Mereka semua sudah sampai di hotel yang ditunjukkan orang tua mereka. Tak terlalu jauh dari bandara hanya 1 km mungkin. Dan empat hari lagi barulah mereka ke Seoul. Maura sedang menata pakaian di lemari, sementara yang lain sedang joget joget nggak jelas diatas kasur.
"Aku bukan bonekamu..bisa kau suruh suruh dengan seenak maumu"
"HAREUDANG..HAREUDANG..PANAS..PANAS..PANAS" nyanyi Tasya, Raisya, dan Vania nggak jelas. Puty lagi di kamar mandi, Dhila lagi telponan sama Uminya.
"Astaghfirullah, Tasya!!! Turun nggak mu dari sana, ya allah gimana cara bersihin nya" keluh Maura menatap prihatin kasur hotel
"Raisya! Vania! Matiin lagunya, aku ditelpon pihak hotel tau nggak?! Kita terlalu berisik" ucap Maura murka
Kalau Maura marah, bisa bisa perang dunia nanti ini. Puty yang baru dari kamar mandi langsung tercengang melihat kamar hotel itu kini. Cemilan berserakan dimana mana, seprai kasur udah tergeletak di lantai, lampu tidur udah miring semua. Kayak mau tawuran aja."Yaelah Mo, kita harusnya berbahagia" timpal Dhila. Dan diangguki mereka semua
"Berbahagia apanya?! Lihat lah itu, berserakan dimana mana..bersihkan. sekarang. juga" suruh Maura. Mereka pun dengan pasrah membersihkan semuanya. Walaupun lama banget gara gara, sering ketawa receh. Tapi menyenangkan. Sebenarnya banyakan Maura yang bersihin sih. Karna mereka bilang capek. Padahal baru 15 menit
"Sekarang kita ke supermarket depan, gak usah makan di restoran dulu" setelah Maura mengatakan itu, semuanya pun bersiap siap untuk keluar.
"Eyyo!!!!! Korea cheeeeck!!!!!" Ucap Raisya berteriak. Semua orang dijalan menatap mereka semua. Bukannya merasa bersalah, Raisya malah melanjutkan acara live nya itu. Sedangkan para sahabatnya membungkuk minta maaf.
Pletak!!
Puty menjitak kepala Raisya, begitu juga Tasya."Jahad kalyan ya" ucap Raisya sok imut. Mereka semua menatap Raisya jijuik.
🌻🌻🌻
"Jadi mau beli apa?" Bingung Puty
"Emm..beli..dosirak aja gimana?" Usul Raisya
"Dosirak apa?" Tanya mereka semua
"Ituloh lunch box khas Korea, kita cari aja yang daging sapi atau nggak daging ayam"
"Ok, itu usul Raisya..yang lain mau apa?" Tanya Maura. Maura yang megang duit. Supaya nggak boros
"Beli aja kimbap tu ha, murah nyeh.." ucap Dhila. Yang dianggukan Maura
"Astajim!! Ada susu binggrae, wee..aku mau dong" teriak Raisya dan langsung mengambilnya
"Itu bukannya susu yang sering di drakor? Kalau gitu aku juga mau" ucap Vania
"Jangan beli yang nggak bermanfaat saat ini, tapi untuk minuman beli lah" ucap Maura, seraya menunjuk botol susu itu
"Kita beli aja samyang lagi" usul Puty
"Tapi aku nggak suka pedaaaas!! Yang lain laah" tolak Dhila cemberut
"Ya allah, dhila..itukan ada yang kari rasanya" ucap Tasya tersenyum tak ikhlas
"Udah ya semua, uang nya gak cukup kalau kalian beli yang lain lagi"
Saat di kasir
"Mian, kalian muslimkan?" Tanya kasir itu dengan bahasa Korea
(Author jadiin aja bahasa indo)
"Nee.." ucap Maura
"Mmm..samyang yang ini tidak halal, tukar saja dengan yang lain" ucap kasir itu menunjukkan samyang
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Way [END]
Fanfictiontentang sahabat tentang keluarga Atau yang lain? cerita klasik tentang persahabatan, sahabat, dan air mata. Air mata kebahagiaan, karna aku tak ingin melihat seseorang menangis. Hatiku tercubit melihat seseorang menangis. Karna ini tentang persahaba...