Sakura sedang sibuk membaca buku didalam kamarnya ditemani secangkir teh diatas meja hingga suara ketukan pada pintu menganggu kegiatan nyaman gadis itu.
Dengan langkah anggun namun setengah hati ia membuka pintu menampilkan tiga orang perempuan cantik yang sepertinya seorang bangsawan karena terlihat dari pakaian yang mereka kenakan.
"Selamat pagi Nona Sakura" Panggil mereka secara bersamaan sementara Sakura hanya bisa berekspresi datar.
Dalam hati gadis itu mempertanyakan kenapa ada tiga orang gadis bangsawan berkunjung kekamarnya? Orang yang selama beberapa hari ini disebut sebagai 'pendatang baru'.
"Boleh kami masuk?" Tanya seorang gadis berambut coklat dengan dua cepolan diatas kepalanya membuat Sakura mengangguk pelan.
Mereka semua pun masuk kedalam kamar Sakura lalu duduk ditempat Sakura sebelumnya duduk dan ketika Sakura duduk ketiga perempuan bangsawan itu menatapnya dengan tatapan berbinar.
"Ada apa?" Tanya Sakura dengan wajah datarnya namun suaranya masih saja mengalun dengan indah dan lembut.
"Aku tak menyangka kau benar-benar anggun, rasanya bohong jika kau bukan orang duchess!!" Ucap seorang gadis berambut pirang panjang.
Sakura hanya tersenyum tipis dibalik cadar yang ia kenakan ketika mendengar tuduhan itu. Duchess ya, gelar tertinggi para bangsawan perempuan.
"Oh ya kami disini ditugaskan untuk menjadi pelayan calon ratu" Ucap seorang gadis berambut coklat yang terurai.
Ditugaskan menjadi pelayan calon ratu? Sakura tak menyangka Sasuke serius pada ucapan nya dan lagi kenapa menjadi Ratu? Apakah pria itu tidak terlalu gegabah dalam mengambil keputusan untuk menjadikan orang yang bahkan belum genap satu bulan ia kenal sebagai Ratu? Sepertinya otak Sasuke sudah benar-benar geser.
Tapi jika tiga orang gadis itu akan menjadi pelayan nya itu berarti mereka bukan gadis bangsawan biasa karena seorang ratu biasanya dilayani oleh bangsawan sekelas duchess.
"Perkenalkan Aku Lady Mitashi Tenten" Ucap seorang gadis berambut coklat dengan dua cepolan diatas kepalanya.
"Aku Lady Yamanaka Ino" Ucap seorang gadis berambut pirang panjang yang sangat cantik serta elegan.
"Aku Lady Hanna Ayame" Ucap seorang gadis berambut coklat panjang dengan senyum kecil di bibirnya membuat Sakura menganggukkan kepalanya.
Jika tiga orang gadis ini akan menjadi pelayan nya itu artinya mereka akan selalu disisinya, lalu bagaimana dengan Sasori? Pasti semau ini akan menyulitkan dirinya bersama kakaknya.
Suara ketukan lagi-lagi menganggu kegiatan Sakura namun sebelum gadis itu beranjak untuk membuka pintu, Ayame sudah terlebih dahulu membuka pintu.
Seorang penjaga nampak berbicara singkat dengan Ayame yang mengerutkan keningnya hingga tak lama berselang gadis itu kembali menghampiri Sakura.
"Maaf Nona tapi penjaga bilang, ada anak kecil yang ingin bertemu dengan mu" Ucap Ayame membuat Sakura terdiam sejenak.
Sakura beranjak dari tempat duduknya menuju gerbang utama sementara Tenten, Ayame dan Ino mengekorinya dibelakang.
Para penjaga tertunduk hormat ketika Sakura datang hingga Sakura melihat seorang bocah berusia 6 tahunan dengan rambut merah yang rasanya familiar di mata nya.
Kira-kira siapa anak itu? Kenapa terlihat mirip sekali dengan kakaknya? Oh tunggu dulu, jangan-jangan bocah kecil itu adalah kakaknya yang sedang menyamar.
"Anak kecil itu meminta bertemu dengan Anda terus Nona" Ucap salah satu penjaga membuat Sakura menganggukkan kepalanya pelan.
"Dia adik ku" Ucap Sakura dengan suara datar nya membuat semua orang yang mendengar pernyataan gadis itu lumayan kaget.
"Maafkan kami kalau begitu Nona!" Ucap penjaga itu sambil membungkukan tubuhnya berulang kali sementara Sakura hanya mengangguk pelan.
"Kakak…!!" Panggil Sasori dalam tubuh kecilnya sambil merentangkan kedua tangannya keatas seolah meminta agar Sakura mengendong nya.
Sakura menatap tajam tingkah kakaknya itu sementara yang ditatap malah mengedipkan sebelah matanya hingga dengan tidak rela nya, Sakura akhirnya menggendong tubuh mungil kakaknya itu.
"Jika Nona keberatan, kami bisa mengendong nya" Ucap Ino membuat Sasori mendelik tak suka karena tanpa sadar Ino mengatakan jika ia gendut.
"Tidak, kalian datang lah besok dan mulai berkerja. Hari ini aku ingin menghabiskan waktu bersama adik ku" Ucap Sakura berjalan melewati ketiga gadis itu yang segera mengangguk.
Sakura berjalan sedikit terburu-buru menuju kamarnya karena mau bagaimana pun kakaknya itu berat meskipun sedang menggunakan tubuh kecilnya.
Setibanya dikamar, Sakura segera menghempaskan tubuh mungil kakaknya keatas sofa membuat Sasori meringis sakit sambil menyentuh bokongnya.
"Kenapa kau harus menjatuhkan ku seperti itu?" Tanya Sasori kesal sambil terus mengelus bokongnya yang masih sakit.
"Habisnya, kenapa kau muncul dengan tubuh seperti itu" Ucap Sakura sambil mendudukan dirinya disamping Sasori.
"Aku harus bagaimana? Raja mu itu mengirimkan mu pelayan? Apalagi cari ku untuk selalu disisi mu jika tidak seperti ini?" Ucap Sasori kesal membuat Sakura menatapnya lama.
Kakaknya itu benar-benar, meskipun menyebalkan Sakura mengerti betapa pria itu mengkhawatirkan dirinya dan sangat menyayangi nya begitu dalam.
"Kalau dipikir-pikir…." Ucap Sakura menggantung kan kalimatnya membuat Sasori menatapnya sambil menaikan satu alisnya.
Wajah bulat si kecil Sasori yang nampak menggemaskan membuat Sakura tidak tahan sendiri lalu mencubit pipi Sasori membuat yang di cubit berteriak kesakitan.
"Kau imut sekali kakak!!" Ucap Sakura gemas membuat Sasori dalam sekejab merubah tubuhnya menjadi dirinya yang asli.
"Kenapa kau berubah, jauh lebih bagus yang tadi" Ucap Sakura setengah merengek membuat Sasori mendelik.
"Lebih baik tubuh ku yang asli, tidak lihat betapa sexynya diri ku?" Tanya Sasori sambil berpose sexy yang biasanya selalu bisa membuat gadis mana pun mimisan kecuali Sakura yang malah tertawa terbahak-bahak.
"Aisss… Anak ini" Ucap Sasori kesal ketika Sakura menertawakan nya lalu mengacak gemas pucuk kepala gadis itu.
"Sudah puas? Tidak baik menertawakan kakak mu!" Ucap Sasori sambil menyentil hidung Sakura yang akhirnya terdiam.
"Baiklah-baiklah, sekarang apa?" Tanya Sakura sambil melepaskan cadarnya membuat Sasori tersenyum lembut menatapnya.
"Ku dengar besok Ratu dari kerajaan Vanaera akan datang kemari" Ucap Sasori tenang membuat Sakura terdiam sejenak.
"Vanaera? Itu artinya Ratu Senju Tsunade?" Tanya Sakura tak percaya hingga Sasori menganggukkan kepalanya pelan.
"Kau harus mempersiapkan hati mu dengan mantap, kau pasti bisa" Ucap Sasori sambil mengusap punggung tangan Sakura.
"Sejujurnya aku sempat melihat nya ketika pesta kemarin" Cerita singkat Sakura membuat Sasori lagi-lagi menganggukkan kepalanya pelan.
"Aku mengerti betapa beratnya beban yang kau pikul adik tapi kau harus kuat dan ingatlah selalu aku ada disini, bersama mu sampai kapan pun" Ucap Sasori menarik kepala merah muda Sakura kedalam dekapan hangatnya.
"Terimakasih kakak, teruslah menjadi kakak ku karena aku membutuhkan mu" Ucap Sakura membuat Sasori terdiam dan malah mempererat dekapan hangatnya.
'Semoga aku benar-benar bisa hanya menjadi seorang kakak untuk mu Sakura…' Batin Sasori lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Beauty
FanfictionSakura adalah gadis yang memiliki kecantikan yang amat luar biasa namun sayangnya sosoknya dikenal sebagai sosok yang angkuh dan sombong. Suatu hari ketika Sakura pergi ke pasar untuk menjual tanaman dari lembah nya, ia melihat keponakan raja tengah...