C2; chapter (1)

1.9K 117 7
                                    

Mencintaimu adalah hal berarti bagiku, namun jika arti itu tidak penting bagimu, aku bisa apa?
_Kimjisoo

*****

Jisoo, gadis cantik satu ini masuk kekampusnya seperti biasa. Tak ada yg berubah dari hari sebelumnya. Saat jisoo ingin melangkahkan kakinya kedalam , seseorang menariknya untuk berbalik menghadapnya. Ya, itu adalah jin.

" Jis, gua thanks banget sama bokap lo karena udah bantuin perusahaan bokap gua yg udah rugi. Tapi, jangan gini juga balasannya. Gua nggak mau nikah secepat ini, apalagi sama lo" teriak jin yg menarik perhatian orang lain yg berlalu lalang.

Jisoo tidak mengerti dengan apa yg terjadi pada jin hari ini.
"Jin, maksud kamu apa?" Tanya jisoo pada jin karena tidak ngerti. Jisoo terkekeh pelan.
" Nikah? Sama aku? Seriusly?" Tanya jisoo lagi pada jin. Jin tampak semakin marah dengan jisoo yg seakan tidak tau apa apa.

" Lo nggak usah sok bego didepan gua. Najis tau nggak" maki jin yg membuat jisoo sakit hati dan takut karena jin akan semakin membencinya.

"Jin, memang semua orang di kampus ini tau kalo aku suka sama kamu. Tapi, kamu tau aku nggak seperti Irene yg rela melakukan segala cara untuk bisa dapetin kamu. Aku cukup tau diri buat bisa dapetin kamu, karena aku tau kamu nggak akan mau sama aku" jelas jisoo pada jin yg hanya diam.

Jin Fikir, perkataan jisoo ada benarnya. Selama ini semua orang hanya tau bahwa jisoo hanya mencintainya, bukan berniat untuk mendapatkan jin karena jisoo tau bahwa jin tidak suka pada jisoo.

" Papa ya?" Tanya jisoo pada jin yg dibalas anggukan oleh jin. Jisoo terlihat kesal dan langsung pergi dari hadapan jin untuk menelpon ayahnya perihal keputusan ini.

Jisoo langsung mengambil ponsel yg dia taruh didalam tas ransel yg di bawanya dan menelpon sang ayah.

"Halo pa" sapa jisoo sedikit kesal pada ayahnya.
"Jisoo nggak suka cara papa buat bikin jisoo dapetin jin"

" Tapi kata tante kyung, dan om namjoon Jin sudah setuju, dan malam ini kita akan mengadakan acara pernikahan nya. Papa sudah siapin semuanya"

"Tapi.."

" Cuma 3 bulan jisoo. Papa butuh jin buat membantu ngelola perusahaan papa selama 3 bulan ini. Setelah itu, jin dan kamu bebas"

Jisoo menutup telpon itu secara sepihak dan kembali menaruh ponselnya didalam tas nya. Jujur, jisoo tidak suka ayahnya ikut campur urusannya dengan jin. Bukannya jin akan suka dengan semua ini, tapi jin akan semakin membenci jisoo dengan ini.

" Kenapa muka lo gitu jis?" Tanya lisa pada jisoo. Jisoo hanya menggeleng pelan lalu duduk di kursi taman bersama teman temannya.

" Kabarnya, lo mau nikah sama jin ya? Kok lo nggak happy sih? Kan itu impian lo" ucap jennie pada sahabatnya itu.

" Iya, gua pengen nikahnya sama jin. Tapi bukan dengan cara kayak gini. Jin pasti marah banget sama gua" balas jisoo sambil berdecak kesal.

" Jalanin aja dulu, siapa tau ada keajaiban" sanggah rose sambil merangkul jisoo. Jisoo hanya tersenyum, lalu mengangguk pelan.

"Iya, semoga aja" ucap jisoo.
"Malam ini pernikahannya, kalian dateng ya"

"Pasti" jawab mereka kompak sambil mengacungkan jempolnya.

CrazyCalm [JinSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang