Feeling Guilty | 09

361 61 8
                                    

               Samantha memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus saat ia ter-ayun ke bawah dan keatas. Kakinya mendorong tanah dan tubuhnya bergerak naik dan turun. Ia sedang berada di taman bermain. Duduk di ayunan sendiri tanpa seorang mau menemaninya.

Jam tangan kecil yang melingkar di tangannya telah menunjukkan pukul 8 malam, meski begitu tak ada niatan untuk kembali pulang.

Ia memikirkan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah sekalipun terlintas dipikirannya. Ia memikirkan Taehyun. Memikirkan maksud dari kalimat Hueningkai siang hari tadi. Kini perasaan bersalah terus menghantuinya. Ia ingin segera menemukan Taehyun untuk membuatnya kembali, untuk mengucapkan banyak kata penyesalan padanya

Tidak terhitung berapa kali ia sudah mengayunkan dirinya sendiri. Ketika sudah mulai lelah ia membiarkan kakinya menari-nari diatas udara. Sejak kecil Samantha suka bermain ayunan, seperti terbang rasanya. Ketika berada diatas jantungnya berdebar-debar dan tidak ingin turun dengan cepat. Ketika di bawah ia ingin terus kembali ke atas dan terus bermain.

Sampai seseorang menghentikan ayunan nya tiba-tiba. Samantha terkejut bukan main. Seakan-akan apa yang sedang di pikirannya menjadi nyata. Taehyun ada di belakangnya seperti ia telah keluar dari kepala gadis itu.

Taehyun duduk di ayunan yang masih kosong disampingnya. Samantha yang masih terkejut bahkan mengira Taehyun yang sekarang ini tidak nyata.

"Lo Taehyun kan?"

Taehyun memberikan kotak susu pisang yang dibawanya pada Samantha.

"Jadi lo pikir gue hantu?"

Samantha menunduk tidak bermaksud mwnganggapnya hantu, ia menerima pemberian Taehyun dengan sungkan dan terima kasih karena dirinya sendiri sedang haus.

"Thank's," katanya.

"Kai gimana?" Tanya Taehyun sedikit tidak tertarik.

Sementara Samantha berpikir bahwa ia tidak mungkin bilang kalau Hueningkai melukai dirinya sendiri dengan cutter selama ini demi dirinya. Mungkin itu akan membuat Taehyun sakit hati jika ia terus menyalahkannya.

Samantha tersenyum, "Kai baik-baik aja kok. Lo gimana?"

"Gue kelihatan baik-baik aja kan?" Yang ditanya malah balik bertanya. Taehyun menatap Samantha tanpa adanya pandangan menuntuk untuk menjawab pertanyaannya. Menurutnya ia baik-baik saja dan Samantha harus juga berpikir seperti itu.

"Taehyun ..." sangat jarang mendengar Samantha memanggil Taehyun. Suaranya hampir hilang sangat pelan, beruntung Taehyun mendengarnya.

"Maafin gue.." sambung Samantha setelah ia memanggilnya.

Taehyun yang sedikit terkejut buru-buru menatap Samantha yang bahkan masih menundukkan kepalanya.

"Kenapa?..
Minta maaf buat apa? Buat perlakuan lo selama ini? Atau karna lo suka sama Beomgyu?" Taehyun menanyakan segala hal yang membuat Samantha mengingat betapa banyak kesalahan tidak di sengaja yang Samantha buat padanya.

Samantha hampir saja menangis, atau bahkan ia sudah menangis sekarang. Taehyun tidak tahu, Samantha terus menundukkan kepalanya.

"Semuanya.." Samantha berdiri dari ayunan yang di sukainya. Ia pergi meninggalkan Taehyun. Kali ini apa? Samantha melarikan diri lagi.

"Sam!.." panggilan Taehyun membuatnya berhenti namun masih belum punya nyali untuk menoleh dan menatap Taehyun.

"Stop buat melarikan diri Sam.. Lo bahkan nggak bisa nutupin air mata rasa bersalah lo dari gue," ujar Taehyun padanya.

Samantha mengangkat kepalanya dan menghapus air matanya perlahan. Setelah ia merasa baik-baik saja Samantha bahkan berani untuk berbalik badan dan mulai menatap Taehyun.

Sibling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang