16 Losing You

2.5K 256 13
                                    

"Sudah berapa ribu wanita yang kau tiduri, hm..?"

Seperti yang biasa mereka lakukan, sesi setelah bercinta tak kalah menarik untuk mereka. Kenyamanan setelahnya begitu menenangkan, mereka akan larut dalam permbicaraan, terkadang pembicaraan itu santai, terkadang juga begitu bersifat pribadi.

Sasuke mengernyit, terlihat malas untuk menjawabnya, "Aku tida pernah menghitungnya. Memangnya kenapa..?"

Hinata mendesah pelan, "Aku hanya ingin tahu"

Sasuke mengelus puncak kepala Hinata yang bersandar di bahunya, "Kebanyakan hanya one night stand, aku tidak suka berlama-lama dengan wanita itu. Mereka semua membuatku bosan"

"Apa kau pernah menyayangi salah stau dari mereka..?"

Tanpa perlu waktu untuk berpikir, Sasuke menjawab cepat dengan lugas dan penuh keyakinan "Tidak. Tidak pernah"

Hinata hampir saja tertawa, tapi menahannya, karena dia begitu ingin menanyakan satu hal selagi mood Sasuke sepertinya sedang baik, "Bagaimana dengan Sakura..? kalian pernah berkencan, kan..? pasti kau pernah punya perasaan padanya"

"Kami mengenal sejak kecil, Hinata. Aku menganggapnya seperti adikku sendiri. Saat dia mengatakan perasaannya padaku, aku berniat menolaknya. Tapi Naruto dobe yang bodoh itu melarangku"

"Kenapa..?"

"Untuk menghargai perasaan Sakura. Begitu katanya"

Hinata begitu menikmati saat Sasuke membelai rambutnya, "Lalu apa yang membuat kalian putus..?"

"Sakura selingkuh, dengan adik kelas kami" Sasuke kemudain tersenyum senang, "Aku melihat itu sebagai kesempatan langka untuk memutuskan ikatan. Dan aku menggunakannya dengan sangat baik"

Hinata tersenyum geli, "Kau licik, Sasuke". Hinata menengadahkan kepalanya, memandang wajah tampan Sasuke, "Padahal kau pasti juga mengkhianati Sakura, mengencani gadis lain di belakangnya. Aku berani bertaruh soal itu"

Secepat kilat, Sasuke mencuri satu kecupan dari bibirnya, kemudian menyeringai melihat pelototan yang diberikan Hinata padanya, "Kau sungguh mengerti diriku, istriku"

Hinata mendengus sambil memutar matanya bosan. Menyandarkan kembali kepalanya di tubuh Sasuke.

"Itu resikonya. Sejak awal aku tak menjanjikannya kesetiaanku, dia tahu pasti apa yang akan dihadapinya"

Hinata berujar lirih, "Aku mengasihani Sakura"

Dijawab oleh gedikan malas di bahu Sasuke

Setelah beberapa saat keheningan, Hinata memberanikan dirinya untuk kembali bertanya, "Apa.. apa kau tak bosan padaku..?"

Sasuke menyentuh dagunya dengan lembut, mengarahkan wajahnya pada wajah Sasuke "Apa aku terlihat bosan..?"

Mata gelap Sasuke seperti sihir yang memerangkapnya, sekilas, dia masih bisa melihat sebuah hasrat di mata gelap itu. Hinata kemudian menggeleng dengan wajah tersipu.

"Kau anomali bagiku, Hinata. Sebanyak apapun aku menyentuhmu, menyatukan tubuh kita berkali-kali, mendekapmu setiap malam. Tak pernah sekalipun aku bosan padamu. Kau seperti candu" Sasuke menghentikan kalimatnya, mendekap Hinata dengan erat, "Apa yang kau lakukan padaku, hm..?"

"Aku.. juga tak bosan padamu, Sasuke"

"Kau tidak boleh bosan padaku"
.
.

Ah! Sial! Di tengah-tengah istirahat sesaatnya, dia justru memikirkan Hinata.

Penyihir mungil itu sudah menghipnotisnya, membuat pikirannya selalu tertuju pada Hinata seorang.

Marriage ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang