BONUS CHAPTER (2/2)

2.4K 204 126
                                    

Warn! 3k words ini lumayan membosankan wkwk

---

"Mommy sakit"

Daniel langsung melebarkan matanya mendengar informasi dari Hana. Buru-buru ia memutuskan sambungan telefon dan merapikan bekal makan siangnya. Makan siang yang baru dimakan setengah. Daniel menggelengkan kepalanya. Seongwoo selalu begitu, tidak mau jujur jika sedang sakit begini. Belum lagi Seongwoo juga harus menatakan bekal untuknya tadi. Pasti dia sangat lelah tadi.

Setelah merapikan bekalnya Daniel segera berlari keluar menuju parkiran mobil. Daniel menjalankan mobilnya dengan cepat. Dia tidak mau ada sesuatu yang buruk terjadi pada Seongwoo-nya

Sampai rumah Daniel segera keluar dari dalam mobil tanpa menutup pintunya dan segera berlari kedalam rumah. Ia melihat anak-anaknya sedang ada diruang santai sambil ditemani Bibi Kim.

"Daddy, Mommy ada dikamar" ucap Hana.

Daniel langsung berjalan cepat menuju kamarnya dan membuka pintu kamarnya pelan. Disana Daniel melihat Seongwoo tidur dengan wajah yang sedikit pucat. Karena terlalu buru-buru tadi Daniel sampai lupa menaruh wadah bekalnya. Akhirnya Daniel meletakkan wadah bekalnya pada nakas sebelah ranjang. Dengan gerakan pelan Daniel duduk disebelah Seongwoo yang masih tertidur.

"Sayang..." Daniel mengecup dahi Seongwoo lembut.

"Eungh" Seongwoo terbangun karena merasakan ada seseorang disebelahnya.

"Nyel?" Seongwoo berusaha untuk bangun namun ditahan oleh Daniel.

"Kau sudah pulang eum? Jam berapa ini?"

"Masih jam 12 siang, Sayang"

"Kenapa kau pulang cepat? Apa semua pekerjaan sudah selesai?" Seongwoo berusaha tersenyum didepan suaminya. Meskipun sebenarnya rasanya sedikit berat.

"Maafkan aku tidak bisa menyambutmu saat pulang Niel, aku ketiduran saat menemani anak-anak bermain"

"Berhenti berbohong, Sayang" desis Daniel.

"Berbohong apa Niel?" Tanya Seongwoo tak paham.

"Kau tidak ketiduran, tapi kau memang sengaja tidur karena sakit kan?" Tanya Daniel dengan sorot matanya yang terlihat khawatir.

"K-kau tahu—"

"Hana. Dia yang bilang kau sakit"

"Aishh... Anak itu benar-benar" gerutu Seongwoo. Sekarang dirinya hanya bisa pasrah. Pasti Daniel akan marah karena dia berbohong seperti ini.

"Kenapa kau tidak mau jujur Sayang? Apa kau tidak menganggap aku itu suamimu?"

"M-maaf Nyel. Aku takut kalau bilang malah tambah membebani, aku dengar kau sedang ada sedikit masalah di perusahaan"

Daniel menghela nafasnya kasar membuat Seongwoo jadi menunduk sambil meremas selimut yang masih menutupi tubuh kurusnya. Ketika Daniel akan berucap tiba-tiba keempat anaknya datang dan membawa makanan untuk Seongwoo.

"Daddy, Mommy tadi tidak mau makan siang dengan nasi, jadi kami membuatkan bubur untuk Mommy" ucap Hana sambil menyerahkan nampan berisi semangkuk bubur.

Tangan Hana sedikit gemetar karena keberatan membawa nampan yang diatasnya ada mangkuk besar penuh dengan bubur.

Yeonjin meletakkan segelas air putih ke atas nakas. Kemudian diikuti Aeri dan Insu yang meletakkan obat dan semangkuk buah yang sudah dipotong.

"Jadi Mommy-nya anak-anak tidak mau makan ya?"

Anak-anak itu mengangguk bersama sedangkan Seongwoo semakin menunduk dan meremas selimutnya kuat-kuat. Dia sangat takut Daniel akan marah besar padanya.

[END] Step Brother - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang