Relationship | 03

430 77 43
                                    

           Sorak dan sorai serta tepuk tangan terdengar memekakkan telinga dua orang yang sejatinya adalah introvert yang tengah berdiri di depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Samantha dan Hueningkai, mendapat skor tertinggi untuk hasil kerjanya saat mempresentasikannya di akhir saat semua kelompok sudah lebih dulu mempresentasikan hasil kerja mereka.

Mendapat giliran terakhir tidak membuat dua orang itu berdiri dengan gugup dan  malah mengatakan apapun dengan sempurna. Hueningkai sempat menjelaskan beberapa kalimat yang Samantha tidak mengerti. Meski di ucapkan dalam bahasa isyarat semua murid paham dengan apa yang ia katakan karena gadis itu membantu menerjemahkannya dengan mudah.

Membuat semua orang terkagum termasuk Bu Sana yang tidak menyangka mereka memang bisa mengerjakan tugasnya dengan sempurna.

"Well done, Samantha dan Hueningkai. Kalian dapat skor tertinggi setelah kelompok Taehyun." ucap Bu Sana setelah mereka menutup presentasinya dan kembali ke tempat duduk.

"Hueningkai yang bantu saya Bu" mendengar Samantha mengatakannya membuat Hueningkai ingin mengatakan sesuatu kalau Samantha lah yang sebenarnya membantunya. Tapi sayangnya Bu Sana tidak mengerti bahasa isyarat dan itu membuat Hueningkai merasa bersalah.

***


        Kantin tidak pernah sepi pengunjung meski bel masuk sudah tinggal beberapa menit lagi. Yang ada malah makin ramai. Namun hari ini dengan keadaan kantin yang ramai, terlihat Hueningkai tengah duduk seorang diri di hadapan roti panggang dan juga susu pisangnya.

Laki-laki itu sejujurnya ingin duduk di samping Taehyun dan teman-temannya namun sayang sekali teman Taehyun terlalu banyak sehingga membuatnya tidak kebagian tempat duduk di samping kakaknya itu. Taehyun sama sekali membiarkan adiknya itu duduk sendiri tanpa teman, karena dia pun tahu seseorang pasti tidak lama akan menghampirinya.

Dan Taehyun tidak pernah salah. Beberapa menit kemudian Samantha datang dan duduk bersama Hueningkai.

"Kok lo nggak bangunin gue sih?" Gerutu Samantha sebal karena sebelum jam istirahat dia masih tertidur di dalam kelas.

Hueningkai menatapnya hampir tertawa, "udah kok, kamu susah bangun. Semalam tidur jam berapa sih?" katanya masih dalam bahasa isyarat.

Samantha memakan roti pisang yang ia beli sembari mengacungkan kelima jarinya di depan Hueningkai.

Laki-laki itu terkejut melihat Samantha. Bisa-bisanya seorang gadis tidur diatas jam 12 malam. Hueningkai tidak habis pikir.

"Sam, itu nggak sehat. Kamu harus tidur di bawah jam 10," ujar Hueningkai dan Samantha hanya melihatnya kemudian menganggukkan kepala.

"Lo sendiri, apa masih sering lihatin bulan kalo malem?" tanya Samantha padanya dengan mulut yang penuh dengan roti.

Hueningkai yang ditanya juga tersadar. Nyatanya dia juga sering tidur diatas jam 12 hanya untuk memandangi bulan di jendela kamarnya. Hueningkai adalah Selenophile. Seseorang yang mengagumi bulan di hidupnya.

Hueningkai mengangguk, "I'm talking to the moon" katanya mengucapkan kalimat berbahasa Inggris dengan bahasa isyarat.

"Did she answer you?" jawab Samantha mengikuti cara Hueningkai berkomunikasi.

Hueningkai mengangkat kedua bahunya tidak tahu dan tersenyum.
"Meski nggak ada jawaban, aku merasa bulannya mendengarku berbicara sampai pada akhirnya aku sadar bahwa aku sendirian" Hueningkai mengucapkannya sembari menatap mata Samantha yang menatapnya kembali.

"Kapan-kapan aku harus ngomong sama bulan juga nih, mau tanya kenapa dia gak bales pertanyaan kamu" ucap Samantha dengan bahasa isyarat sehingga membuat keduanya memahami kalau Samantha sedang bercanda.

Sibling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang