Hei epriwan..
Thx utk support work aku yg ini
Jgn lupa, yg pencet bintang masa depannya Renjun.
Ok, ini udah end. Sampai jumpa di story Renjun yg lain.. insya Allah Minggu depan aku publish.. Bai bai🌼Tepat pukul dua. Selepas Renjun beserta orang tuanya menyantap makan siang. Keluarga bahagia itu-- tanpa adanya Tao. Sedang menikmati waktu mereka di halaman belakang. Nyonya Huang dibantu bibi Yoo-- asisten rumah tangga mereka, merawat tanaman. Bunga-bunga milik nyonya Huang.
Tuan Huang yang saat akhir pekan tidak bekerja pun menikmati waktunya, sibuk dengan koran dan secangkir teh sebagai pelengkap. Dan Renjun dirinya hanya duduk-duduk santai, memandang langit.
Suasana siang menjelang sore itu pun dinikmati ketiganya dengan khidmat.
"Renjun. Kakak mu sudah menikah, kau tidak ingin menyusulnya?" Tanya sang ayah seraya menyeruput tehnya.
Renjun jadi terdiam. Dan menoleh lekas ke sang ayah.
"Renjun masih muda, Ayah. Sedangkan kakak menikah saat dia sudah lulus. Dan mendapat penghasilan sendiri" balas Renjun.
Nyonya Huang setelah mendengar percakapan dari suami dan putranya lalu mendekat.
"Ibu ingat saat itu kau mengaku sudah punya pilihan sendiri pada tuan Oh. Kau memiliki pacar, sayang? Bawa pada Ibu" kata nyonya Huang. Mendekati Renjun dan mengelus pundaknya.
Renjun menghela napasnya. "Renjun, masih belum siap Ibu, Ayah" kataya seraya menatap ayah dan ibunya bergantian.
Ada raut cemas dan bimbang di wajah Renjun.
"Kenapa? Kenapa kau ragu? Kau takut kami tak mau merestuinya?" Tanya tuan Huang yang tebakannya tak meleset sedikitpun. Itu yang Renjun takutkan, dia takut kisah Tao dan Hanna terjadi padanya juga.
"Bawa dia pada kami Renjun. Jika dia baik, kami janji tak akan menghalangi hubunganmu dengan gadis itu" tutur nyonya Huang dengan lembut.
Renjun segera mengambil ponsel dari saku celana yang dia pakai.
"Jika Ayah dan Ibu memaksa. Dia akan datang kemari lima belas menit lagi" kata Renjun.
Nyonya dan tuan Huang pun tersenyum dengan mata yang saling bertemu.
Omong-omong soal Tao. Dia dan Hanna sudah menikah sesuai rencana. Satu bulan setelah makan malam keluarga. Mereka menikah di sebuah gedung, dengan acara yang begitu meriah. Dihadiri oleh teman-teman, kebanyakan teman dari Hanna. Keluarga besar dan para kolega dari kedua ayah mereka. Setelah melangsungkan pernikahan. Tao dan Hanna pindah ke New York. Bukan tanpa alasan. Tao ditempatkan oleh tuan Huang mengolah perusahaan mereka di sana. Hanna masih melanjutkan pendidikannya. Walau tugas sebagai istri sudah membebaninya.
Dan kini rumah besar keluarga Oh hanya dinaungi tiga orang. Rasanya seperti ada sesuatu yang hilang ketika Tao pergi.
Namun, setelah satu tahun kepergian Tao. Rasa kehilangan itu mulai memudar. Apalagi setelah Tao yang lama menetap di negeri orang itu selalu mengabarkan berita gembira untuk mereka. Seperti perusahan yang semakin membaik setelah dikelola oleh Tao, dan yang tak kalah membahagiakan, Hanna sedang mengandung cucu pertama mereka. Juga cucu pertama dari kedua keluarga-- Huang dan Oh. Kabar itu baru mereka dapatkan dua hari yang lalu.
Jam dinding besar yang sudah menunjukan pukul tiga sore itu pun dilihat oleh nyonya Huang. Tepat setelah itu, Renjun datang dengan membawa seorang gadis di belakangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUANG
RandomApa sih definisi saudara menurut kalian? Mirip? Terkadang punya hobi atau karakter yang sama. Tapi mungkin itu untuk saudara-saudara di luar sana. Beda dengan dua saudara ini. Di keluarga Huang. Huang Zi Tao dan Huang Renjun. Kepribadian mereka seb...