23. Happy Birthday

2.2K 253 47
                                    

Besok ulang tahun Seongwoo yang ke-22 tahun. Daniel tidak merayakannya semewah tahun-tahun yang lalu. Hanya pesta kecil yang dihadiri karyawan kantor Daniel. Kedua teman Seongwoo juga akan datang, Seongwoo tentu sangat senang karena kedua temannya rela pulang demi ulang tahunnya.

Daniel sudah menyiapkan kado spesial untuk Adik Manisnya. kado yang mungkin tidak akan bisa dilupakan oleh Seongwoo. Kado terbaik yang pernah Seongwoo dapatkan sepanjang hidupnya.

Membayangkannya saja Daniel sangat senang. Ia tidak sabar menunggu hari esok.

"Seongwoo sudah siap" ucap Seongwoo berdiri didepan Kakaknya.

"Ayo kita pergi" Daniel menggandeng Seongwoo membawanya menuju mobil.

Hari ini mereka akan berkunjung ke makam orang tua mereka. Daniel sangat rindu dengan mereka.

.
.
.

Sampai di pemakaman Seongwoo berjalan lebih dulu sambil memeluk 2 buket bunga yang dibelinya tadi dijalan.

"Mama Papa Seongwoo datang sama Kak Daniel" Seongwoo duduk berjongkok diantara kedua batu nisan orang tuanya. Daniel duduk disamping makam Mamanya. Mengusap batu nisan Mamanya sambil berdoa didalam hati.

Seongwoo juga diam karena berdoa dalam hati. Setelah berdoa Seongwoo meletakan dua buket bunga tadi didepan batu nisan Mama dan Papanya.

"Mama Papa Seongwoo mau cerita banyak hari ini"

Daniel tersenyum kecil dan hanya diam membiarkan Seongwoo bercerita.

"Besok Seongwoo ulang tahun yang ke-22 jadi besok Mama sama Papa harus liat Seongwoo ya? Seongwoo sudah besar sekarang, tapi Seongwoo masih suka nangis. Maafin Seongwoo ya Papa kalo Seongwoo cengeng"

Daniel tertawa kecil mendengar cerita Adiknya. Seongwoo langsung mengangkat kepalanya menatap Daniel. Kemudian kembali menatap makam orang tuanya bergantian.

"Oh ya Ma Pa, Seongwoo mau cerita lagi nih. Tapi Mama sama Papa harus janji jangan marah kalo Seongwoo cerita,oke?" Rumput-rumput yang ada disekitar makam kedua orang tua Seongwoo sedikit bergoyang seolah menjawab Seongwoo.

"Jadi beberapa hari yang lalu Seongwoo habis nyuruh Kak Daniel buat berhenti bekerja bisnis kotor. Pasti Mama sama Papa juga kaget kan kalo Kak Daniel punya bisnis haram? Seongwoo aja kaget. Seongwoo marah terus kecewa sama Kakak, Seongwoo pengen pergi tapi Seongwoo cuma punya Kak Daniel. Jadi Seongwoo maafin Kak Daniel" Seongwoo menatap Daniel yang tersenyum lembut mengizinkan Seongwoo melanjutkan ceritanya.

"Mama sama Papa jangan marah soalnya tadi udah janji sama Seongwoo. Kak Daniel itu baik kok, Kak Daniel selalu nurutin apa yang Seongwoo mau, selalu jaga Seongwoo, gak pernah kasarin Seongwoo, jarang marah walaupun Seongwoo suka ngerengek. Pokoknya Kak Daniel bener-bener jagain Seongwoo sesuai janjinya dulu waktu Mama sama Papa nggak ada"

Tanpa sadar air mata Seongwoo jatuh begitu saja. Buru-buru Seongwoo mengelapnya.

"Ughh.. Seongwoo cengeng" gerutu Seongwoo.

"Oh iya, Mama sama Papa mau coklat nggak? Kak Daniel tadi beliin banyak banget buat Seongwoo" Seongwoo mengambil tas yang dibawa Kakaknya kemudian mengeluarkan satu bungkus coklat.

"Seongwoo kasih satu saja ya? Papa soalnya gak terlalu suka coklat"

"Tidak perlu, Sayang. Mereka pasti sudah senang kita datang kemari" ucap Daniel. Seongwoo terkikik pelan lalu kembali memasukkan bungkus coklat tadi kedalam tas.

"Kak Daniel gak cerita sama Mama Papa?"

"Kakak bingung ingin bicara apa"

Seongwoo mendengus kemudian mengelus kedua batu nisan orang tuanya. "Mama Papa Seongwoo sama Kak Daniel pulang dulu ya, sampai jumpa"

[END] Step Brother - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang