Setelah melewati proses Katekisasi hingga sampai ke penyelidikan kanonik akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, hari dimana Sasuke dan Sakura akan mengikat janji sehidup semati.
Hari ini, Sakura berdiri didepan pintu gereja yang masih tertutup dengan gaun pengantin putih panjang yang sangat indah, rambut merah muda panjangnya digulung dengan menyisakan beberapa helaian rambut dan ditutupi wedding veil berwarna putih panjang yang membuat wajah cantiknya tak terlalu terlihat.
Pintu gereja itu terbuka membuat Sakura dan rombongan nya memasuki gereja hingga semua orang yang hadir untuk menyaksikan pernikahan itu berdiri.
Sasuke berdiri tak jauh dari pendeta, pria bergelar raja itu nampak begitu tampan dan menawan dengan tuxedo berwarna putih yang kontras dengan warna rambut hitam kelam nya.
Ketika Sakura hendak menaiki tangga, Sasuke mengulurkan tangannya hingga Sakura menerima uluran tangan itu membuat Sasuke akhirnya membawa gadis itu ke depan pendeta hingga posisi mereka pun saling berhadapan.
"Adapun kebaktian ini berlangsung atas pertolongan Allah Pencipta langit dan bumi, yang kesetiaanNya kekal sampai selama-lamanya dan tidak pernah meninggalkan pekerjaan tanganNya yaitu atas nama Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Turunlah atas saudara sekalian, damai, anugerah dan sejahtera dari Tuhan Yesus, kasih dari Allah Bapa serta Persekutuan dari Roh Kudus"
Suara pendeta yang bergema tak terlalu membuat kedua orang yang akan menjadi suami istri itu mendengarkan dan malah asik untuk saling pandang dan saling mengagumi.
Tak bisa ditutup-tutupi, Sasuke terpanah pada cantiknya Sakura dengan balutan gaun putih yang mencetak tubuh ramping nya sama halnya Sakura yang perpanah dengan betapa gagah dan tampan nya calon suaminya yang berdiri dihadapan nya itu.
Suara nyanyian terdengar namun keduanya masih saja saling pandang hingga doa berlangsung pun keduanya masih saling pandang seolah jika mereka berkedip akan menghilang.
Suara upacara peneguhan pernikahan mulai terdengar dari mulut pendeta, sebuah kalimat panjang yang menjelaskan perihal titah tuhan hingga setelah sekian lama saat-saat yang ditunggu pun tiba, saatnya pertanyaan peneguhan.
"Saudara Uchiha Sasuke, apakah saudara mengakui dihadapan Tuhan Yesus dan JemaatNya bahwa saudara bersedia dan mau menerima Saudari Sakura sebagai istri saudara satu-satunya dan hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidup saudara?"
"Saya bersedia" Ucap Sasuke yakin dengan mata yang tak lepas dari Sakura.
"Apakah saudara mengasihinya sama seperti saudara mengasihi diri sendiri, mengasuh dan merawatnya, menghormati dan memeliharanya dalam keadaan susah dan senang, dalam keadaan kelimpahan atau kekurangan, dalam keadaan sakit dan sehat dan setia kepadanya selama saudara berdua hidup?"
"Saya bersedia" Ucap Sasuke lagi dan masih menatap Sakura yang terdiam mendengar.
"Apakah saudara bersedia menjaga kesucian perkawinan saudara ini sebagai suami yang setia dan takut akan Tuhan sepanjang umur hidupmu?"
"Saya bersedia" Ucap Sasuke terakhir kali dengan senyum tipis dibibirnya.
"Suadari Sakura, apakah saudari mengakui di hadapan Tuhan Yesus dan JemaatNya bahwa saudari bersedia dan mau menerima Saudara Uchiha Sasuke sebagai suami saudari satu-satunya dan hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidup saudari?"
"Saya bersedia" Jawab Sakura dengan suara lembutnya menatap Sasuke dalam.
"Apakah saudari bersedia tunduk kepada suami seperti jemaat tunduk kepada Kristus, mengasuh dan merawatnya, menghormati dan memeliharanya dalam keadaan susah dan senang, dalam keadaan kelimpahan atau kekurangan, dalam keadaan sakit dan sehat dan setia kepadanya selama saudari berdua hidup?"
"Saya bersedia" Jawab Sakura lagi membuat Sasuke tersenyum tipis mendengarnya.
"Apakah saudari bersedia menjaga kesucian perkawinan ini sebagai istri yang setia dan takut akan Tuhan sepanjang umur hidupmu?"
"Saya bersedia" Jawab Sakura terakhir kalinya hingga gadis itu tersenyum walau tipis dibalik wedding veil nya.
"Kepada seluruh sidang Jemaat Tuhan dan para hadirin yang menyaksikan dan mendengarkan janji-janji ini saya bertanya, Apakah Bapak/Ibu, Saudara/saudari mendukung dan mendoakan kedua saudara ini dalam hidup nikah mereka? Kalau sidang Tuhan dan para hadirin bersedia, harap bersama-sama menjawab: "Amin""
"Amin"
Kini sang pendeta menatap Sasuke, menatap raja sekaligus putra dari sahabat baiknya itu, raja terdahulu dengan senyum tipis.
"Saudara Uchiha Sasuke, sekarang ucapkan janji nikah saudara dengan sungguh-sungguh. Dengan kebebasan dan tanpa paksaan" Ucap pendeta membuat Sasuke mengangguk pelan.
"Demi nama ALLAH BAPA, ALLAH ANAK, DAN ALLAH ROH KUDUS, saya Uchiha Sasuke menerima engkau, Sakura menjadi satu-satunya istri dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi JemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu." Ucap Sasuke dengan suara lantang namun terdengar tulus.
Di sebuah kursi nampaklah Mikoto yang menangis haru mendengar janji yang baru saja diucapkan oleh putra bungsunya itu.
"Saudari Sakura, sekarang ucapkan janji nikah saudari dengan sungguh-sungguh. Dengan kebebasan dan tanpa paksaan" Ucap Pendeta membuat Sakura mengangguk pelan.
"Demi nama ALLAH BAPA, ALLAH ANAK, DAN ALLAH ROH KUDUS, Saya Sakura menerima Engkau, Uchiha Sasuke menjadi satu-satunya suami dalam pernikahan yang sah, untuk dimiliki dan dipertahankan, sejak hari ini dan seterusnya, dalam suka dan duka, semasa kelimpahan dan kekurangan, di waktu sakit dan di waktu sehat, untuk dikasihi dan diperhatikan serta dihargai, seperti Kristus mengasihi jemaatNya sampai kematian memisahkan kita, menurut titah kudus Tuhan dan iman percaya saya kepadaNya, kuucapkan janji setiaku kepadamu" Ucap Sakura dengan suara lembut nan tulus nya.
"Cincin ini menggambarkan kasih antara seorang suami dan isteri. Cincin yang melingkar tidak mempunyai ujung dan pangkal, melambangkan kasih yang tidak akan berhenti. Cincin ini terbuat dari emas murni tidak akan berkarat, melambangkan kasih yang tidak akan luntur dan rusak. Demikian kiranya kasih antara kedua saudara ini, Uchiha Sasuke dan Sakura tidak akan berakhir selama keduanya hidup, bertambah hari bertambah suci, bertambah hari bertambah matang dan bertambah hari bertambah tulus."
"Saudara Sasuke, masukkan cincin ini pada jari manis tangan kanan Saudari Sakura sebagai tanda kasih saudara kepadanya yang tidak akan berakhir dan tidak akan luntur"
Tangan Sakura terulur hingga Sasuke menyentuhnya dan memasang kan sebuah cincin sederhana namun terkesan elegan pada jari manis tangan kanan Sakura.
"Saudari Sakura, masukkan cincin ini pada jari manis tangan kanan Saudara Sasuke sebagai tanda kasih saudari padanya yang tidak akan berakhir dan tidak akan luntur"
Sasuke pun melakukan hal yang sama, ia mengulurkan tangannya hingga Sakura menyentuhnya dan memasang kan sebuah cincin sederhana namun terkesan elegan pada jari manis tangan kanan Sasuke.
Kedua mempelai pun dipersilahkan untuk berlutut sementara Jemaat berdiri dan pemberkati mereka hingga kedua mempelai itu kembali berdiri.
"Dengan demikian, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Saya Orochimaru sebagai Hamba Tuhan menyatakan dihadapan Tuhan dan JemaatNya bahwa Saudara Uchiha Sasuke dan Sakura resmi dan sah sebagai suami istri di hadapan Tuhan"
Suara tepuk tangan mulai terdengar, Sasuke berganti posisi disebelah kanan Sakura hingga pendeta mempersilakan keduanya untuk berciuman.
Sakura gugup ketika Sasuke mengangkat sedikit wedding veil nya namun jelasnya Sasuke sudah menutup mata seolah dirinya tahu jika Sakura masih engan memperlihatkan wajahnya.
Bibir keduanya bertemu, Sasuke menciumnya dengan sangat lembut dan hangat seolah mengutarakan perasaan nya yang begitu dalam membuat semua orang-orang yang menyaksikannya tak bisa diam dan terus bertepuk tangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/216538891-288-k830637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Beauty
FanficSakura adalah gadis yang memiliki kecantikan yang amat luar biasa namun sayangnya sosoknya dikenal sebagai sosok yang angkuh dan sombong. Suatu hari ketika Sakura pergi ke pasar untuk menjual tanaman dari lembah nya, ia melihat keponakan raja tengah...