Sasuke membuka pintu besar kamarnya hingga ia melihat Sakura tengah berdiri didepan jendela besar kamar mereka membuat Sasuke menghampiri wanita itu lalu berdiri disampingnya.
"Bagaimana kabar mu? Aku sedikit sibuk akhir-akhir ini" Ucap Sasuke yang sudah tidak menemui Sakura lagi setelah wanita itu keracunan karena ia benar-benar sibuk.
"Sudah lebih baik" Jawab Sakura sambil menatap Sasuke membuat pria itu juga menatapnya.
"Kau tahu, kau membuat ku bingung" Ucap Sasuke membuat Sakura mengerutkan keningnya.
"Tentang siapa kau sebenarnya atau bahkan rahasia mu" Lanjut Sasuke menatap dalam emerald hijau teduh Sakura.
"Kau sungguh ingin tahu?" Tanya Sakura balas menatap manik onyx hitam kelam Sasuke.
"Aku tidak akan memaksa, kau bisa mengatakannya ketika kau siap tapi kuharap rahasia mu itu tidak akan menyulitkan kita" Ucap Sasuke membuat Sakura menghembuskan nafasnya.
Angin pun bertiup membuat helaian merah muda yang menutupi kening Sakura pun sedikit berterbangan dan dalam samar-samar Sasuke melihat sebuah tanda yang belum pernah ia lihat sebelumnya di kening Sakura namun itu benar-benar terlihat samar dan sekilas.
Tapi tanda itu tidak asing bagi Sasuke, tanda itu seperti segel penahan sihir yang dimiliki oleh perempuan keturunan raja dari kerajaan Vanaera seperti Tsunade.
"Ada apa?" Tanya Sakura ketika ia melihat wajah bingung Sasuke membuat Sasuke menggeleng pelan.
"Tidak, mungkin aku salah lihat" Ucap Sasuke membuat Sakura mengerutkan keningnya.
'Tidak mungkin itu segel penahan sihir lagipula Istriku tidak punya kekuatan sihir apa pun...' Batin Sasuke berusaha menyakinkan dirinya sendiri.
"Bagaimana denganmu? Kau juga punya rahasia bukan?" Tanya Sakura membuat Sasuke memejamkan matanya sejenak.
"Kau akan takut padaku jika tahu apa rahasia ku" Ucap Sasuke pelan hingga Sakura menarik tangan kanan Sasuke lalu mengusap punggung tangannya.
"Seberapa pun menakutkannya dirimu, aku akan tetap mencintai mu karena kau suami ku" Ucap Sakura membuat Sasuke tersenyum tipis lalu mengecup kening Sakura sebentar.
"Jika ada iblis menakutkan didalam tubuhku apakah kau akan takut?" Tanya Sasuke membuat Sakura menggelengkan kepalanya.
"Dia ada, didalam sini" Ucap Sasuke membawa tangan Sakura untuk menyentuh dadanya.
"Dulu ketika aku dalam kandungan, ayah ku dan ayah Ksatria Naruto menyegel iblis di tubuh ku dan monster ditubuh Ksatria Naruto" Cerita singkat Sasuke membuat Sakura menatap tangannya di dada Sasuke.
"Lima tahun sekali iblis di dalam sini berusaha keluar dari tubuh ku dan setiap tahun segelnya mulai menipis" Lanjut Sasuke membuat Sakura menatap dada Sasuke.
'Bisakah aku membunuhnya tapi bagaimana dengan calon anak ku dan Yang Mulia? Jika aku memaksakan diri bukan hanya aku yang tiada tapi dia juga' Batin Sakura menundukkan kepalanya.
"Kenapa?" Tanya Sasuke menarik dagu Sakura agar menatapnya hingga Sakura menggelengkan kepalanya pelan.
"Apa yang terjadi jika iblis itu lepas?" Tanya Sakura membuat Sasuke terdiam sejenak.
"Dunia akan hancur, kembali gelap dan suram hingga matahari bahkan tak lagi bersinar" Ucap Sasuke membuat Sakura terdiam tak bisa berkata-kata.
"Ketika hari itu tiba, maka hari itu seperti akhir dunia" Lanjut Sasuke dengan suara datarnya.
"Apa yang akan kau lakukan? Kau tidak mungkin membiarkan hal itu terjadi bukan?" Tanya Sakura membuat Sasuke menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Jujur aku tidak tahu" Jawab Sasuke membuat Sakura menghembuskan nafas panjang.
"Lalu kau hanya menunggu tanpa tahu harus apa?" Tanya Sakura membuat Sasuke memejamkan matanya sejenak.
"Dulu putri Ratu Tsunade adalah harapan semua orang, putri dari lamaran yang kekuatannya bisa memusnahkan iblis didalam tubuh ku tapi sayangnya ia menghilang" Ucap Sasuke sambil menoleh kearah luar jendela.
"Orang bilang dia adalah takdir ku, belahan jiwa ku, dia akan mengorbankan nyawanya demi keselamatan dunia ini dan demi diriku tapi bagi ku semua itu hanya omong kosong, kenyataannya ia hanya ada sekejab di dunia ini" Lanjut Sasuke membuat Sakura tersenyum tipis lalu menggeleng pelan.
"Aku percaya pada takdir, dulu aku selalu bermimpi tentang dirimu, kau kecil yang nampak begitu rapuh dan ketakutan membuat aku ingin melindungimu. Mungkin karena mimpi itu aku tersadar akan takdir ku, meskipun aku akan terluka seperti apa pun, aku tak bisa mundur apalagi lari" Ucap Sakura lumayan panjang namun Sasuke sama sekali tak mengerti.
Dulu sekali, ketika Sakura kecil ia selalu bermimpi berada di sebuah tempat gelap dengan anak laki-laki yakni Sasuke dirantai ditengah-tengah ruangan gelap itu.
Mata Sasuke kecil saat itu nampak begitu kosong seolah tak ada hasrat untuk hidup dan Sakura juga mendengar suara-suara yang mengatakan garis takdir yang bertemu berulang kali membuat kepalanya terasa begitu sakit.
Ketika terbangun dari tidurnya Sakura merasa begitu sesak lalu ia pun bertanya pada neneknya hingga neneknya memberitahu siapa dirinya sebenarnya.
Sakura mulai mencari tahu tentang sejarah kerajaannya dan kerajaan Sasuke bahkan mencari tahu kisah kutukan dirinya dan Sasuke sementara setiap malam ia terus mimpikan hal yang sama hingga usianya delapan belas tahun dan sampai usia delapan belas tahun itu juga Sakura berusaha bicara pada Sasuke kecil namun ia tak pernah bersuara seolah tak bisa melihat Sakura.
"Hei...."
Panggilan dan usapan lembut Sasuke membuat Sakura tersentak kaget lalu menoleh kearah pria itu yang menatapnya dengan tatapan lembut.
"Jangan terlalu dipikirkan, aku akan bicara pada pendeta Orochimaru untuk mencari jalan keluarnya" Ucap Sasuke dengan senyuman yang membuat hati Sakura sesak memikirkan ia yang tak bisa melihat senyuman itu lagi.
"Istirahatlah, aku akan kembali" Ucap Sasuke mengecup singkat kening Sakura lalu berbalik namun Sakura menarik ujung lengan baju Sasuke membuat Sasuke berbalik.
"Ada apa?" Tanya Sasuke menatap Sakura yang nampak menundukkan kepalanya.
"Bolehkah aku mendapatkan pelukan?" Tanya Sakura dengan suara pelan yang terdengar menggemaskan ditelinga Sasuke.
"Kenapa tiba-tiba jadi manja sekali?" Tanya Sasuke dengan dengusan gelinya sambil merentangkan tangannya hingga Sakura memeluknya.
"Kau bisa memeluk ku kapan saja, kau istriku" Ucap Sasuke sambil mengusap kepala Sakura dengan lembut.
'Sebentar lagi aku tak bisa lagi berada dalam pelukan mu, ketika aku tiada nanti aku ingin kau tetap menjalankan hidupmu meskipun suatu saat nanti ada perempuan lain yang merasakan hangat pelukan mu, tatapan lembut mu, senyuman menawan mu, wajah nakal mu, ucapan manis mu bahkan sentuhan mu yang membuat ku candu. Aku tahu sejak awal takdir ku adalah mati untuk mu dan ketika hari itu tiba ku harap kau berpikir seperti apa yang kau ucapkan tadi, kenyataan nya aku hanya ada sekejab di dunia ini' Batin Sakura sesak sambil mempererat pelukannya pada tubuh Sasuke.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Beauty
FanfictionSakura adalah gadis yang memiliki kecantikan yang amat luar biasa namun sayangnya sosoknya dikenal sebagai sosok yang angkuh dan sombong. Suatu hari ketika Sakura pergi ke pasar untuk menjual tanaman dari lembah nya, ia melihat keponakan raja tengah...