Sakura menatap Sasori yang baru saja kembali ke wujud manusia nya setelah pria itu selesai berkeliling sebagai seekor burung, berubah menjadi hewan adalah salah satu dari sekian banyak keahlian sang kakak.
"Orang-orang membicarakan mu, mereka mengatakan jika Selir Hinata dihukum" Ucap Sasori membuat Sakura menaikan satu alisnya.
"Selir Hinata dihukum lalu kenapa aku yang dibicarakan?" Tanya Sakura membuat Sasori mendengus pelan.
"Karena sepertinya Raja itu kesal pada Selir itu karena gara-gara Selir itu kau marah padanya, sepertinya begitu" Ucap Sasori membuat Sakura ber'oh' ria.
"Dan ada satu lagi!" Ucap Sasori membuat Sakura memutar bola matanya, kenapa kakaknya itu suka sekali bergosip.
"Apa?" Tanya Sakura dengan nada malasnya yang terang-terangan menunjukkan ketidak ketertarikan nya pada apa yang akan dikatakan Sasori.
"Mereka menganggap dirimu perempuan murahan yang menggoda Raja" Ucap Sasori sementara Sakura masih berekspresi tanpa minat.
"Kalau di pikir-pikir benar juga, kau datang kesini lalu kau berkeliling dengan Raja seharian penuh hingga menimbulkan sedikit keributan" Komentar Sasori sambil meletakkan jari telunjuk di dagunya.
"Lalu aku peduli?" Tanya Sakura malas sambil beranjak dari tempat ia duduk dan keluar dari kamar yang ia huni meninggalkan Sasori seorang diri disana.
Sakura berjalan pelan hingga ia melihat seorang pelayan kesulitan mengangkat sebuah vas bunga besar dan hampir terjatuh jika Sakura tidak menangkap vas bunga itu.
"Seharusnya kau tidak mengangkat sesuatu yang berat jika tak bisa" Ucap Sakura dengan suara datar nya sementara pelayan itu nampak kaget.
"Astaga Nona, maafkan saya biar saya saja yang membawa vas bunga itu" Ucap pelayan itu membuat pelayan lain melihat kearah mereka.
"Biar aku saja daripada kau menjatuhkannya, dimana letaknya?" Tanya Sakura namun pelayan itu malah menggelengkan kepalanya pelan.
"Tolong Nona, jangan lakukan ini. Saya takut jika Yang Mulia akan memotong jari-jari saya" Ucap pelayan itu setengah memohon dengan rasa takutnya.
"Aku akan memotong jarinya duluan kalau begitu, katakan saja dimana letaknya" Ucap Sakura hingga pelayan itu dengan ragu menunjuk sudut ruangan.
Sakura pun membawa vas bunga besar itu ke sudut ruangan lalu meletakkan nya disana secara perlahan membuat semua orang terus menatapnya.
"Tak perlu sungkan, aku akan membantu" Ucap Sakura dengan suara datarnya namun meskipun begitu orang-orang bisa menangkap ketulusan nya.
Sakura dan para pelayan lainnya mulai mendekor bersama hingga akhirnya mereka semua akrab dan rasanya Sakura sudah mulai bisa diterima dengan baik bahkan sangat baik sekali pun.
Hari pun beranjak siang, semua dekorasi akhirnya selesai hanya tinggal meletakan makan-makan dan semuanya akan benar-benar selesai sepenuhnya.
"Nona terima kasih sudah membantu kami, sebelumnya kami salah paham dengan Nona tolong maafkan kami" Ucap salah seorang pelayan membuat Sakura mengangguk pelan.
"Oh ya, Nona Sakura kan juga ikut ke acara nanti malam. Bagaimana jika Nona bersiap? Kami akan membantu Nona hingga Nona tampil cantik sekali" Ucap pelayan lainnya membuat Sakura tersenyum dibalik cadar yang ia kenakan.
Sakura pun dibawa kembali ke kamarnya dan untunglah Sasori sudah pergi entah sejak kapan, Sakura tak terlalu memusingkannya dan lagi kakaknya itu punya ilmu yang tinggi jadi pasti bisa menjaga diri.
Sakura mulai mendapatkan begitu banyak 'ritual kecantikan' tanpa melepaskan cadar yang ia kenakan lantaran dirinya masih enggan menunjukkan wajahnya dan para pelayan nampak tak memprotes sama sekali bahkan sangat menghargai.
Ketika malam tiba, Sakura pun telah siap dengan sebuah gaun sutra cantik berwarna merah muda mengiklap yang sangat cantik dengan rambut merah muda yang tergerai panjang namun ia masih mengenakan cadarnya.
"Wah Nona cantik sekali meskipun wajah Nona tak terlihat tapi Nona sudah terlihat cantik sekali seperti malaikat!" Puji salah satu pelayan dengan decak kagum nya.
Sakura hanya tersenyum dibalik cadar yang ia kenakan hingga akhirnya ia keluar dari kamarnya dan segera pergi menuju aula istana yang digunakan untuk acara pestanya.
Ketika Sakura menuruni tangga dengan anggunnya, ia menjadi sorotan tak terkecuali Sasuke yang nampaknya tak pernah melepaskan pandangannya dari Sakura. Gadis itu terlihat cantik bahkan ketika wajahnya tak terlihat, baru kali ini Sasuke bertemu gadis dengan kecantikan yang begitu luar biasa dan berbeda.
Suara bisikan mempertanyakan bangsawan dari manakah Sakura mulai terdengar namun Sakura berusaha cuek dan berjalan menuju ke arah Sasuke.
Ketika Sasuke hendak menghampiri Sakura seseorang memanggilnya membuat pria itu tak jadi menghampiri Sakura membuat gadis itu kini sendirian dipesta itu karena satu-satunya orang yang ia kenal hanyalah Sasuke sementara yang lain adalah orang asing.
Kalau dilihat-lihat semua orang yang datang pada acara itu adalah orang-orang penting jadi bisa dikatakan jika pesta itu adalah pesta orang-orang penting.
Sakura memilih untuk menepikan dirinya di sudut ruangan tepat terdapat meja yang berisi makanan lalu mengambil segelas minuman disana.
Sakura memperhatikan sekeliling hingga ia melihat seorang ksatria berambut kuning yang waktu itu berdiri disamping Sasuke, kalau tidak salah pria itu bernama Uzumaki Naruto, putra ksatria kilat kuning yang memiliki kyubi didalam tubuhnya, sebuah monster yang kekuatan bisa menghancurkan 3 Negera dalam sekejab.
Kalau dipikir-pikir wajar saja jika Naruto ada di Baston meskipun ia memiliki kekuatan yang amat luar biasa sebab kekuatan itu sulit dikontrol dan satu-satunya orang yang bisa mengontrol kekuatan itu adalah Sasuke.
Sakura kembali mengedarkan pandangannya hingga ia tak sengaja melihat seorang perempuan bermabut pirang yang nampak anggun dengan gaun berbalut warna kuning emas yang terkesan mewah.
"Wanita itu… Kenapa ia ada disini?" Ucap Sakura yang nampak tak percaya atas apa yang ia lihat hingga seseorang memanggilnya.
"Benar-benar Nona Sakura ya? Senang sekali bisa melihat mu disini. Aku tak menyangka bisa bertemu dengan mu di pesta seperti ini" Ucap orang yang memanggil Sakura ketika ia berdiri disamping Sakura.
Sakura menatap nya, ia mengenali siapa orang itu. Dia adalah Sabaku Gaara raja kerajaan Argaera yang terletak di sebelah timur kerajaan Baston. Sakura dan Gaara sebelumnya tak sengaja bertemu ketika sedang berburu di hutan sehingga akhirnya mereka saling mengenal.
"Yang Mulia…." Panggil Sakura dengan nada angkuhnya namun nyatanya suaranya terdengar begitu lembut dan menenangkan.
"Kau di undang kesini?" Tanya Gaara dengan senyum tipis menghiasi wajah tampan nya sementara Sakura mengangguk pelan.
"Kebetulan sekali bertemu dengan mu, pesta ini sangat membosankan" Ucap Gaara namun Sakura tak terlalu ingin merespon lebih lanjut.
"Mau berdansa dengan ku?" Tawar Gaara sambil mengulurkan tangannya membuat Sakura menatap tangan Gaara cukup lama.
"Raja Gaara" Panggil Sasuke dengan suara bariton nya membuat Gaara menoleh kearahnya sementara Sakura tak berekspresi apa-apa.
"Ah Raja Sasuke, aku baru saja hendak menyapa mu" Ucap Gaara yang nampaknya berusaha ramah namun Sasuke menatapnya datar.
"Tapi kau menyapa tamu ku terlebih dahulu" Ucap Sasuke dengan suara datar dan dinginnya yang jelas-jelas menunjukan ketidak sukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Beauty
FanficSakura adalah gadis yang memiliki kecantikan yang amat luar biasa namun sayangnya sosoknya dikenal sebagai sosok yang angkuh dan sombong. Suatu hari ketika Sakura pergi ke pasar untuk menjual tanaman dari lembah nya, ia melihat keponakan raja tengah...