Sasuke membuka pintu besar kamar yang dihuni oleh Sakura dan Sasori hingga menampilkan seorang pelayan yang tengah membawa nampan yang berisi bubur, minuman hangat dan obat yang segera diambil oleh Sasuke.
Sasuke menutup pintu tanpa bicara sepatah kata pun hingga ketika ia meletakan nampan itu, Sakura yang terbaring disamping Sasori kecil yang akhirnya bisa tertidur setelah semalaman pria itu tak tidur sama sekali pun terbangun.
"Akhirnya kau bangun" Ucap Sasuke sambil membantu Sakura untuk duduk, tak lupa ia menegakkan bantal untuk sandaran punggung gadis itu.
"Sudah lebih baik?" Tanya Sasuke sambil mengusap pipi Sakura secara perlahan hingga Sakura menyentuh tangan Sasuke yang berada dipipinya dan mengangguk pelan.
"Terimakasih" Ucap Sakura pelan menatap Sasuke dalam membuat pria itu tersenyum tipis lalu mengangguk pelan.
"Sebaiknya kau makan selagi hangat" Ucap Sasuke mengambil mangkuk bubur dari atas nampan lalu menyendok kan nya.
Sasuke menyuapi Sakura meskipun ia harus sedikit menurunkan tangannya karena Sakura yang masih mengenakan cadar putihnya hingga pada akhirnya Sakura menghabiskan makanan nya.
Sasuke memberikan Sakura minuman yang hanya diminum oleh Sakura beberapa tegukan saja hingga ketika Sasuke hendak menyendokan obat ke mulut Sakura, gadis itu memundurkan kepalanya.
"Pahit" Ucap Sakura sambil menutup hidungnya dengan tangannya ketika mencium bahu pahit dari obat itu membuat Sasuke tertawa pelan.
"Kau ini diluar terlihat angkuh tapi ternyata tidak suka minum obat juga ya" Ucap Sasuke yang gemas sendiri membuat Sakura menatapnya tajam.
"Makanlah agar kau lebih baik" Bujuk Sasuke namun Sakura kekeh pada pendirian nya yang tidak mau memakan obat itu.
Setelah sekian lama Sasuke membujuk Sakura dengan tingkat kesabaran yang tak pernah kita bayangkan, akhirnya Sakura memakan obat itu sambil mengerenyitkan dahinya.
"Pahit" Rengek Sakura manja membuat Sasuke gemas lalu menarik hidung Sakura sangkin gemesnya.
Lucu, ini fakta baru yang Sasuke ketahui bahwa ketika sedang sakit Sakura yang biasanya anggun dan angkuh bisa jadi manja seperti anak kecil yang menggemaskan.
"Sudah, cepat sembuh ya" Ucap Sasuke mengusap pelan kepala Sakura membuat Sakura menatapnya dengan rona merah tipis.
Sakura tidak menyangka jika Sasuke bisa semanis ini dan sesabar ini menghadapi sikapnya yang seperti ini ketika sakit disaat Sasori dan neneknya saja tak tahan dengan sikapnya itu.
"Jadi ini ya alasan kau tak suka dingin" Ucap Sasuke menatap Sakura dalam namun Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Aku tak suka dingin tapi kau pengecualiannya" Ucap Sakura membuat Sasuke merona tipis lalu tersenyum tipis.
"Tentu, kau tidak boleh tidak menyukai calon suami mu" Ucap Sasuke membuat Sakura tertawa dan memukul pelan bahu Sasuke.
"Memangnya kau calon suami ku?" Tanya Sakura setengah menggoda dan setengah meledek membuat Sasuke menarik hidung Sakura lagi.
"Sedang sakit dilarang usil" Ucap Sasuke namun Sakura malah mencubit lengan itu yang segera mengaduh kesakitan.
Sakura tertawa membuat Sasuke tersenyum tipis, senang rasanya mendengar tawa itu kembali, tawa yang ingin ia dengar sampai ia tutup usia.
"Sakura…."
"Ya, Yang Mulia?"
Sasuke menatap Sakura dalam hingga sekian detik kemudian wajah Sakura merona padam ketika melihat senyum lebar Sasuke membuat wajah pria itu sejuta kali lebih tampan dari wajah datar nya.
"K-kenapa tiba-tiba tersenyum" Ucap Sakura sedikit gugup sementara Sasuke memiringkan kepalanya.
"Aku hanya ingin kau mengingat senyum itu selalu seperti aku yang akan terus mengingat suara tawa indah mu" Ucap Sasuke membuat Sakura tak kuasa menahan senyum dibalik cadar yang ia kenakan.
"Kau akhir-akhir belajar merayu ya?" Ucap Sakura membuat Sasuke terkekeh pelan mendapati pertanyaan dari gadisnya itu.
"Hn, apa kau akan sakit setiap musim dingin tiba?" Tanya Sasuke membuat Sakura buru-buru menganggukkan kepalanya.
"Aku jadi membenci musim dingin jika begitu" Ucap Sasuke membuat Sakura mengerutkan keningnya.
"Kenapa kau berpikir untuk membenci musim dingin, apakah ia berbuat salah padamu?" Tanya Sakura membuat Sasuke mengangguk pelan.
"Salahnya membuat aku hampir mati mengkhawatirkan mu" Ucap Sasuke hingga Sakura mencubitnya.
Entah madu apa yang dimakan Sasuke pagi ini hingga semua ucapan pria itu rasanya semanis madu membuat Sakura tak tahan untuk tidak merona dan tersenyum lebar.
"Setiap tahun pada musim salju, aku akan selalu menemani mu agar kau tetap hangat" Ucap Sasuke menggenggam tangan Sakura, menghangatkan tangan mungil itu.
"Kau tak bekerja? Bukankah seorang Raja memiliki tugas penting selain memberikan perawatan khusus untuk pasiennya" Ucap Sakura dengan senyum tipis dibalik cadarnya.
"Hn, ada Ksatria Naruto" Ucap Sasuke bermaksud mengatakan jika Naruto yang menggantikan nya membuat Sakura mendengus.
"Pergilah, jalankan tanggung jawab mu" Ucap Sakura menatap Sasuke dengan emerald hijau teduhnya.
"Aku ingin menjagamu hingga benar-benar sembuh" Jelas Sasuke namun Sakura malah menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku sudah lebih baik dan lagi apa kata orang nantinya jika tahu Rajanya meninggalkan tanggung jawabnya hanya karena aku sakit" Ucap Sakura hingga Sasuke mengusap kepalanya pelan.
"Kau tahu betapa beruntungnya aku dan rakyat ku jika mendapatkan Ratu seperti mu" Ucap Sasuke membuat Sakura merona tipis.
"Peluk dulu sebelum pergi" Ucap Sakura merentangkan tangannya manja membuat Sasuke tertawa lalu menarik kepala Sakura kedalam dekapan hangatnya.
Sakura tersenyum hangat dibalik cadar yang ia kenakan dan membalas dekapan hangat Sasuke dengan tak kalah hangatnya. Demi tuhan, Sakura bahagia sekali hari ini.
Setelah puas berpelukan akhirnya Sasuke melepaskan pelukannya dan menatap Sakura lama dan begitu dalam.
"Boleh aku minta sesuatu?" Tanya Sasuke membuat Sakura buru-buru menganggukkan kepalanya.
"Panggil aku Sasuke" Ucap Sasuke membuat Sakura memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung nya.
"Sasuke?" Panggil Sakura dengan kepala miring yang terlihat menggemaskan membuat wajah Sasuke merona padam.
"Aku pamit pergi" Ucap Sasuke hingga Sakura menganggukkan kepalanya dan Sasuke pun segera pergi sambil menutupi wajahnya yang merona padam.
Sasuke pun kembali keruang kerjanya mendapati Naruto dengan tumpukan dokumen yang segera menyingkirkan tubuhnya ketika Sasuke hendak duduk dan pria itu pun akhirnya duduk.
Sasuke mengambil pena dengan tangan yang satunya lagi menutupi wajah tampannya yang masih terdapat sisa-sisa rona merah diwajahnya sementara Naruto menatapnya aneh.
"Kau belum gila kan Yang Mulia?" Tanya Naruto lancang namun Sasuke tak mendengarkan nya sama sekali.
"Sasuke?"
"Sasuke?"
"Sasuke?"
Suara Sakura ketika memanggil namanya terus saja terbayang dibenak Sasuke membuat pria itu tak kuasa untuk tidak tersenyum.
"Imut sekali" Ucap Sasuke membuat wajah Naruto yang salah paham malah merona tipis karena berpikir Sasuke mengatainya imut.
"Terimakasih Yang Mulai, Ibu ku memang beberapa kali mengatakan jika aku ini imut" Ucap Naruto malu-malu hingga Sasuke menatapnya.
"Kau bilang apa Ksatria Naruto?" Tanya Sasuke yang tak terlalu mendengar kan ucapan Naruto sebelumnya.
"Ah tidak, lupakan" Ucap Naruto membuat Sasuke mengangguk kan kepalanya perlahan lalu menatap kertas diatas mejanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Beauty
Fiksi PenggemarSakura adalah gadis yang memiliki kecantikan yang amat luar biasa namun sayangnya sosoknya dikenal sebagai sosok yang angkuh dan sombong. Suatu hari ketika Sakura pergi ke pasar untuk menjual tanaman dari lembah nya, ia melihat keponakan raja tengah...