Rumor | 07

307 59 24
                                    

                  Tidak ada yang lebih menderita daripada keadaan Beomgyu sekarang. Nilai ulangan harian matematika nya sebesar 98 poin, tapi kedua orang tuanya malah marah besar dan membuang semua kertas ujiannya yang mendapat nilai sempurna. Salahnya sendiri ia tidak memahami bab terakhir dengan benar, Beomgyu sudah lelah melakukan ini dan itu demi orang tuanya.

Sayang sekali Beomgyu lebih suka memendam apa yang dia rasakan. Lelah dan sakitnya hanya untuk dirasakan sendiri. Taehyun yang tahu kalau Beomgyu seburuk itu bahkan tidak bisa apa-apa kecuali untuk selalu berada di dekatnya. Mereka bahkan berjanji untuk tidak meninggalkan satu sama lain. Beomgyu senang memiliki Taehyun di hidupnya.

***

                  Sudah agak larut namun jam digital itu di abaikannya, Beomgyu memungut sepatunya yang berserakan dan memakainya untuk keluar. Tidak mungkin pukul 10 malam ia keluar melalui pintu depan. Beomgyu memilih untuk turun melalui balkon kamarnya dengan melompat. Kamarnya memang berada di lantai dua namun ia beruntung karena balkon di kamarnya tidak terlalu tinggi.

Begitu berhasil melarikan diri Beomgyu berjalan menuju 7-Eleven dekat rumahnya. Perutnya lapar sekali, ia butuh makanan setidaknya mie instan atau ramen untuk di makan sendirian.

***

               Dengan langkah yang malas ia mengarahkan kakinya masuk kedalam toko bernama 7-Eleven. Dompetnya bahkan sempat terjatuh dan ia sendiri memungutnya tanpa tenaga.

"Selamat datang! Selamat malam!" sapa seorang penjaga toko itu yang tengah berdiri di meja kasir.

"Huh~ yaa.." balas Samantha jelas sekali nyawanya seperti tertinggal di suatu tempat.

Samantha menuju bagian beverage dan membuka lemari es di depannya. Untuk sesaat ia merasakan dingin dari lemari es tersebut yang menyapu wajahnya untuk menyadarkan dirinya yang sedang lelah.

"Hei" seseorang mengagetkannya dengan menempelkan minuman kaleng dingin di pipinya.

"Gyu?! Ngapain lo?" tanya Samantha pura-pura tidak terkejut. Padahal jauh di dalam hatinya ada kupu-kupu berterbangan.

Sebagai seorang gadis yang menyukainya secara diam-diam, Samantha senang sekali dengan kebetulan mengejutkan ini.

Beomgyu tersenyum dan melemparkan minumannya pada Samantha. Dengan cepat gadis itu menangkap dan memandang Beomgyu dengan heran.

"Gue yang bayar" ucap Beomgyu sembari menutup pintu lemari es di depan Samantha.

Di depan meja kasir sudah berdiri seorang pria bertubuh tinggi dan mata sayu nya. Mencoba untuk tersenyum ramah selagi ia lelah kepada dua orang di depannya.

"Ini aja kak?"

"Iya," jawab Beomgyu singkat.

"Ada kartu membernya mungkin?" tanya pria itu lagi tanpa lelah.

"Nggak," jawab Beomgyu lagi.

"Mau tambah pulsanya sekalian?"

Jujur, pertanyaan ketiga ini membuat Samantha semakin kesal berhadapan dengannya.

"NGGAK MAS!!" Tanpa disadari Samantha ikut menjawab selagi Beomgyu mencoba menjawabnya dengan sabar.

Sibling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang