Jin terbangun saat matahari kembali menyilaukan matanya. Jin melirik arloji dipergelangan tangannya. Jam menunjukkan pukul 14.22, jisoo masih ada disebelahnya tertidur pulas.Jin mengerutkan dahinya, tidak biasanya jisoo mau tidur berlama-lama seperti ini dikasur. Biasanya, jisoo akan melepas bosannya untuk masak atau berjalan-jalan.
" Eugghhhh" lenguh jisoo sambil berbalik badan menghadap ke arah jin. Jin melihat wajah jisoo yg sangat pucat, bahkan bibirnya nyaris putih.
Tangan jin mengulur pada dahi jisoo untuk mengecek suhunya.Jin terkejut saat tangannya serasa terbakar karena panas yg ada didahi jisoo. Jin membangunkan jisoo pelan untuk menyuruh jisoo meminum obatnya.
" Jisoo..." Panggil jin pelan sambil menggoyangkan lengan jisoo.
Perlahan, jisoo membuka matanya yg merah itu." Jin..ada apa?" Tanya jisoo pada jin.
"Minum obat" jin mengambilkan obat dan air untuk jisoo. Jisoo berusaha duduk dan meminum obatnya.
Ueegkk..
Jisoo memuntahkan isi perutnya dilantai sebelah tempat tidurnya berkali kali. Jin panik dan langsung berlari keluar kamar untuk memanggil satpamnya.
" Siapkan mobil untuk membawa jisoo segera kerumah sakit." Teriak jin pada mereka. Mereka langsung berlari keluar untuk menyiapkan mobil untuk jin.
Jin kembali berlari kedalam kamarnya dan menggendong jisoo yg terlihat sangat lemah itu. Jin membawa jisoo didalam mobil dan menidurkannya di pangkuannya. Jin sangat khawatir sekarang dengan keadaan jisoo. Ditengah perjalanan,. Jin menyempatkan untuk menelpon orangtuanya dan orang tua jisoo.
Setelah sampai dirumah sakit, jisoo langsung jin bawa keruangan UGD karena menurutnya ini sangatlah darurat.
" Dokter rawat istri saya dengan baik" ucap jin tegas pada dokter yg akan menangani jisoo dan dokter itupun mengangguk mantap. Jin mengakui bahwa jisoo saat ini adalah istri sahnya. Jin menemani jisoo didalam ruangan itu dan terus mengkhawatirkan kondisi jisoo.
" Kondisi istri anda baik-baik saja. Hanya saja tubuhnya terlalu lemah dan tubuhnya sangat membutuhkan asupan makanan untuk menambah stamina" ucap dokter sambil tersenyum kearah jin yg membuat jin menghembuskan nafas lega.
"Ini resep obat untuk istri anda" lanjut dokter itu sambil memberikan secarik kertas pada jin. Jin mengambilnya dan mengangguk pelan.
Dokter keluar dari ruangan itu, sementara perawat memindahkan jisoo kedalam ruang rawat inap VVIP yg jin pesankan untuk jisoo agar jisoo nyaman dan keadaannya membaik.
Tak lama kemudian, orang tua mereka datang dengan raut wajah cemas dan langsung mendatangi jisoo yg sedang terkulai lemah diatas brankar.
"Kenapa bisa seperti ini jin? Jisoo nya down?", Tanya viellie pada jin.
" Jisoo kehujanan Ma. Maaf, jin nggak bisa jagain jisoo dengan baik" ucap jin resah.
" Kok gitu sih jin? Kamu nggak memperhatikan jisoo ya? Kamu ini suaminya harus menjaga dia dengan baik. Mama tau kamu masih belum bisa mencintai jisoo, tapi kamu tidak boleh melupakan tangguh jawab kamu untuk menjaga dia" ucap Kyung kecewa dengan anaknya yg tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai suami untuk menjaga istrinya sendiri. Jin menunduk lesu.
Ya, jin merasa sangat bersalah dalam hal ini. Dia tidak memperhatikan jisoo dengan teliti dan membiarkan jisoo menjalankan aktivitasnya tanpa dia ketahui.
Jin menatap tubuh jisoo yg tergeletak dibrankar tempat tidur dengan wajah sedih.
" Lain kali, kamu harus jaga menantu papa dengan baik" ucap namjoon yg diangguki oleh jin pelan. Mereka tampak sedih melihat jisoo seperti ini. Bagaimana tidak, baru 2 hari yg lalu jisoo kecelakaan, sekarang dia demam tinggi sampai dibawa ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
CrazyCalm [JinSoo]
Fiksi RemajaFOLLOW SEBELUM BACA!! Jin terjebak dalam situasi yg tidak bisa dia tolak. Menikah dengan orang yg tidak dicintainya bukanlah keputusan yg tepat untuknya, walaupun hanya 3 bulan. Ya, jin dipaksa menikah dengan jisoo hanya selama 3 bulan karena saham...