Menjaga Jarak

72 26 2
                                    

Bab 8

Setelah malam itu, aku tidak terlalu berani sering-sering bertemu dengan Yang Mulia, karena takut jika suatu hari nanti aku sudah meninggalkan tempat ini dan meninggalkannya.

Ketika Yang Mulia mengajakku untuk berjalan ditaman aku juga menolak dengan berbagai alasan.
Ternyata dibalik itu selir Alphira secara diam-diam menyuruh beberapa pelayannya untuk memata-matai kami.

“Selir Alphira, saya sudah melihat bahwa beberapa hari ini Ratu selalu menolak untuk bertemu dengan Yang Mulia, tapi saya tidak tahu apa alasannya” sahut Lendi (pelayan Alphira)

“Bagus... Dengan begitu aku akan lebih mudah untuk mencelakai si sial itu! Tetap matai mereka, jika ada situasi segera beri tahu”

“Baik Selir Alphira”

“Tinggal satu tahap lagi, maka mimpi buruk akan segera dimulai...” (senyum jahat)

Keesokan harinya, karena aku bosan dikamar, dan aku pun keluar untuk berjalan-jalan di taman.

“Ratu sudah sekian lama tidak bertemu Yang Mulia, apakah Ratu tidak ingin menemui Yang Mulia?” tanya Lili

(Hm ... Bagaimana aku tidak ingin menemui Yang Mulia, hanya aku tidak boleh, Yang Mulia maafkanlah aku)

“Eh... Ratu, Yang Mulia ada ditaman” sahut Lili

(Oh? Dunia ini sempit sekali)

“Apa Ratu tidak pergi menyapa Yang Mulia?”

“Tiba-tiba kepalaku sakit, ayo kita kembali ke istana”

Tidak disangka Yang Mulia telah melihatku

“Sampai kapan kamu akan menghindariku?” sahut Yang Mulia

Karena rasa tidak enak, maka aku menghampirinya

“Salam hormat kepada Yang Mulia, apakah Yang Mulia ada urusan?, Jika tidak aku akan kembali ke istana” jawabku dingin

“Mengapa akhir-akhir ini kamu sering menghindar, aku mengajak kamu ke taman saja kamu tidak mau dan sekarang kamu malah datang sendirian, jika aku tidak datang apakah sampai beberapa hari kedepannya kamu juga tidak akan menemui ku?” (kesal)

Lili yang mengikutiku dari belakang pun merasa tidak nyaman karena melihat Yang Mulia menyalahkan ku

“Hormat Yang Mulia, Ratu hari ini tidak terlalu sehat, jadi Ratu...Akhh!!!! Ratu!!!”

Aku yang pingsan saat Lili memberi penjelasan kepada Yang Mulia, membuat mereka yang berada disana pun panik.

“CEPAT PANGGILKAN TABIB! Perintah Yang Mulia (panik)

(Aku dibawa kembali ke istana oleh Yang Mulia, sudah dalam keadaan tidak sadar)

Apa yang terjadi pada Zenitthasia?

Apa yang akan dilakukan Yang Mulia?

Apakah hubungan ini masih bisa berlangsung?

Stay tune in next week guys, thanks who always support

I Became A Queen In One Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang