-part 3-

4.6K 366 8
                                    

_ I HATE YOU _

Deskripsi :

"Meskipun bibir dan otaknya mengatakan Ia membenci Jungkook, nyatanya hatinya tidak pernah menyetujui itu."

☆☆☆☆

#I HATE YOU_part 3

☆☆☆☆

Setelah sang kakak pergi setelah ia tampar kini datang lagi satu makhluk menyebalkan. Namun sayang saja makhluk menyebalkan di sampingnya ini adalah pemuda yang masih begitu di cintainya.

"Untuk apa kau kemari?" Taehyung bahkan tidak sungkan memperlihatkan nada tak sukanya pada pemuda di sampingnya.

Jungkook menaruh bunga mawar putih yang dibawanya untuk sang kekasih hati di vas kosong yang berada di meja nakas, bunga mawar putih adalah bunga kesukaan Taehyung, bunga mawar putih sendiri melambangkan kemurnian dan kedamaian.

Jungkook sendiri tidak tahu kenapa Taehyung menyukai mawar putih, saat pemuda itu tanya Taehyung hanya akan menjawab bahwa mawar putih adalah bunga yang begitu mirip dengannya, padahal jika Jungkook pikir lagi karakter Taehyung sangat berbeda jauh dari mawar putih, Taehyung itu pemuda yang barbar dan seenaknya, sangat hyperaktif dan ceria, usil juga menyebalkan, tapi meskipun begitu Jungkook tetap mencintai kekasih yang juga sekaligus merangkap sebagai sekretarisnya di kantor itu.

"Menjengukmu" Jungkook membalas sambil duduk di ranjang tepat di samping kaki Taehyung yang sedang selonjoran.

Taehyung menatap tajam Jungkook, "Pergi, aku tidak butuh kau" ujar pemuda Kim pedas

Jungkook ingin meraih jemari Taehyung yang berada di pangkuan pemuda itu namun segera ditepis oleh Taehyung.

"Kau tidak belajar dari pengalaman saat di apartemenku tempo hari ya?"

Jungkook ingat bagaimana saat pemuda yang masih begitu di cintainya ini menamparnya saat di apartemen, tidak keras memang karena efek mabuk namun mampu membuat Jungkook tertegun karena Taehyung sangat jarang menyakiti orang lain dalam bentuk fisik, kecuali memang Taehyung sudah sangat marah.

"Hei bagaimana keadaanmu? Ada yang sakit?" tanya pemuda itu

Taehyung melengos, enggan untuk menatap Jungkook yang terus saja menatapnya, lebih memilih melihat pamandangan awan di luar jendela kamar rawatnya.

"Hei"

Melihat keterdiaman Taehyung, Jungkook kembali bersuara.

"Kau tanya apa ada yang sakit atau tidak?"

"Hmm"

"Kau ini hanya berpura-pura bodoh atau memang aslinya kau ini bodoh? Kau masih bertanya perihal sakit atau tidak setelah apa yang kau lakukan padaku? Masih ingin jawaban? Baik akan aku jawab, secara fisik aku baik-baik saja tapi tidak untuk yang lain, tau kan yang lain apa yang aku maksud"

Penjelasan bernada sarkastik yang keluar dari bibir Taehyung telak membuat denyutan nyeri menyerang dada Jungkook.

"Tae—

"Mari kita akhiri" Taehyung memotong perkataan Jungkook begitu saja, pemuda Kim itu kini menoleh dan menatap Jungkook dengan tenang.

Mendengar ucapan Taehyung barusan sontak membuat pemuda itu langsung membulatkan matanya dan menatap Taehyung dengan tatapan tajam, detakan jantungnya semakin cepat dengan tak tenang, hatinya dengan cepat mengirim alarm bahaya pada otaknya kala mendengar ucapan dari sang kekasih.

"Tidak" Jungkook membalas tegas, tidak peduli Taehyung akan menamparnya lagi Jungkook meraih kedua pergelangan Taehyung dan mencengkramnya kuat.

Sengatan nyeri menyerang pergelangan tangannya namun itu tidak membuat Taehyung menyerah pada pendiriannya, matanya dengan teguh membalas tatapan mengerikan Jungkook.

"Berhenti bersikap egois, Bangsat" mulut tanpa filternya itu dengan lancar berucap kasar pada Jungkook yang tentu saja langsung mendapat tatapan yang lebih tajam dari pemuda itu, kekasihnya ini jika sudah marah kenapa begitu menyebalkan eoh? Ingin Jungkook sumpal saja bibir yang baru saja mengumpatinya itu dengan bibirnya.

"Aku tidak akan melepasmu" balas Jungkook dengan nada dingin, dengan tarikan kuat tangan Jungkook menarik Taehyung mendekat padanya dan melakukan hal yang tadi dipikirkannya setelah bibir manis kekasihnya itu mengumpatinya.

Menempelkan bibirnya pada bibir Taehyung yang kenyal, sudah sering ia menjamah bibir kekasihnya ini namun Jungkook tidak pernah bosan untuk terus merasakannya, dan sampai kapanpun Jungkook tidak akan pernah puas, bibir kekasihnya ini bagai candu baginya, begitu manis dan tidak pernah membosankan.

Jungkook melumat bibir Taehyung dengan kasar, melumat bibir atas dan bawahnya bergantian, satu tangan terangkat untuk menjambak rambut Taehyung kuat, memaksanya untuk mendongak dan bersamaan dengan jambakannya di rambut kekasihnya, Jungkook menggigit bibir bawah Taehyung yang sontak saja langsung membuat pemuda itu membuka belah bibirnya dan Jungkook memanfaatkan itu untuk melesakan lidahnya masuk ke rongga hangat Taehyung.

Taehyung sendiri hanya pasif dan tidak membalas lumatan Jungkook, hampir saja ia terhanyut oleh cumbuan kekasihnya di bibirnya namun mengingat bahwa pemuda ini sudah menyakitinya dan membuat hatinya kecewa Taehyung jadi enggan untuk membalas, meski Taehyung hanya pasif tidak menutup fakta bahwa Taehyung ikut larut dalam euphoria ciuman sang kekasih.

Jungkook adalah pencium dan pencumbu yang baik adalah fakta yang keasliannya sudah di buktikan oleh mantan-mantan pemuda itu dan oleh Taehyung sendiri, beberapa kali mereka berdua hampir labas ke jenjang yang lebih panas saat pemuda itu mulai mencium dan mencumbu nya.

Ciuman Jungkook di bibirnya semakin kasar, bahkan kini pemuda itu sudah naik ke atas ranjang dan membuat Taehyung berbaring dengan pemuda itu berada di atasnya, bahkan tangan nakal pemuda itu sudah membuka tiga kancing teratas baju pasien yang di kenakannya, ujung bajunya sudah naik beberapa senti memperlihatkan perut rata dan putihnya, tangan kanan Jungkook berada disana untuk mengelus pelan area perut dan pinggangnya, sementara tangan kiri masih setia menggenggam kedua pergelangan tangan Taehyung, padahal jika tidak di pegang pun tak apa, Taehyung tak akan menamparnya, pemuda itu sudah lemas oleh ciumannya.

Wajah Taehyung sudah memerah, saliva milik keduanya mengalir turun dari sudut bibir pemuda itu, sudut mata Taehyung juga sudah mengalirkan bulir air mata. Tidak, Taehyung tidak menangis, Taehyung hanya begitu terlarut oleh ciuman Jungkook, hanya itu saja.

Puas dengan bibir Taehyung, Jungkook melepas bibir kekasihnya dan turun untuk mengecupi rahang dan kemudian leher sang kekasih, membiarkan Taehyung untuk mengambil nafas.

"S..top" Taehyung berujar lirih, nafas pemuda itu memburu, dengan rakus mengambil nafas dan mengisi kembali paru-parunya yang hampir kering karena ulah Jungkook.

Jungkook menulikan telinganya, dengan santai pemuda itu menggigit leher Taehyung pelan dan langsung mengundang erangan dari kekasihnya itu, menjilat di tempat ia menggigit dan menghisapnya kuat.

Bercak merah keunguan yang terlihat kontras dengan kulit tan Taehyung langsung tercetak di tempat Jungkook menghisap, Jungkook memandang puas tanda yang ia ciptakan untuk Taehyung dan kemudian beralih untuk melihat wajah sayu kekasihnya.

Jungkook menggeram saat maniknya melihat penampilan Taehyung saat ini, kekasihnya ini tampak begitu seksi sekarang, wajah memerah dan mata yang menatap sayu padanya, rambut yang berantakan dengan bibir yang begitu bengkak dan merah, kemeja rumah sakit yang sudah berantakan dan tersingkap dimana-dimana yang memperlihatkan perut dan dada sang kekasih terpampang gratis oleh manik tajamnya. Sial! Jungkook ingin memakan kekasihnya ini sekarang juga!

Rasa sesak di bagian bawah tubuhnya yang sudah membengkak juga membuat otaknya semakin menggila.

Pemuda itu membungkuk dan mengurung Taehyung dengan kedua tangannya, mendekatkan bibirnya ke telinga pemuda itu dan berbisik_

"Kau membuatku gila sayang"

Dan setelahnya pemuda Jeon itu kembali mencium si pemuda Kim di bawahnya.

-To be Continued-

☆☆☆☆

I HATE YOU |Kookv|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang