Perfect Plan | 11

335 66 13
                                    

          Masih pagi-pagi sekali, tapi semua peserta kunjungan wisata di SMA Mesa diminta untuk segera datang dan menempati bus masing-masing. Begitu juga dengan Taehyun dan Hueningkai yang datang bersamaan. Setelah memarkirkan mobilnya mereka bergegas masuk ke bus kelas mereka.

Disana sudah duduk Samantha yang telah menyiapkan tempat duduk untuk Hueningkai di sampingnya.

"Kaii!!" Samantha berseru dan melambaikan tangannya.

Namun sebelum Hueningkai menghampirinya tangannya sudah di tarik oleh Beomgyu dan ia diminta untuk duduk bersamanya.

"Kaii ya ampun, gue udah lama banget nungguin lo. Sini duduk sama gue" ajak Beomgyu membiarkan Taehyun berdiri keheranan sementara Samantha yang menyadari bahwa Beomgyu ternyata menyiapkan tempat duduk untuk Hueningkai kini terdiam juga ikut heran.

"Terus gue sama siapa setan!?" tanya Taehyun kesal diabaikan oleh Beomgyu.

"Itu si Sam duduk sendiri, dahlah lo sama dia aja, daripada lo berdiri ini kan bukan bus umum" Beomgyu menertawakan Taehyun yang terlihat canggung untuk duduk bersama Samantha namun mau tidak mau pun Taehyun duduk bersamanya.

Seakan mengerti maksud tersembunyi Beomgyu, Hueningkai tersenyum-senyum sendiri dan berakhir melakukan high five kecil bersama Beomgyu.

           Sebenarnya banyak sekali yang ingin di ceritakan pada Samantha hari ini. Mengingat bahwa tidak ada yang bisa mengerti bahasanya kecuali Samantha dan Taehyun. Sepanjang perjalanan pun Beomgyu terus menggunakan airpods di telinganya. Ragu kalau dia mau untuk diajak bicara ataupun ngobrol sesuatu.

Hueningkai mungkin akan terbiasa setelah ini. Sebelumnya Beomgyu sempat bilang kalau ia ingin membuat Taehyun dan Samantha dekat. Kalau rencananya berhasil maka Hueningkai akan lebih kesepian dari yang sekarang.

Benar, Taehyun berhak mendapatkan apa yang dia mau selama ini, mengingat ia tidak pernah mendapatkan apapun yang ia inginkan dengan mudah.

"Kalo udah sampe bangunin gue ya Kaii" ucap Beomgyu sembari menatapnya dengan mengantuk.

Begitu Hueningkai mengangguk seseorang memasangkan airpods di telinganya dari bangku belakang.

"Pake, biar ga kesepian" katanya berbisik di telinga yang lain.

Suara bisikan Samantha terdengar jelas di telinganya namun tidak lama setelah itu Hueningkai tersenyum dan memikirkan banyak hal tentang dirinya tanpa Samantha.

***

              Hueningkai dan Samantha duduk di komedi putar setelah mendatangi empat wahana yang membuat mereka pusing bahkan muntah. Mereka berdua membeli air putih untuk membuatnya lebih baikan sambil duduk di komedi putar.

Komedi putar yang berjalan lambat itu semakin terlihat terang karena hari semakin gelap. Tidak berasa kalau ada di dalam taman main seperti ini. Samantha bahagia melihat Hueningkai terus tersenyum dan bercerita menggunakan bahasanya sendiri. Banyak orang yang melihat mereka berkomunikasi dan bahkan penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.

"Aku sama Taehyun pernah kesini waktu umur 5 tahun, tapi karena masih kecil banget kita nggak main apa-apa selain komedi putar ini dan bianglala yang itu" katanya, Hueningkai meneruskan ceritanya.

Samantha menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca senang melihat temannya senang. Hingga tiba-tiba saja seorang gadis kecil yang duduk tidak jauh dari mereka terheran-heran.

"Mah, kakak itu kenapa?" jari telunjuknya yang mungil menunjuk ke arah Hueningkai hingga membuatnya berhenti bercerita pada Samantha.

Seorang wanita paruh baya namun terlihat masih cantik dan tinggi itu segera meletakkan jari telunjuk di depan mulut gadis kecilnya, menandakan bahwa tidak seharusnya ia bertanya seperti itu.

Sibling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang