Jealousy | 02

505 82 39
                                    

Sehari setelah hari ulang tahun—

            Pagi mereka berdua masih sama. Masih soal diskriminasi pada Taehyun, tentang segelas susu dan air putih. Taehyun sama sekali tidak pernah protes tentang masalah ini karena ia tahu itu akan percuma. Berbeda dengan Hueningkai yang ingin Taehyun di perlakukan dengan adil.

Pagi ini ia berdiri dan pergi ke dapur untuk mengambil dua gelas kecil. Dengan perasaan kecewa pada Mama nya, Hueningkai menuangkan setengah gelas dari susunya ke gelas Taehyun.

"Hari  ini  kamu  harus  minum  susu,  Taehyun.  Tidak  boleh  menolakku" kata Hueningkai dengan sebal.

Taehyun terkejut ia tidak heran kalau adiknya seperti ini. Dari dulu Hueningkai senang membantunya keluar dari perasaan sakit hati yang Taehyun rasakan. Jika ditanya apa satu-satunya alasan ia masih berada di rumah ini, jawabannya tentu adalah Hueningkai, adiknya.

***

           Masih di hari yang sama. Hueningkai dan Taehyun yang sama-sama berada di kelas yang sama, sama-sama memiliki teman kelas yang sama. Namun duduk berjauhan.

Hueningkai duduk di bangku paling belakang tidak mau membuat orang lain yang ada di sekitarnya terganggu karena dirinya yang tidak bisa apa-apa. Saat kelasnya mengadakan kelas diskusi yang ia lakukan pun tidak lebih hanya diam dan mendengarkan. Hueningkai tidak bisa ikut debat bersama mereka.

Sangat berbanding terbalik dengan Taehyun yang duduk di bangku deretan depan bersama dengan Beomgyu. Mereka menjadi ikon dari kelasnya yang terkenal pintar dan cerdas. Taehyun berkali-kali sering membanggakan kelas bahkan sekolah dan mendapat penghargaan dari usaha yang ia lakukan. Sangat aktif dan selalu mendapat skor paling tinggi saat kelasnya mengadakan kelas debat. Tidak ada yang tidak setuju dengan apa yang dikatakan Taehyun, semua yang ada pada dirinya terlihat cemerlang ketika tidak di rumah. Dan itu jelas membuat Hueningkai iri pada saudaranya. Kenapa hanya Taehyun yang bisa mendapatkan segala hal yang ia dambakan sejak kecil. Sahabat, popularitas, aktif, dan cerdas. Semuanya ada pada Taehyun.

"Heh! Kok ngelamun sih" Samantha mengguncang tubuh Hueningkai. Gadis itu menjadi teman sebangkunya semenjak ia pindah di sekolah ini. Lumayan lama dan membuat Hueningkai sama sekali tidak keberatan jika ia duduk disampingnya.

Selama hampir tiga tahun Hueningkai berada di sekolah, Samantha adalah teman dekat pertamanya yang bisa menggunakan bahasa isyarat selain Taehyun. Ia beruntung punya Samantha di sisinya.

"Bu  Sana  minta  kita  buat  kelompok  3  orang,  tapi  karena  jumlah  kita  ganjil,  jadi  ya  tinggal  kita  berdua  yang  ga  dapat  tiga  anggota." Ucap Hueningkai memberi tahu Samantha yang baru bangun dari tidur siangnya di kelas.

Melihat apa yang telah di jelaskan Hueningkai, Samantha segera menegakkan badannya dan menghela nafas.
"Ya udah kayak biasanya kan.. Emang ada masalah? Biasanya kita juga berdua kan.. kenapa coba di pikirin." Ujar Samantha pada Hueningkai bahwa hal ini memang sudah umum terjadi pada mereka.

Hueningkai menjawab pernyataannya hanya dengan menggeleng.
"Nggak  kenapa-napa  kok,   cuma...  ya  gitu," katanya tidak mau melanjutkan kalimatnya.

Samantha memusatkan perhatian pada Hueningkai dan menatapnua dalam-dalam. Gadis itu tahu apa yang di rasakan Hueningkai, apalagi saat manik matanya memperhatikan Taehyun dan Beomgyu yang tampak sangat akrab dari kejauhan. Sejujurnya mudah saja bagi mereka berdua mendapat anggota kelompok banyak yang tertarik satu kelompok dengan Taehyun tapi Hueningkai tidak.

Dan Samantha mengerti itu.
"Kai! We can be better than them. Kakak lo nggak mau ngajakin lo satu kelompok karena dia tau lo lebih pinter, nanti dia iri." kata Samantha dengan suara percaya dirinya membuat Hueningkai tersenyum lebar.

Sibling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang