Sasuke tersenyum miring, duduk dihadapan Madara dengan angkuh, "Tidak, tentu saja tidak".
Sasuke menatap Madara dengan penuh percaya diri. "Kau akan terkejut mendengarnya, kakek" kata Sasuke
"Benarkah..?" Madara memicingkan sebelah matanya," Jalang mana lagi yang kau bayar untuk menjadi partnermu kali ini huh, Sasuke..?" tanyanya dengan nada mengejek
Sasuke mendecih pelan. Yah.. sasuke sebenarnya sudah berusaha, setidaknya dua kali, untuk membayar wanita di luar sana. Tapi Kakeknya ini memang selalu mengawasinya dengan ketat, atau bisa dibilang dia memang punyai insting yang sialnya sangat tajam atau memang wanita yang Sasuke pilih adalah wanita-wanita jalang _bukan sepenuhnya jalang sih, hanya yang seksi dan cantik, mereka model jika Sasuke tak salah ingat.
Selain itu, Sasuke hanya sedikit mengenal wanita dari kalangan terhormat yang masih lajang dan yang tentunya minimal harus seusianya.
Dah yah.. akhirnya rencananya selalu gagal.
"Bukan jalang, tapi Lady" Sasuke tersenyum sombong. Cukup yakin dengan rencananya kali ini.
Lagipula, kali ini gadis pilihannya sudah sangat sempurna. Hyuuga Hinata tentu berbeda dengan jalang-jalang itu.
Sejujurnya, ketika Hinata datang padanya, dia merasa seperti mendapatkan oasis yang menyejukkan. Tapi sekaligus keraguan, melihat bagaimana polosnya Hyuuga itu.
"Lady..?" Tanya Madara memastikan dengan penekanan yang kentara
"Lady Hyuuga. Hyuuga Hinata"
Madara cukup terkejut. Lalu dia beralih ke mode datar dan tenangnya lagi. "Aku tidak percaya ini. Bagaimana kau bisa mendapatkan seorang Hyuuga dengan reputasimu itu, hm..?''
Madara jelas tahu siapa itu Hyuuga Hinata. Dia cucu kesayangan sahabatnya dari klan Hyuuga, Satoshi Hyuuga. Dia juga beberapa kali bertemu dengan Hyuuga Hinata, gadis manis lemah lembut yang polos. Sangat berbanding terbalik dengan Sasuke. Jadi jangan salahkan Madara yang tak mempercayainya.
Sasuke sudah menduga reaksi keterkejutan kakeknya. Hanya saja rasanya tetap menyebalkan jika mendengarnya secara langsung dari mulut kakek satu-satunya ini.
"Pesona Uchiha itu tak terbantahkan. Benar begitu kan, kek..?" katanya sombong.
"Kau tidak mengancamnya, kan..?"
"Tentu tidak! Kenapa kau tidak mempercayaiku..? Aku cucu kandung mu bukan, huh..?" Sasuke sedikit berteriak frustasi.
"Dengan tingkah lakumu itu, kau meminta ku untuk percaya begitu saja, hn..?"
"Apa perlu aku membawanya kemari..? Kau bisa menilainya sendiri"
"Tentu. Bawa dia lusa"
.
.
.
Hinata hampir saja memejamkan matanya sebelum mendengar ringtone suara hp-nya berbunyi.
Dia mengernyit sebentar, memeriksa siapakah yang memanggilnya malam-malam begini. Lalu kantuknya seakan hilang saat dia mengeja nama yang tertera di layar samrtphonenya.
Dengan tergesa, Hinata menjawab panggilan itu, "Mo-moshi-moshi" sapanya
"Hn"
Hinata bingung. Hanya itu respon yang dia dapat, lalu dengan kikuk dia bertanya, "ke-kenapa menelpon ku malam-malam begini..?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Proposal
RomanceSasuke Uchiha, cassanova tampan yang harus terikat dengan surat wasiat keluarganya. Membutuhkan seorang calon pengantin dengan background bagus, jika tidak, namanya akan terhapus dari daftar keluarga Hinata Hyuuga, Lady dari klan Hyuuga yang ingin...