1. Berlebihan

6.1K 684 213
                                    

Hari ini adalah hari pertama Daniel tinggal dirumah Seongwoo. Ya meskipun Irene belum resmi menikah dengan Suho tetapi keduanya memutuskan untuk segera tinggal bersama. Letak kamar Daniel ada dilantai 2. Disebelah kamar Seongwoo.

Suho memang sengaja memberikan Daniel kamar disana. Ya mungkin agar anaknya bisa lebih cepat akrab dengan Daniel. Karena ia lihat Daniel sepertinya sedikit sulit untuk diajak berteman.

Hari ini hari Minggu. Suho dan Irene sedang keluar karena ada urusan. Seongwoo berada didalam kamarnya sedang mengerjakan tugas sekolah.

Ngomong-ngomong soal kemarin di gazebo, sebenarnya Seongwoo sekarang jadi sedikit takut dengan Daniel. Tetapi Seongwoo berusaha untuk menghilangkan rasa takutnya. Mungkin kemarin Daniel sedikit marah karena Seongwoo menyampuri urusannya.

Seongwoo sangat yakin Kakaknya itu pasti baik. Hanya saja mungkin kemarin pertama kalinya mereka bertemu jadi Daniel masih belum terlalu bisa menerima Seongwoo.

Saat masih asyik mengerjakan tugas sekolah, Seongwoo mendengar suara ketukan pintu. Seongwoo menaikkan alisnya. Apakah itu Daniel? Karena Papanya sedang keluar bersama Mama Irene. Jadi ia hanya berdua dengan Daniel dirumah.

Sekali lagi suara ketukan pintu itu terdengar. Seongwoo langsung berjengit dan berlari membuka sedikit pintunya. Kepalanya menyembul dari balik pintu tersebut. Ternyata benar, itu Daniel.

"Kak Daniel? Ada apa?"

Daniel langsung mendorong pintu tersebut hingga ia berhasil masuk kedalam kamar Seongwoo. Tentu saja Seongwoo terkejut. Ditambah Daniel mengunci pintunya.

"K-kak?" Seongwoo mengikuti Daniel yang berjalan kearah ranjang.

"Aku mau beristirahat dikamarmu" Daniel merebahkan tubuhnya kemudian mengeluarkan handphonenya.

"O-oh yasudah. Selamat beristirahat Kak Daniel" Seongwoo tersenyum manis kemudian berbalik menuju meja belajar lagi.

Dia merasa bersalah karena sudah berburuk sangka kepada Kakaknya. Seongwoo menggelengkan kepalanya berusaha mengusir pikiran buruknya. Dia kembali berkutat dengan tugas sekolahnya.

Suasana didalam kamar nampak sangat hening. Hingga Seongwoo bergerak tak nyaman karena tidak bisa konsentrasi. Suara dari game online yang sedang dimainkan Daniel sangat mengganggu Seongwoo.

"K-kak?" Seongwoo berbalik menghadap Daniel.

"Apa?" Tanya Daniel tetapi fokusnya masih pada handphone.

"Bisa minta tolong kecilkan volumenya? Seongwoo tidak bisa konsentrasi Kak"

"Hmm" dan setelah itu Daniel mengecilkan volume dihandphonenya.

"Terimakasih Kak" Seongwoo tersenyum kemudian melanjutkan mengerjakan tugas.

Akhirnya Seongwoo bisa kembali berkonsentrasi mengerjakan tugas. Terlihat ia sangat serius mengerjakannya. Dahinya sampai berkerut.

Setelah 30 menit Seongwoo telah menyelesaikan semua tugasnya. Ia merapikan buku-bukunya. Kemudian meregangkan tangannya sebentar.

"Fyuhh... Akhirnya selesai juga" Seongwoo menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.

Tiba-tiba Seongwoo terkejut. Ada Daniel disebelahnya. Menatapnya tajam. Bahkan tubuh Seongwoo melonjak hingga kursi yang ia duduki hampir terjatuh. Untung Daniel dengan sigap memegangi kursi tersebut.

"K-kak Daniel kenapa?" Seongwoo menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Daniel masih menatapnya.

"Temani aku tidur" ucap Daniel lagi-lagi dengan suara beratnya.

"Ya Ka-kak tidur aja. Seongwoo tungguin disini"

"No. Temani aku disana" tunjuk Daniel dengan gerakan dagunya.

Daniel berjalan menuju ranjang. Menidurkan dirinya disana. Sementara Seongwoo masih mematung diatas kursi.

"Ayo Woo" Daniel menepuk tempat kosong disampingnya.

Seongwoo berdiri dan berjalan menuju ranjang. Tangannya sedikit bergetar. Entah kenapa Seongwoo selalu begitu. Menurut Seongwoo bukankah ini terlalu berlebihan? Ditambah mereka adalah Adik Kakak.

Tapi entah kenapa hati Seongwoo bereaksi lain. Hatinya berkata untuk menuruti semua omongan Daniel. Dan yang bisa Seongwoo lakukan hanya menurutinya walaupun terbesit rasa takut.

Daniel tersenyum sambil memberi perintah agar Seongwoo tidur disebelahnya. Seongwoo yang masih berdiri ditepi ranjang langsung ikut merebahkan dirinya.

Saat Seongwoo sudah merebahkan tubunnya, ia berusaha menjaga jarak dengan Daniel. Sampai-sampai tubuhnya hampir terjatuh. Daniel menggeleng melihat Seongwoo.

"Kenapa jauhan?" Daniel menoleh kepada Seongwoo.

"Ng... Nggak papa Kak" Seongwoo hanya menggeleng kecil sambil tersenyum kecut.

Dalam satu gerakan tangan Daniel melingkar dipinggang Seongwoo dan menariknya. Tubuh Seongwoo menempel dengan tubuh Daniel. Sampai Seongwoo bisa mencium aroma mint dari tubuh Daniel.

"Nah, kalau begini aku bisa tidur"  Seongwoo meremat baju Daniel. Ia gugup.

Seongwoo terus berontak. Ingin lepas dari Daniel. Tetapi semakin Seongwoo berontak maka Daniel semakin merapatkan tubuhnya.

"Teruslah berontak Woo, tapi Kakak tidak akan melepasmu" Daniel menghimpit kedua kaki Seongwoo diantara kakinya.

Sekarang tubuh Seongwoo sudah terkunci. Tangannya masih setia meremat baju Daniel. Daniel menunduk melihat wajah Adiknya.

"Temani Kakak tidur oke?" Daniel mengecup bibir Seongwoo.

Seongwoo membelalakkan matanya. Daniel tertawa melihat ekspresi Seongwoo.

"Kenapa?" Sekali lagi Daniel mengecup bibir tersebut.

"Kak ini berlebihan"

"Berlebihan? Menurutku tidak, ini caraku menyayangi Adikku sendiri"

"Oh ya mulai besok aku akan mengantar dan menjemputmu sekolah"

Seongwoo melotot lagi. Tetapi Daniel tidak melihatnya karena sekarang Daniel sudah memejamkan matanya bersiap untuk tidur.

"Tapi Kak—"

"Kakak tidak suka penolakan Seongwoo, dan—" Daniel menjeda kalimatnya sebentar.

Ia memegang tangan Seongwoo yang masih setia meremat bajunya. Kemudian Daniel kecup kedua punggung tangan Seongwoo.

"Adik yang baik tidak seharusnya membangkang terhadap perintah Kakaknya, bukan?"

Tbc

Hallo!! Jangan lupa vote and comment


See ya❤

[END] Step Brother - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang