Part 2💜

51 13 25
                                    

Hari Senin, hari yang dimana kita seperti di neraka jahannam. Upacara pula lagi. Aku gak mau hidup lagi. Batin Maura lelah. Maura melihat Vania dan Tasya di barisan belakang sedang ngerumpi. Raisya gak tau kemana, kayaknya kena hukum gara gara lupa atribut upacara. Cuma Dhila dan Puty saja yang sepertinya khidmat.

Ke kelas

Maura sebebarnya daritadi berpikir, bagaimana cara bilang status kuliah ke Korea itu. Kenapa Maura yang bilang? Karna Maura sudah dapat universitas yang bagus. Tes nya dua minggu lagi. Bagaimana cara bilang ke orang tua?

"Wee..aku dah dapat universitas yang bagus untuk kita" akhirnya Maura berbicara

"Mwo? Jinjja?" Ucap Raisya

"Dimana Mo? Ku harap yang terkenal deh..yang bagus fasilitasnya..yang bisa liat cogan" ucap Puty dengan senyum binar. Masalah cogan itu, Puty jagonya

"Jangan bilang kalau di Sungai Han University!" Ucap Dhila datar dan kesel. Soanya Maura itu sering kali bercandaanya yang aneh

"Emm..gini tesnya itu dua minggu lagi..aku rekomendasinya di SEOUL NATIONAL UNIVERSITY" ucap Maura

"Huh..aku coba tanya ke Umiku dulu mana tau Umiku lagi baik..dan juga Abiku" ucap Dhila

"Papaku pasti keberatan..huh Papa ku tu paling males kalau korea korea" ucap Vania

"Udahlah dia yang ngajak, dia pula yang susah" sindir Tasya. Vania? Bodo amat

Hening beberapa saat

"Emm..Rai ucapan kemaren itu ada sesuatu yang janggal dati kata katanya" Vania akhirnya lega telah menanyakan itu langsung. Dia sudah kepo tingkat tinggi. Di ucapan itu ada satu kalimat yang membuatnya bertanya tanya. Raisya itu tipe yang cengeng tapi diam diam, dia nggak mau nunjukkin kesedihannya ke orang lain. Dia gak mau dikasihanin

"Janggal yang mana?" Tanyanya

"Apa yang dimaksud dengan aku gak lagi punya masalah kok..apa maksudnya? Apa kamu sering merahasiakan sesuatu dari kami?"

"Emm..tidak..kalian tau aku itu baperan. Terkadang ucapan orang itu aku masukkan ke hati..ya walaupun aku yang sering jawab ucapan itu" ucapa Raisya cepat dan berbelit

"Hah? Aku nggak ngerti apa yang mu bilang..belum juga hilang kebiasaan mu lagi Rai..bicara berbelit belit banget" ucap Tasya tak mengerti. Sama dengan yang lain mereka tak mengerti apa yang dimaksud Raisya itu

🌻🌻🌻

Raisya POV

Aduh cem mana pula lah cara minta izin. Mana tau kan Umiku tersayang ini lagi marah marahnya. Wah, perang dunia nanti. Tanya ke Abi aja kali ya. Duh gimana nih? Gimana kalau gak dibolehin nanti? Gimana kalau mereka bilang kuliah di Indonesia aja. Arrgh..aku gak mau hidup lagi do :v. Aha! Aku punya caranya..gimana kalau minta izinnya di chat dulu. Hahahaha! Pintar sekali lah Raisya ini. Sekarang mari kita ke cafe dulu. Aduh! Apalah daya jomblowati sepertiku ini. Orang pada berduaan. Aku? Sendiri, miris sekali hidupmu Rai.

Emakku

Assalamualaikum umiku ini..sesuai rencana kami ber enam. Umi taulah siapa aja kan. Kami ingin tes masuk kuliah di Seoul National University. Bolehkah aku ikut tes?

Nanti bicarakan dirumah!

Wadaw! Sadis sekali lah Umiku ini. Singkat, padat, dan jelas sekali. Apa nggak boleh ya? Mari tenangkan pikiran mu dulu Rai

Di rumah

"Assalamualaikum para pemilik rumah!!!" Teriakku

"Ini rumah bukan hutan!nggak usah ngegas!"ucap laki laki berusia 12 tahun itu sekarang

"Lah..kamu emangnya gak teriak tuh! Nggak usah ngadu ngadu juga kali. Anak mommy amat" ucapku kesal karna melihat adiknya Adly berlari ke arah Umi

Aku mendekat pada Umi yang sedang memasak. Dengan mental dan raga yang sudah siap dengan omelan. Baiklah aku siap. Innalillahi..eh! Salah deng. Bismillah, ok aku siap. Siap, siap, siap. Lama amat elah

"Mi, gimana boleh nggak? Kan cuma tes..urusan lulus atau nggaknya belakangan" ucapku sok imut

"Tanya ke si Abi dulu" ucap Umi singkat. Aku hanya berdehem dan langsung ke kamar

Dhila POV

"Bismillah. Semoga dibolehin ya Allah..biar bisa wujudin permintaan Raisya" ucapku bermonolog

Uminya dimana lagi, kok nggak ada di rumah. Di apotek kali ya? Baguslah aku bakal latihan minta izin. Minta izin? Aku jadi teringat saat SMP kalau mau ke rumah Maura susah banget minta izinnya. Kalau sekarang mah bebas gengs. Mau pulang atau nggak terserah :v

"Baiklah ehem..ehem..umikuw..bolehkah Dhila tes kuliah di Korea?" Jangan gitu deh lebay kali

"Mi..Dhila pengen tes kuliah di Korea" jangan gitu deh..nanti disangkain ngegas lagi

"Umi..Dhila boleh nggak tes kuliah ke Korea. Kan ada temen temen yang lain mi. Jadi dhila nggak sendirian deh!" Ok pas itu aja

Our Way [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang