Bab 4
Apa ada hubungan dengan dia?
Setelah acara minum teh selesai, Yang Mulia pun mengantarku balik ke ruangan, dalam perjalanan pulangnya para selir meletakkan pandangannya kepadaku dan Yang Mulia, betapa malunya suasana itu, suasana dimana semua rasa kecemburuan yang jatuh kepadaku.Malamnya aku berpikir keras, bagaimana cara aku bisa sampai kesini? Kalau aku bisa sampai ke sini bagaimana dengan pemilik tubuh yang aslinya? Kenapa wajah ini sangat mirip dengan wajahku? Apa yang direncanakan oleh nenek tersebut?
Saat aku berpikir mengenai beberapa hal tersebut tiba-tiba ada cahaya putih yang berasal dari luar jendela menerangi kamarku, dan muncullah nenek yang ku temui waktu itu, betapa gembiranya aku sambil berlari menujunya "Nenek!!! Apakah benar ini nenek?""Iy, Nak, Akulah nenek yang memberikan giok waktu itu" jawab nenek, "Mengapa ketika aku menggosok giok itu, aku bisa langsung sampai kesini?, Dan kenapa aku ada ditubuh orang yang sama persis dengan wajahku? Apakah ada hubungan antara aku dengan pemilik tubuh ini?" tanyaku saking penasarannya sampai nenek tidak tau harus menjawab yang mana.
"Biar nenek memperjelaskannya kepadamu, Nak, kamu dapat datang kesini dan menempati tubuh perempuan itu gara-gara adanya kekuatan giok itu yang menyambungkan roh kalian berdua, kalian berdua memiliki gen yang sama, dan pada saat itu ketika selir kedua Yang Mulia mendorongnya jatuh ke sungai, dia sudah mati, dan giok tersebut pada awalnya adalah benda yang diberikan perempuan itu kepadaku, dia menyuruh aku untuk mencari pemilik yang sesungguhnya, dan saat itu aku berkelana dan memanfaatkan kekuatan giok tersebut untuk mencari keberadaanmu, ketika perempuan itu sudah mati, maka kamulah yang akan menggantikannya"
"Jadi.... Aku hanyalah seseorang yang mengganti perempuan sesungguhnya yang di sukai oleh Yang Mulia?" jawabku sedih. "Tidak, Nak, kamu bukanlah penggantinya melainkan kamulah dia, tidak ada bedanya antara kalian berdua" hibur nenek."Jadi... Apa yang harus ku lakukan setelah ini? Kapan mimpi ini akan berakhir? Apa perempuan tersebut dapat kembali jika aku sudah bangun dari mimpi ini?" tanyaku, "ini bukanlah mimpi, melainkan dunia nyata, kamu dapat datang kesini juga ditakdirkan bahwa adanya hubungan yang harus kamu selesaikan dengan Yang Mulia, Ingatlah, Nak..."
"Nenek...Nenek....!!!"
"Akh!!!!" (kaget) (ternyata aku tertidur) CEKLEKKKK!!! (bunyi suara pintu) "Ratu!!! Apa Ratu baik-baik saja? Kami mendengar teriakan dari luar?!" tanya pelayan khawatir, "Tidak apa-apa, hanya mimpi buruk, Oh iya, Yang Mulia pasti sudah menunggu di ruang makan untuk sarapan, cepat" jawabku terburu-buru.
Saat jalan menuju ruang makan, aku mendengar gosip dari beberapa pelayan dan selir-selir, bahwa Alphira dihukum oleh Yang Mulia untuk tidak boleh keluar dari ruangannya selama 1 bulan. Ketika sampai ke ruang makan, ternyata Yang Mulia telah berada disana, aku langsung duduk dan bertanya "Yang Mulia, kenapa selir Alphira di hukum selama 1 bulan?" tanyaku penasaran, "Karena sikap ketidaksopanannya terhadap seorang Ratu, dia sudah harus bersyukur karena aku tidak mencopot jabatan ayahnya" jawabnya cuek"Sebenarnya Yang Mulia tidak perlu begitu, aku juga tidak merasa tersinggung kok, jadi Yang Mulia tidak perlu menghukumnya selama 1 bulan lamanya agar tidak merasa tidak enak terhadap ayahnya Alphira" hiburku,
"Tidak apa-apa aku juga memberikan peringatan kepada selir lain agar menjaga kesopanannya didepanmu" jawab Yang Mulia lembut
Setelah selesai sarapan, Yang Mulia tiba-tiba bertanya kepadaku "Hari ulang tahunmu hampir tiba, apa yang kamu inginkan?" UUKKHHHHH!!! (Aku yang sedang minum di buat hingga tersedak)"Uhmm... Aku tidak mengharapkan apa-apa Yang Mulia (aku hanya ingin hidup tenang dan lancar menyelesaikan mimpi ini)" jawabku, "Oh ya?, yang sangat dinantikan para selir ketika mereka ulang tahun adalah mengadakan jamuan besar-besaran, sedangkan kamu bilang kamu tidak ingin apa-apa? Begini saja, meskipun kamu tidak menginginkan apa-apa, akan tetapi kamu tetap seorang Ratu, acara ulang tahunmu akan ku atur, jadi kamu tidak perlu khawatir" jelas Yang Mulia.
(Meskipun semenjak ibu tiri menikahi papa, aku tidak pernah merayakan ulang tahun, tapi sekarang Yang Mulia malah ingin membuat acara ulang tahunku, sungguh mengharukan...)
Apakah Zenitthasia dapat mempererat hubungan dengan Yang Mulia?
Apa rencana Yang Mulia dalam menyiapkan ulang tahun Zenitthasia?
Yuuuhuuuuuuu!!! Sudah baca sampe bab 4 nih temen-temen... Bagaimana? Masih penasaran sama cerita selanjutnya? Jangan lupa comment and vote ya...
Coba tebak endingnya bagaimana?
Silahkan dipilih yang menurut kalian ending ceritanya :
a. Zenitthasia akan kembali ke tempatnya semula setelah kejadian yang dia alami telah selesai
b. Zenitthasia akan hidup bahagia selamanya bersama Yang Mulia di kerajaan
Yang menurut kalian benar silahkan tulis d comment ya... atau ada ending yang kalian inginkan silahkan tulis di comment!!!
Thank you yang selalu support ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became A Queen In One Night
FantasíaAku orang yang hidup dalam keluarga yang kaya raya akan tetapi tidaklah bahagia. Ketika bertemu seorang nenek tua yang memberikanku gelang, ternyata dalam satu malam aku telah berada di tempat lain dan memiliki kedudukan dan status yang tinggi