Chapter 15: A Beautiful Morning

11K 827 95
                                    

Sasuke terbangun dari tidurnya dan melihat Sakura masih tetap tertidur dengan wajah damai nya, sepertinya istrinya itu masih lelah setelah pergumpalan panas mereka semalam apalagi itu yang pertama bagi istrinya itu tapi bagi dirinya itu juga sebuah pengalaman pertama dan luar biasa.

Sasuke memang menikah dengan Hinata tapi keduanya belum pernah saling menghangatkan diatas ranjang. Jangankan ingin menghangatkan, tidur berdua saja tidak pernah.

Tangan Sasuke terulur membelai wajah cantik Sakura membuat pria bermata onyx itu tersenyum tipis. Sejujurnya ia tak mengharapkan Sakura memiliki wajah yang secantik ini, tak cantik pun tak ada tapi karena sudah begini, Sasuke rasa nya seperti mendapatkan bonus.

Sakura bergerak sedikit seolah terganggu oleh kegiatan tangan Sasuke hingga selimut yang menutupi bahu gadis itu sedikit turun membuat Sasuke menyadari bahwa gadis itu belum mengenakan apa-apa setelah pergumpalan panas mereka semalam.

"Bagaimana ia bisa nyaman tidur seperti itu" Ucap Sasuke tak habis pikir sambil meraba sisi ranjangnya dan mendapati gaun tidur Sakura.

Secara perlahan Sasuke memasang kan gaun tidur Sakura, berusaha agar wanitanya itu tak terbangun namun sayangnya Sakura malah terbangun dari tidur lelapnya.

"Enggg…"

Sakura melenguh panjang lalu membuka matanya, menampilkan manik emerald hijau teduhnya, menatap onyx hitam kelam Sasuke yang juga menatapnya.

"Pagi" Sapa Sakura dengan suara serak khas orang bangun tidur sambil mengucek matanya sejenak.

"Shttt…"

Sakura meringis ketika merasakan vaginanya terasa sakit dan linu, sepertinya bekas percintaan mereka semalam masih membekas kan rasa sakit disana.

"Ada apa? Kau baik-baik saja?" Tanya Sasuke yang nampak sangat khawatir sambil menangkup kan wajah Sakura.

"A-anu… Masih sakit" Ucap Sakura malu-malu dengan rona merah tipis di pipinya membuat Sasuke menarik nafas panjang.

"Maaf aku terlalu menyakitimu" Ucap Sasuke tak enak sambil membawa kepala Sakura kedepan lehernya dan memeluk kepala wanita itu.

"Jangan sentuh itu" Ucap Sasuke sedikit mendesis ketika Sakura meletakan telunjuknya pada belahan dada bidang pria itu.

"Maaf..." Ucap Sakura pelan hingga Sasuke melepaskan pelukannya dan menatap wajah istrinya itu.

"Aku akan meminta pelayan membawakan sarapan kita kekamar" Ucap Sasuke namun Sakura menahan lengan pria itu ketika pria itu hendak beranjak dari ranjang.

"Apa boleh makan dikamar seperti itu? Aku baik-baik saja, kita bisa makan di luar" Ucap Sakura membuat Sasuke tersenyum tipis.

"Tentu saja tak masalah dan lagi semua orang mengerti jika kita tidak makan di luar" Ucap Sasuke dengan seringai sexynya membuat wajah Sakura seketika merona.

Sasuke pun turun dari ranjang dengan tubuh polos tanpa sehelai benang pun hingga wajah Sakura kembali merona apalagi ketika wanita itu melihat penis Sasuke yang tengah tertidur dengan ukuran besar dan panjang.

'S-sebesar itu? M-masuk ke i-itu ku s-semalam?' Batin Sakura tak percaya ketika melihat penis Sasuke.

Sasuke mengambil baju tidurnya dan mengenakannya lalu pergi keluar kamar sejenak dan kembali dengan para pelayan yang membawakan sarapan dan meja kecil untuk diletakan diatas ranjang.

Sakura dan Sasuke mendudukan dirinya hingga para pelayan meletakan meja dan menata makanan diatas meja kecil itu lalu pamit pergi setelah selesai.

Sakura makan terlebih dahulu sementara Sasuke menatapnya, memperhatikan keanggunan istrinya itu ketika makan hingga Sakura menatapnya.

Eternal BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang