pixabay.com
Makhluk-makhluk itu masih mengikuti Dimas dari belakang. Mereka berjalan cepat bahkan ada yang merangkak di dinding dan atap seperti cicak.
***
Lastri meminta untuk Dimas jalan terlebih dahulu. Lastri akan menghalau mereka dengan kekuatannya sebelum menyusul. Para makhluk setengah manusia setengah iblis itu adalah tawanan Rahayu yang 'Kalah' karena perjanjian dengannya. Mereka berusaha melewati tetapi tertahan oleh kekuatan Lastri.
"Kalian semua pergilah, anak itu tidak jahat, mereka bukan musuh. Dia yang membebaskanmu dari ruang nerakanya Rahayu. Kalian harusnya berterima kasih sama dia. Sekarang kalian bebas. Pergilah. Jangan ganggu dia." Lastri menahan sekuat tenaga agar mereka tidak mengikutinya.
"Sadarlah! kalian semua sudah bebas." Lastri teriak dengan suara lantang.
Wwussh
Angin besar menimpa mereka dengan cepat.
Makhluk-makhluk itu berhasil tersadar dan pergi berbalik meninggalkan mereka. Keadaan kembali lengang. Udara dingin masih terasa di dalam rumah itu. Lampu temaram menambah suram keadaan. Lastri kembali mengarahkan Dimas untuk bertemu dengan Juna.
Dimas berhenti diantara pertigaan. Bingung memilih jalan yang mana.
"Ikut aku." Lastri sudah berdiri didepannya.
"Kamu lagi? Mengapa kamu membantu aku?" Dimas mendesak pertanyaan sebelum mengiyakan.
"Aku hanya ingin kalian cepat keluar dari sini. Bawa kembali keturunan Kresno dan jangan pernah datang lagi. Ingat, jangan pernah berurusan dengan kami lagi."
"Siapa yang mau berurusan dengan kalian, hah?! Aku kesini juga karena terpaksa. Yasudah, tunjukan dimana Juna sekarang, aku mau cepat pulang." Dimas mengikuti arah Lastri. Berbelok kenan dan masuk ke dalam kamar disudut Lorong.
Jika dilihat dari luar, rumah ini tampak seperti rumah besar pada umumnya. Tetapi jika sudah masuk, kita akan mendapati ruang yang luas dan banyak terdapat lorong, seperti labirin. Salah-salah terjebak, tidak bisa keluar. Banyak pintu, dan setiap pintu akan banyak kejutan bagi yang masuk ke dalam.
"Masuk." Lastri masuk ke dalam tanpa membukanya. Tubuhnya menembus pintu.
Dug
"Aaww..." kepala Dimas menabrak pintu.
Glek
Dimas sadar kalua dia tidak akan pernah bisa menembus pintu jati tersebut. Dimas menarik gagang pintu.
Di dalam Dimas sudah disambut dengan alunan musik gamelan. Ruangan yang luas dan temaram menampilkan para pemain gamelan berpakaian adat Jawa lengkap. Langkah Dimas terhenti menyaksikan pemandangan itu. Magis.
Di tengah ruang, Dimas melihat sosok yang dikenalinya. Terbaring diatas dipan. Tak sadarkan diri. Dimas melangkah cepat mendekati sahabatnya itu.
Brug
KAMU SEDANG MEMBACA
The Nightmare Stories (Completed)
HorrorSebuah Antologi (Kumpulan) cerita horror dan thriller yang terdiri dari lima cerita. Kalian akan dibawa larut dalam setiap petualangan yang mencekam pada setiap cerita. 1. Gang (Horor-Misteri) 2. Apartemen (Thriller-Psikopat) 3. Ketika Gelap Tiba...