20. Seongwoo Diculik

2.4K 285 98
                                    

Sudah seminggu ini Seongwoo mendiamkan Kakaknya namun Seongwoo masih tetap tidur bersama Kakaknya karena Daniel terus mengancam akan mengurung Seongwoo didalam gudang.

Namun bedanya Seongwoo tidak banya berbicara dengan Kakaknya. Mereka hanya bercakap saat Seongwoo ingin makan apa. Dan saat terpaksa Seongwoo dirumah bersama Daniel maka Seongwoo memilih pergi menuju ruang bioskop dan menghabiskan waktu disini. Atau terkadang Seongwoo pergi ke perpustakaan pribadi yang letaknya menghadap pantai.

Bahkan kuliah Seongwoo juga diantar jemput supir. Tidak mau bersama Daniel. Setiap Daniel memaksa ingin mengantar Seongwoo pasti mengancam tidak akan masuk kuliah selama sebulan. Alhasil Daniel memilih mengalah.

Waktu Seongwoo dipaksa tidur bersama seminggu yang lalu itu, sebenarnya Seongwoo tidak sepenuhnya tidur. Semalaman dirinya memikirkan bagaimana caranya agar tidak diantar jemput kuliah Kakaknya. Dan akhirnya otak pintar Seongwoo menemukan sebuah ide jahil yang membuat Kakaknya harus menahan malu waktu itu.

Idenya cukup cerdik. Pagi hari saat akan berangkat kuliah Seongwoo berpura-pura meminta tolong Kakaknya mengambilkan topi didalam ruang ganti. Dan dengan mudahnya Daniel pergi menuju ruang ganti, saat Daniel sedang mencari topi Seongwoo langsung mengunci pintu ruangan itu dan kabur bersama supirnya.

Untung saja seorang maid yang biasa membersihkan kamar datang dan mendengar suara Tuannya yang berteriak minta dibukakan pintu. Setelah Daniel bebas wajahnya terlihat merah seperti menahan marah dan malu.

Daniel berdesis bisa-bisanya dia ditipu oleh Adiknya sendiri. Sementara Seongwoo masih saja tertawa mengingat kejadian minggu lalu.

Hari ini jadwal kuliah Seongwoo sedikit siang. Pagi tadi Seongwoo pergi ke makam kedua orang tuanya. Menceritakan seluruh kegelisahan didalam hatinya kepada kedua orang tuanya. Setelah puas bercerita Seongwoo pergi menuju kampusnya.

.
.
.

Pukul 2 siang Seongwoo baru keluar dari dalam gedung fakultasnya. Sebenernya sudah sejak pukul 1 Seongwoo selesai namun tadi Seongwoo menyempatkan untuk video call kedua temannya diluar negeri sana. Seongwoo banyak bercerita dan meminta solusi tentang Kakaknya itu.

Sekitar gedung fakultas Seongwoo sudah lumayan sepi. Seongwoo terheran kenapa supirnya belum menjemput. Biasanya 15 menit sebelum bubar supir Seongwoo sudah datang. Saat akan melangkah tangan Seongwoo ditarik dua orang berbadan kekar dan mulutnya juga dibekap. Untung saja tidak ada cairan biusnya.

Seongwoo dipaksa masuk kedalam mobil. Dua orang berpakaian hitam itu segera masuk kedalam mobil.

"LEPASINNN" teriak Seongwoo kepada dua orang yang duduk dikursi depan itu.

"Diam" bentak salah satu orang berpakaian hitam itu.

Seongwoo mengamati wajah kedua orang itu. Seperti tidak asing. Seongwoo diam sambil mengingat-ingat dua orang itu. Seongwoo melotot saat mengingat siapa mereka.

"OH KALIAN ORANG SURUHAN KAK DANIEL YA?"

"Tolong diam, Tuan. Kami sedang menghubungi seseorang" orang yang berada dikursi kemudi menghubungi seseorang. Seongwoo menajamkan pendengarannya sambil sedikit mencondongkan badannya kedepan.

"Tuan kami sudah menangkapnya"

"Bawa kepadaku" ucap orang diseberang sana.

Seongwoo melotot lagi. Seketika Seongwoo mendekatkan mulutnya pada handphone yang sedang digunakan penculik itu.

"KAK DANIEL LEPASIN SEONGWOO" teriak Seongwoo membuat dua orang penculik itu kaget setengah mati sampai membuat handphonenya tadi hampir terlepas dari genggaman.

[END] Step Brother - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang