Chapter ini FULL SASUHINA
Happy reading !! ^.^
Pernikahannya sudah berlalu beberapa jam yang lalu. Lebih dari ekspektasinya, dia kira, rasanya akan terasa biasa saja karena dia tahu, ini hanya pernikahan yang dilandaskan kebutuhan.
Tapi nyatanya, dia merasakan perutnya melilit, gugup, dan jantungnya berdebar-debar.
Dia tidak akan melupakan bagaimana Sasuke memandangnya dengan mata yang selalu menjeratnya. Seakan mengatakan dia ingin memiliki Hinata. Dia tahu tidak seharusnya dia berpikir begitu, tidak seharusnya dia merasakan hal seperti itu pada suaminya sendiri.
Tapi saat pria itu mengucapkan janji setianya dengan suara husknya yang tenang dan tulus, dia tak bisa menahan setetes air mata yang jatuh di pipinya.
Lalu saat pria itu akhirnya menciumnya di depan semua tamu yang hadir, Hinata tidak bisa lagi merasakan telapak kakinya. Dia hanyut dalam ciuman manis yang memabukkan itu.
Ciuman itu tidak pernah cukup. Entah berapa lama mereka berciuman saat itu, hingga siulan, tepukan tangan dan tawa para tamu mengusik mereka. Menggoda mereka berdua dengan tatapan jail.
Setelahnya, wajah Hinata memerah padam, tak bisa fokus pada apa yang dia lakukan. Jadi dia hanya berdiri sambil memasang senyum, dan terkadang melirik dengan malu Sasuke, suaminya.
Dia tidak tahu apakah karena sinar mentari sore itu, atau memang benar, saat Sasuke juga meliriknya, dia bisa melihat semburat merah yang menjalar di sekitar pipi Sasuke yang tegas. Dan dia mendapati dirinya sendiri terpesona pada Sasuke. Mengingat semua itu, membuat wajahnya kembali merona.
Tapi setidaknya, dia cukup lega saat Ino dan Neji terlihat bahagia dengan senyum mereka. Neji mengucapkan selamat padanya, dan berbisik menggumamkan kata maaf, serta memintanya untuk tetap menganggapnya sebagai kakaknya. Dengan penuh semangat HInata mengangguk setuju. Tak ada yang lebih diharapkannya dari ini.
Lalu dia mendesah, Ini hanya permulaan. Semoga Tuhan membantunya.
Dia harus menyelesaikan apa yang telah dimulainya. Suka atau tidak.
Dia memusatkan perhatiannya pada usahanya untuk melepas semua jepitan pada rambutnya. Jepit terakhir di rambutnya, dan dia membiarkan rambutnya tergerai.
Saat dia mulai menyisir rambutnya yang panjang, suara deret pintu terdengar. Dari cermin di depannya, dia bisa melihat sosok tinggi Sasuke. Pria itu masih mengenakan setelan jas pengantinnya tadi. Terlihat gagah dan kokoh dengan sensualitas superior, khas seorang pria yang selalu mendapatkan apapun dalam hidupnya.
Mata onyx itu mengunci pada sosok Hinata yang duduk di depan cermin. Dia melangkah mendekat sampai dirinya ada di belakang gadis itu. Lalu tangannya menyentuh helaian rambut indigo yang sehalus sutra. Menundukkan kepalanya hingga dia bisa mencium harum yang menguar dari sana.
Hinata terpaku di tempatnya, napasnya tertahan. Dadanya berdegub kencang. Terkejut saat jemari lelaki itu menurunkan resleting belakang gaunnya.
"Sa-Ssasuke.. apa yang.."
"Membantumu melepaskan gaun ini"
"Ta-tapi.."
"Kau tidak bisa melepaskan gaun sialan ini tanpa bantuanku" napas Sasuke yang hangat menerpa kulit punggung Hinata. Hinata menurut, dia memang tak akan bisa menarik resleting gaun itu.
Dia hanya diam sambil menahan kegelisahannya, memegang dengan kedua tangan bagian depan gaun itu. Menahannya agar tak meluncur turun.
"Nah. Selesai" Sasuke menegakkan badannya, mencium sekilas puncak kepala Hinata
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Proposal
RomansaSasuke Uchiha, cassanova tampan yang harus terikat dengan surat wasiat keluarganya. Membutuhkan seorang calon pengantin dengan background bagus, jika tidak, namanya akan terhapus dari daftar keluarga Hinata Hyuuga, Lady dari klan Hyuuga yang ingin...