12

2.3K 277 189
                                    

Lelaki itu menggigit bibirnya sembari berjalan mondar-mandir dibelakang sofa. Sudah hampir 30 menit berlalu dan tidak ada juga tanda-tanda Jimin akan keluar dari kamar itu. Hoseok bingung sekali, ia belum bertemu dengan Seulgi sedari pagi dan dari keterangan yang ia dapat, gadis itu juga tengah tidak enak badan.

Hoseok sudah mengira bahwa Seulgi tengah beristirahat diflatnya sekarang. Namun berdasarkan kejadian yang ia lihat beberapa waktu lalu, ia jadi berpikir bahwa Seulgi memang disini. Dan dengan begitu ia mengetahui fakta lain, dimana Taehyung ternyata kembali berbohong tentang matanya yang bermasalah.

Huft! Hoseok tidak tahu lagi sekarang, harus merasa senang karena matanya yang ternyata normal atau harus bersedih karena Seulgi dan Jimin sepertinya memiliki hubungan khusus.

Tidak masalah jika memang Seulgi menginginkan hal itu, namun ia sedikit tidak tega juga dengan Jungkook. Sahabatnya yang selalu memuja Seulgi sepanjang hidupnya itu pasti akan sangat terpukul jika tahu tentang fakta ini.

Tapi ngomong-ngomong, apa saja yang Jimin dan Seulgi lakukan didalam sana? Kenapa begitu lama? Hoseok jadi ingin mengintip sedikit.

Hoseok menggeleng kuat saat pikiran bodoh itu melayang diotaknya. Ia bersumpah tidak akan membuka pintu itu lagi meskipun rasa penasarannya memuncak.

Lalu harus sampai kapan ia menunggu disini?

Matanya kemudian melirik pada pintu yang menghubungkan ruang atas dan area luar cafe. Sepertinya membuat kebisingan adalah satu-satunya cara agar Jimin menyadari kehadirannya saat ini.

Maka setelah meletakkan nampan itu dimeja kecil diruang tv, ia segera melangkah menuju pintu berniat menghempas pintu itu dengan kencang. Namun belum sempat tangannya meraih gagang pintu, seseorang dibaliknya sudah membuka pintu itu lebih dulu dari luar.

"Lah? Kook? Panjang umur lo!"

Hoseok yang melihat Jungkook dibalik pintu dibuat sedikit takjub. Tangannya dengan refleks naik menepuk-nepuk bahu tegap Jungkook sambil terkekeh senang. Baru saja ia memikirkan Jungkook tadi dan tidak lama kemudian lelaki itu sudah berada didepannya.

Berbeda dengan Hoseok yang nampak ceria, Jungkook yang menerima sambutan seperti itu malah mengerutkan keningnya bingung. "Emang ada apaan sih, bang? Kok gue dibilang panjang umur?"

Kekhawatiran Hoseok beberapa saat lalu tentang Jungkook yang akan sakit hati apabila mengetahui hubungan Jimin dan Seulgi sontak saja kembali mencuat kepermukaan, membuatnya panik karena takut Jungkook memergoki aksi keduanya didalam sana.

"E-eh itu.. tadi gue mau anu.. manggil lo, tapi lo malah udah disini"

Jungkook menyipitkan matanya pada gelagat Hoseok yang aneh dan terkesan gugup. Membuatnya merasa seperti ada sesuatu yang berusaha lelaki itu tutupi.

"Emang kenapa mau manggil gue?"

Hoseok kembali memutar otaknya, mencari jawaban yang tepat sambil merutuk didalam hati karena kesal sudah terjebak akan kata-katanya sendiri.

"Uhm.. i-itu tadinya gue.. mau-"

"Eh, Kook?! Kebetulan banget lo udah disini, Seulgi dari tadi minta panggilin"

Hoseok seketika menghela napasnya dengan lega saat ia menoleh dan mendapati Jimin sudah berdiri tepat dibelakangnya. Lelaki itu mungkin tidak sengaja, namun bagi Hoseok, Jimin jelas sudah menyelamatkannya dari keadaan yang beberapa saat lalu terasa begitu mencekik.

Berbeda dengan Hoseok yang nampak mulai rileks, Jungkook justru sedari tadi pagi dibuat bingung karena menyadari gaya bicara Jimin yang santai dan tidak sekaku biasanya. Bahkan Hoseok dan Taehyung juga Jimin perlakukan begitu.

Love MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang