Di bandara
Mereka semua sudah tiba di bandara. Pesawat ke Jakarta ditunda 30 menit, jadi mereka masih banyak waktu luang. Jika kalian tanya apa Hera akan ikut. Jawabannya tidak. Kemarin sudah ditanya, ternyata Hera sedang di rumah neneknya. Lagipula dia tidak akan kenal orang orang disana, katanya.
"Woee!! Aku lapar!!" Teriak Vania
"Beli xiboba yuk!" Ajak Maura
"Beli voucher aaaaaaa!!!" Rengek Dhila
"Mu boba aja terus gedek ku dengarnya" ucap Raisya
"Yeuu!! Mu suka juga kan?" Telak Maura
"Iyain" ucap Raisya
"Wee..aku ingat pas kita ketemu Azizah tu aa!! Ngakak eh" ucap Puty tertawa ngakak
"Ndee..hal terbaik sepanjang hidupku" ucap Tasya
'Penumpang pesawat XXX diharapkan sudah memasuki pesawat, 10 menit lagi pesawat akan lepas landas'
"Daaah..ndak usah jajan jajan, masuk aja ke pesawat lagi ha!" Ucap Maura marah
"Idiih..gak dapat boba gak gitu juga kali mo ya allah" ucap Dhila
"Ndeee..aku mau bobaaaaaa"rengek Maura
"Dah la..ke pesawat aja lagi capek aku" ucap Raisya
"Wee!! Tasya hilaaaang!!!" Teriak Puty
"Ya allah ya rabb!!! Ini 10 menit lagi ya allah..Tasyaaa!!!" Teriak Maura, tak peduli lagi tatapan aneh dari orang orang di bandara
"Ini ha! Udah kucari dekat jendela, kiranya foto foto ni anak" ucap Vania sambil menarik kerah baju Tasya
"Nde..dah la masuk lagi" ajak Dhila
Posisi chek!!
Raisya|Vania|Tasya Dhila|Maura|Puty
"Alhamdulillah setelah melewati hal hal terburuk, akhirnya aku duduk dekat jendela" ucap Raisya berbinar
"Mu kayak nggak pernah duduk dekat jendela Rai" ucap Tasya
"Maura..moa..moa" panggil Dhila setengah berbisik
"Apaan sih bisik bisik segala?" Tanya Maura
"Itu.."tunjuk Dhila kepada seseorang di depan
"Mwo? Itukan Arya?" Timpal Puty
'Apa? Arya? Ngapain masuk ke pesawat yang sama di tanggal yang sama?' Batin Raisya
"Rai..kok tegang gitu?" Tanya Vania memegang tangan Raisya yang mendingin
"Nggak kok..cuma..takut aja suprise nya gak berhasil hehehe" ucap Raisya cengengesan
🌻🌻🌻
Setelah menaiki pesawat ke Jakarta dengan selamat, dan jam terbang pesawat ke Padang kebetulan lama sekali. Raisya merasa ada yang memanggilnya daritadi, tapi siapa?
"Guys..aku mo ke toilet dulu" izin Raisya
"Mu ke toilet gak untuk mirror selfie kan?" Tanya Dhila
"Nggak lah..yaudah, udah kebelet bye!" Raisya melaju begitu saja ke toilet
Tiba tiba ada sebuah tangan yang menariknya
"Aaaaaa!!!" Teriak Raisya
"Sssht..ini aku Jhope"
"Mwoya?!"
"Heh!! Diam lah..mu mau kita ketahuan fans kami?" ucap seseorang yang datang dari arah pintu, Seokjin
"Jadi..rencana kita lancar?" Tanya Seokjin
Tanpa kalian ketahui, anggota BTS lah yang akan melindungi Maura atau yang lain yang berkemungkinan jadi korban. Darimana Seokjin tau? Karna dia mendengar ucapan Arya (kalau lupa lihat part 13). Ditambah lagi Jhope yang mengetahui kertas kertas teror itu
"Rencana aja belum dijalanin" ucap Suga malas
"Haaaah..tapi kok aku ngerasa bukan Arya lah yang meneror kami" ucap Raisya
"Kenapa kamu yakin hal itu?" Tanya Namjoon
"Ntahlah..aku mencium bau parfum wanita di kertas itu" jawab Raisya
"Mana tau itu jebakan kan? Kita tak tahu bagaimana rencana pelaku" ucap Seokjin
"Ah ya..waktu kemarin aku shopping ada kertas kosong bercak kuning" ucap Raisya
"Terus? Kenapa kosong? Kenapa ini seperti teori yang papa bear buat?" Ucap Taehyung. Namjoon mengambil kertas itu
"Apel? Kertas ini berbau apel" ucap Namjoon
"Rai..apakah kita bisa menambah anggota? Sahabat mu itu" tanya Jungkook
"Hyung?" Tanya Jhope
"Ntahlah..aku tak yakin menambah anggota dalam perencanaan ini, aku juga tak tau pelaku mengincar siapa" ucap Seokjin
"Habistu kenapa mu pilih aku sebagai orang dalam perencanaan ini? Kalau Maura tau habis aku" ucap Raisya lesu
"Karna cuma kamu yang sering lelaki itu temui. Dan juga kamu yang dia peringatkan, mungkin dia menyangka kamu gak bakal bisa buat apa apa dalam perencanaan dia. Kayak such a little girl, itu yang difikirkannya" jawab Jimin panjang lebar
"Terus kenapa kalian bisa sampe sini? Kok tau kami pulang ke Indonesia?" Tanya Raisya
"Kami minta tolong kepada IT" ucap Suga
"Heiii!! Itu tak sopan"ucap Raisya
"Yaa..ini demi keamanan kalian semua juga" ucap Seokjin, Raisya mencibir
"Keamanan kami semua atau Maura huh? Kamu suka ama dia ya?" Tanya Raisya menaik turunkan alisnya
"Ti-dak..tidak..aku tak suka dia" telak Seokjin
"Bukan suka, tapi cinta" ucap Suga menohok hati Seokjin
"Ayolah hyung..mengaku saja, mana mungkin seorang idol terkenal rela membantu seorang gadis yang tak tahu dirinya" ucap Taehyung
"Aishhh..kalian ini!" Ucap Seokjin
"Sudahlah..aku pergi dulu, ini sudah lama sekali. Nanti mereka mencariku..bye semuaaaa!!!" Ucap Raisya tersenyum
"Bye!" Ucap Bangtan serentak
🌻🌻🌻
"Heh! Lama amat ke toilet, mu ke toilet atau belanja?!" Tanya Puty melihat Raisya membawa kantong kresek
"Nih..ku beliin es krim. Daripada kalian mati kebosanan disini" ucap Raisya memberikan kantong kresek itu
"Wih..peka kali lah Raisya ni eh..terhura aku" ucap Dhila, Raisya memutarkan bola matanya malas
"Rai..dimana mu beli nya?" Tanya Tasya
"Ya disana lah" jawab Raisya
"Toilet kan disana kalau minimarket kesana, nah tuh cem mana ceritanya gak nampak kami mu lewat" ucap Tasya
Glek.
"Yaa..aku lewat belakang kalian gitu, sembunyi sembunyi biar gak nampak aku mau beli es krim hehehe"
"Kita ke pesawat lagi..udah habis kan es krim nya?" Tanya Maura, semua mengangguk
"Ok..lets go!!" Ucap Dhila
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Way [END]
Fanfictiontentang sahabat tentang keluarga Atau yang lain? cerita klasik tentang persahabatan, sahabat, dan air mata. Air mata kebahagiaan, karna aku tak ingin melihat seseorang menangis. Hatiku tercubit melihat seseorang menangis. Karna ini tentang persahaba...