22.Beautiful Night

1.9K 117 6
                                    

16+.


Rasa penyesalan akan muncul saat kita terlambat menyadari jika ternyata kita salah menentukan suatu pilihan, salah dalam melangkah, salah karena telah menyakiti perasaan orang lain, salah dalam mengambil suatu keputusan dan lain sebagainya.

Ego adalah memaksakan keinginan atau kehendak pada orang yang ia cintai, sedangkan cinta adalah suatu rasa tanpa ego yang mengendalikan.

Cinta adalah bagain dari diri kita, namun ego? Ego bukanlah bagian dari diri kita. Ego hanyalah cerminan dari diri kita, peran yang kita buat untuk mencari pendamping agar bisa melengkapi peran yang selama ini kita mainkan.

Manusia adalah makhluk yang egois, tidak mungkin jika tidak mencintai dirinya sendiri, dan tidak mungkin jika mengutamakan orang lain, namun sangat di sayangkan ketika ego itu berkuasa tidak ada yang tau pasti kapan ego itu menjadi lebih dominan, karena setiap manusia memiliki ego yang berbeda-beda.

Taehyung tahu jika dirinya sudah egois, ia hanya memikirkan hati nya sendiri, sungguh bodoh, kenapa mulutnya tidak bisa di kondisikan dalam keadaan seperti ini?.

.

.

.

.

Siapa yang tau jika sekarang Taehyung sangat rapuh? Berdiam diri di kamar dengan keadaan kacau, tatapan kosong ia tujukan pada sebuah foto gadis yang sangat sangat ia cintai, absen dari makan malam, ah...benar benar rapuh.

Sudah genap dua hari Tzuyu tak mengabarinya, Taehyung sudah mencoba menghubungi dan apa hasilnya? Tzuyu tak membalas pesannya dan mengabaikan panggilannya, rencana Taehyung ingin pergi ke rumah Tzuyu pun sirna, ia takut, takut jika Tzuyu tak mau melihatnya lagi

"Hyung?." Sebuah panggilan menyadarkan lamunan Taehyung, di ambang pintu terlihat Jungkook dengan kedua tangan membawa mampan.

"Tadi Jin Hyung menyisakan makanan untukmu." Perkataan Jungkook sama sekali tidak ada respon dari Taehyung, malah sekarang Taehyung kembali menatap foto yang ada di tangannya.

Jungkook menghela nafas sebelum berjalan ke arah ranjang Taehyung, ia letakkan mampan yang berisi makanan tersebut di lemari nakas, Jungkook mengambil posisi duduk tepat di samping Taehyung.

"Maaf." Kalimat itu lolos begitu saja dari mulut Jungkook, "maaf, ini semua terjadi karena aku Hyung, jika saja aku tak berhubungan dengan Eunha saat itu, maka semua ini tidak akan terjadi."

Taehyung mengalihkan pandangannya pada Jungkook, mata yang merah akibat menangis berhasil di tangkap oleh Jungkook, sebelumnya ia belum pernah melihat Taehyung sampai menangis karena wanita.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri, ini bukan salahmu." Tangan Taehyung terulur menepuk pundak Jungkook dengan lembut, bagaimanapun ini bukan salah Jungkook, "aku tahu ini pasti akan terjadi, ini mungkin resiko menjadi seorang Idol." Taehyung tersenyum kecut.

"Tapi kenapa PD-Nim tidak memperbolehkan mu berkencan, bukankah seharusnya kita semua sudah di perbolehkan berkencan?." Benar, dulu Taehyung sempat berfikir seperti itu, tapi sekarang dia tahu alsannya.

"Aku dan Tzuyu menjalani ini semua saat dia masih menjadi Manager kita, kau tahu kan jika PD-Nim tidak suka bila asuhan-nya menjalin hubungan dengan staff atau pun Manager kita, mungkin PD-Nim merasa di khianati oleh karyawan nya." Jungkook mengangguk mengerti.

"Lalu, apa rencana mu selanjut nya Hyung?." Taehyung menggeleng pelan, dan itu sukses membuat Jungkook terlonjak dari ranjang, "jangan bilang kalau kau dan Tzuyu memutuskan untuk mengakhiri semuanya."

Beauty Manager [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang