Sejak saat itu Samantha memutuskan untuk terus mengikuti kemana perginya Hueningkai. Gadis itu tidak mau sampai sahabatnya itu pergi sendirian dan mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Tepat saat itu Hueningkai berhenti dan langsung menoleh ke arah Samantha. Membuat gadis itu tersentak dan langsung menabrak Hueningkai dari depan.
"Awh!" Samantha mengusap-usap keningnya dengan poninya yang seperti biasa berantakan.
"Sam, serius deh. Kamu dari tadi pagi ngikutin aku terus ada apa? Aku punya hutang ya sama kamu?" Hueningkai mengatakannya langsung di depan mata Samantha karena sungguh ia merasa sedikit risih kalau begini. Samantha tidak berhenti mengawasinya.
"Aku ga mau kamu ketemu sama anak-anak itu lagi Kai.." jawab Samantha dengan bahasa isyarat agar semua orang di koridor tidak mengerti apa yang mereka bahas.
Hueningkai menghela nafas dan memutar bola matanya pusing.
"Nggak akan," katanya."Tapi.."
"Oke aku mau ke toilet sekarang, memang kamu mau ikut?" Hueningkai bahkan mengatakan hal tidak terduga pada Samantha.
Gadis itu terkejut dan mundur beberapa langkah menolak ajakan Hueningkai, ia menggeleng.
"Bagus, kalo gitu kamu masuk ke kelas duluan nanti aku nyusul" pinta Hueningkai padanya dan segera di turuti oleh Samantha begitu saja.
Dengan begitu Hueningkai bisa menikmati waktu sendiri tanpa Samantha nya di dalam toilet. Berharap tidak terjadi apa-apa tapi malah sialnya ia bertemu lagi dengan anak-anak IPS itu. Hueningkai ingin segera pergi tapi lagi-lagi mereka mengelilinginya.
"Kai, ketemu lagi deh kita.. kemaren gimana? Udah ngomong sama kembaran lo? Bisa nggak ngomong? Pake suara woyy! Teriak jangan diem aja goblok!" laki-laki yang setahu Hueningkai bernama Kenan itu berteriak tepat di telinganya membuat Hueningkai memiringkan kepalanya.
Hueningkai yang seperti itu yang di sukai mereka. Hueningkai yang takut, jadi pikirnya kalau Hueningkai tidak takut maka ia akan selamat. Hueningkai memang tidak bisa bersuara tapi ia bisa melihat. Maka ia menatap mereka satu persatu menandai mana orang-orang yang akan di laporkan di BK nanti, niatnya begitu. Tapi baru saja Hueningkai menatap mata Kenan. Ia langsung di pukul di bagian perut membuat Hueningkai mual dan ingin muntah rasanya.
Baru saja Kenan akan melayangkan pukulan keduanya seseorang menghentikan mereka.
"Ke, kayaknya kalo kita bikin dia babak belur sekarang bakalan ketahuan deh. Mending kita kunci dia di toilet aja terus kita samperin pas pulang sekolah" usul salah satu temannya yang bernama Rio.Gila, ini gila. Mendengar rencana jahatnya saja membuat Hueningkai merinding setengah mati. Ia baru tahu ada orang sejahat ini. Benar kata Taehyun, hidup Hueningkai terlalu di kelilingi oleh orang-orang baik. Kalau memang ia harus menjadi korban bully anak-anak ini, ia akan merasa baik-baik saja selama itu bukan Taehyun.
Jadi Hueningkai mengurungkan niatnya untuk melawan. Ia pasrah di tendang dan di lempar masuk ke dalam salah satu bilik toilet. Berakhir terkunci di dalam toilet membuatnya tidak kehabisan akal. Hueningkai dengan cepat segera menghubungi Samantha namun sayang sekali baru sempat mengirim satu pesan memanggil ponsel nya sudah mati.
***
Samantha sudah ada di kelas sesuai dengan yang di perintahkan Hueningkai. Tapi hatinya tetap tidak tenang dan malah semakin khawatir. Sebenarnya dimana Hueningkai, kenapa dia belum juga kembali. Berkali-kali ia berniat untuk meminta bantuan Taehyun mencarinya, tapi ia tetap mengurungkan niatnya untuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling ✓
FanfictionYang katanya kembar tapi mereka jelas berbeda. Hueningkai dan Taehyun hidup di dua kubu yang tidak sama, sangat amat berbeda. Mereka juga memiliki jalan hidup masing-masing. Meskipun mereka memutuskan untuk berjalan bersama-sama, tetap mereka berbed...