Part 41💜

28 4 58
                                    

Apa gunanya sahabat jika tidak pernah dipercayai?

'Slsb'

🌻🌻🌻

"Kembaran? Gak lucu kalau kamu kembarannya Hera" ucap Maura

"Ya..lagipula nama kalian berbeda jauh" timpal Puty

"Bisakah kita ke apartemen kalian? Aku sudah tak kuat disini" ucap Rain

"Jadi? Ada yang bisa mu jelasin?" Tanya Puty saat tiba di apartemen mereka

"Ingat? Tanggal 22 kemaren itu waktu Vania di rumah sakit? Aku tau itu. Secara ibu kebetulan sedang sakit waktu itu, dan aku disana"

"22 Juli..tanggal terburuknya, tanggal yang membuat dirinya hancur, dan jangan lupakan harga dirinya. Hera pasti sudah pernah cerita kepada kalian, dia sering di bully atau apalah itu. Itu memang benar! Waktu dia SMP, dia dijebak oleh kakak kelasnya karna ketahuan mengetahui Hera menyukai orang yang sama dengan dia. Hera, perempuan yang awalnya periang, ceria itu menjadi perempuan pemurung dan kejiwaan nya mulai terganggu"

"Ha? Dia jadi gila gitu?" Potong Puty

"Mulut tu disaring dulu bambank!" Ucap Maura

"Benar. Lama kelamaan kejiwaannya sangat parah"

"Karna?" Tanya Maura

"Kakak kelasnya itu mencampurkan sesuatu ke minuman laki laki tadi, dan korbannya adalah Hera. Kalian tau maksudku kan?"

"Kami bisa dibilang keluarga berada. Tapi Papaku sangat payah dalam urusan keluarga, Mamaku sangat payah mengurus rumah tangganya sendiri. Yang mereka pikirkan hanyalah satu yaitu kekuasaan. Bahkan mereka biasa saja saat Nenek dibunuh gara gara salah satu client mereka. Aku tak menyangka hal itu. Dan soal Hera, para pembantunya sejak kecil lah yang mengantarnya ke rumah sakit jiwa. Dan aku.."

"Aku sangat bodoh. Sangat bodoh, menelantarkan kembaranku sendiri. Sejak itu aku tak mau menganggap Hera adalah adik kecilku satu satunya. Namaku yang sebenarnya adalah Joon Hira, ku ganti menjadi Rain karna saat hujan nenek meninggal. Itulah yang terjadi"

DOR!!

"PUTYYY!!!"

"KEJAR DIA!!" Ucap Para polisi

"Hera?!"

"Huh? Apa? Ini aku. Akulah yang meneror kalian selama ini. Dan apakah kamu bilang aku gila kakakku tersayang?" Tanya Hera

"Uh..ternyata korban terakhirku dia. Sangat payah ternyata diriku ini. Harusnya korban terakhirku adalah dua adik kecil kalian..Hahahahahha!! Tapi tak apa! Biar kalian merasakan perasaanku"

"Putyy..hiks! Cepatlah dokter" ucap Maura

"KALIAN AKAN MERASAKAN PENDERITAAN! TUNGGU AKU! AW..SAKIT BODOH" ucap Hera meronta ronta dilepaskan oleh polisi

Maura memegang tangan Puty. Rain? Dia tentu saja mengikuti adiknya itu. Dasar keluarga yang tidak bertanggung jawab! Dan Maura belum menelpon sahabatnya yang lain. Maura takut mengganggu mereka

"Raisya.." geram Maura

🌻🌻🌻

"Puty..banguuun lah" ucap Raisya menggoyangkan badan Puty

"Kemaren Vania, sekarang Puty huuh..untung saja pelakunya sudah ketahuan" sambung Raisya

"Dan orang yang membuat kita celaka itu adalah orang yang kamu kenalin ke kami Rai" ucap Maura

Our Way [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang