11

2.8K 284 302
                                    

05.56 am.

Seulgi seharusnya sudah bergegas menuju lantai bawah mengingat waktu sudah menunjukkan hampir pukul enam pagi, dimana artinya waktu belajar memasaknya akan segera dimulai.

Namun setelah beberapa menit berlalu, Seulgi masih saja duduk disofa dengan mata yang terfokus menatap kearah layar ponsel. Tepatnya kearah satu pesan yang berada dalam chat roomnya bersama Jimin.

Beberapa pesan baru terlihat sangat kontras dengan pesan terdahulu yang berada tepat diatasnya. Pesan yang menegaskan bahwa keadaan mereka sudah sepenuhnya berubah sejak kejadian semalam.

Seulgi mulai menggigiti kukunya dengan cemas, kakinya yang terbalut converse merah bahkan sudah mulai bergerak-gerak dengan gelisah saat otaknya mulai memproses isi dari pesan terakhir yang lelaki itu tulis disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi mulai menggigiti kukunya dengan cemas, kakinya yang terbalut converse merah bahkan sudah mulai bergerak-gerak dengan gelisah saat otaknya mulai memproses isi dari pesan terakhir yang lelaki itu tulis disana.

Membuat ia sukses merutuk kesal pada dirinya sendiri saat ingatannya secara otomatis melayang pada kejadian tadi malam. Dimana ia bersikeras menghalangi Jimin untuk pulang sembari terus memeluk tubuh lelaki itu dengan erat.

Seulgi tidak ingat pada pukul berapa tepatnya ia mulai tertidur disofa. Satu-satunya yang ia ingat hanyalah ketika ia terus mendekap erat tubuh lelaki itu dalam kurun waktu yang begitu lama hingga akhirnya ia mulai kehilangan kesadaran dan jatuh tertidur disana.

Usapan lembut dikepalanya membuat tidur Seulgi nyenyak sekali. Ia tidak tau kapan Jimin pulang tadi malam. Yang ia tahu, ketika ia terbangun dari tidurnya tadi pagi, disadarinya bahwa ia hanya berakhir diatas kasur hangatnya seorang diri.

Kedua pipinya yang mulai memerah ia tangkup saat bayangan-bayangan romantis mulai memenuhi ruang imajinasinya. Ia benar-benar jatuh tertidur tadi malam, maka dari itu ia tidak tau apa saja yang Jimin lakukan padanya mengingat lelaki itu suka bertindak nekat hanya jika ia sedang tidak dalam keadaan sadar.

Memikirkan semua kemungkinan yang ada membuat Seulgi rasanya malu sekali. Ingin rasanya ia kembali berpura-pura mengalami blackout seperti waktu itu, namun Seulgi tidak bisa melakukannya karena tidak mau Jiminnya merasa terluka lagi.

Drrtt drrtt

Getar pada ponsel membuyarkan lamunan Seulgi. Membuat gadis itu bergegas bangkit dari duduknya dan menghembuskan napas panjang berulang kali untuk kemudian mengusap tombol hijau pada layar ponselnya sambil melangkah dengan terburu-buru menuju pintu.

******

"Pagi"

Seulgi yang baru saja menutup pintu mobil seketika menoleh dengan canggung kearah seseorang yang sedang berada dibalik kemudi. Jimin nampak ceria sekali hari ini, senyumnya yang lebar membuat hati Seulgi sedikit menghangat walau tidak dipungkiri rasa gugup masih begitu mendominasi.

Sapaan manis itu hanya dibalas Seulgi dengan senyuman tipis. Tidak berani balas menyapa karena takut Jimin menyadari nada suaranya yang bergetar akibat grogi.

Love MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang