Keadaan sekolah kini heboh dengan kedatangan Leysa yang menghilang hampir sebulan. Mereka berpikir gadis itu sudah pindah atau berhenti sekolah, namun dugaan mereka salah. Gadis itu masih bersekolah disini. Dan yang lebih heboh lagi dia datang bersama Dafil dengan tampilan yang berbeda. Biasanya Leysa terlihat lusuh namun kali ini semua yang melengket pada tubuh gadis itu terlihat baru dan mahal. Apalagi sepatunya yang berwarna hitam berbis putih tersebut.
Apalagi dengan Dafil yang selalu menempel pada gadis itu. Membuat mereka kebingungan sendiri. Entah apa yang mereka lewatkan. Hingga kejadian langkah itu bisa terjadi.
Langkah Leysa terhenti ketika mendengar ada yang memanggilnya. Dafil pun ikut menghentikan langkah. Mereka berbalik mendapati Cerly seorang diri tengah berjalan mendekati mereka. Tanpa ada pengawalan dua temannya.
"Oh sih dekil baru nongol aja..." hinanya seraya menatap Leysa dari ujung kepala sampai ujung kaki. Penampilan gadis itu terlihat sama sepertinya. "Gaya lo bagus juga. Jual diri dimana?"
Menahan napasnya ketika mendengar Cerly merendahkannya. Semiskin apapun dirinya, ia tak akan menjual diri. Lagipula ia berpenampilan seperti ini karena dipaksa Dafil. Lelaki itu membelinya banyak sekali pakaian dan sepatu ketika ia berkata tak ingin memakainya, Dafil bilang dia akan membuang pakaian tersebut karena tak tahu akan memberikannya pada siapa. Jadi mau tak mau pun ia menerima semuanya.
"Ak--"
"Jaga mulut lo Cer" potong Dafil cepat membuat Cerly menatapnya.
"Kenapa emang? Ohh tunggu atau lo maunya Nada dibully sama lo aja. Lo gak mau dia dibully orang lain" ucapnya dengan riang, "Uh romantis banget deh..."
Dafil menatap tajam wajah gadis itu. Jika itu dirinya yang dulu pasti ia akan menyetujui ucapan Cerly, namun sekarang berbeda. Ia bukanlah Dafil yang brengsek yang hanya bisa menyakiti perempuan yang disayanginya itu.
Ia maju mendekati Cerly. Sedang Leysa malah kalang kabut sendiri.
Mendaratkan kedua tangannya di pundak gadis itu. Lalu mencengkramnya erat hingga membuat Cerly meringis sakit. "Leppasin Dafil..."
"Sekali lagi gue denger lo katain Leysa, gue gak bakal segan-segan berlaku kasar sama lo" katanya tajam.
Leysa ikut maju, ia tak ingin Dafil melakukan hal yang tak baik pada Cerly. Meski ia tak terima dengan kata-kata Cerly, tapi tetap saja ia tak ingin membalasnya. Apalagi Dafil yang membalasnya.
Tangannya bergerak canggung dan memegang ujung seragam Sma lelaki itu yang sengaja tak diisi. Menariknya dengan pelan. Ia masih sedikit takut dengan Dafil, walaupun lelaki itu mulai memperlihatkan sikap lembutnya tapi rasa takut biar sedikit itu masih ada.
"Dafill.." gumamnya pelan. Dan itu mampu membuat Dafil melepaskan cengkramannya di pundak Cerly. Sontak Cerly meringis lalu melangkah pergi meninggalkan mereka berdua.
Dafil berbalik, tatapannya yang tadi tajam kini berubah lembut. Tangannya segera mengelus pipi Leysa yang mulai berisi karena ia selalu memastikan gadis itu makan teratur dan tepat waktu. Belum lagi begitu banyak cemilan ia yang belikan untuk Leysa.
"Aku gak suka aja kamu direndahin" jawabnya seolah tahu dengan apa yang ingin ditanyakan Leysa.
Menggeleng sehingga membuat rambut panjangnya yang terurai ikut bergerak, "aku gakpapa kok"
"Tapi aku yang kenapa-napa Ley" Leysa menunduk seraya menggumamkan kata maaf.
"Ya udah. Yuk aku anter ke kelas" mengangguk sebagai respon, lalu mereka mulai melangkah menuju kelas Leysa.
.
.
.
Amel memutar bola matanya bosan melihat siapa yang baru saja duduk di samping tempat duduknya saat pemilik tempat baru saja keluar bersama pacarnya. Ya Leysa baru saja keluar dan itu dijemput oleh Dafil. Sangat romantis sekali bukan. Ia jadi iri melihatnya, jiwa jomblonya meronta-ronta menginginkan hal itu juga, namun siapa.
![](https://img.wattpad.com/cover/219053577-288-k557211.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempatan KeDua
FanficSanggupkah aku dengan sikap kamu yang kasar. Kamu yang membuatku nyaman dan cinta tapi kamu juga yang membuatku membenci dirimu. Melihatku menangis tersiksa karena perbuatanmu membuat kamu tersenyum bahagia. Sebenarnya apa mau kamu? Apa memang kelah...