pt🌸9

220 22 0
                                    

Update-an terpanjang.. jgn sampai tidur bacanya:))
Yg pencet bintang asli pacarnya renjun




















Renjun menyusul langkah besar Tao dari belakang. Dia cemas dengan kondisi kakaknya itu. Dan ingin menjelaskan situasi yang terjadi dari percakapan dua keluarga. Oh dan Huang.

Kaki Tao berhenti ketika sampai di atap. Pria jangkung dengan sorot mata tajam itu lantas duduk di kursi yang tersedia.

Renjun dengan perlahan menghampiri sang kakak. Duduk di sampingnya, dan terdiam sejenak untuk memulai percakapan.

"Kakak benci padaku?" Tanya Renjun.

Tao menggeleng. "Aku tidak pernah membencimu, ibu bahkan ayah." Ucap Tao tanpa menatap Renjun.

Renjun diam tak menyangka dengan jawaban Tao. Dia pikir selama ini Tao begitu membencinya. Sebagai saudara sedarah mereka terasa jauh. Tidak akrab, dan jika bukan Renjun yang menegur, Tao akan acuh saja. Seperti tak menganggapnya ada.

"Benarkah itu? Kakak tak membenciku? Maafkan aku, kak"

"Ya. Jika kau berpikir kakak membencimu, itu tidak benar. Aku hanya tidak suka orang lain membandingkan kita, aku muak dengan itu."

"..sekarang kakak sadar bahwa tindakan kakak selama ini salah. Kakak akan berubah. Hanna berjanji akan membantu" sambung Tao.

"Oh Hanna?" Renjun berkerut dahi.

"Gadis itu. Aku percaya dia penyelamatku"

Entah Renjun jadi mengembangkan senyumnya. Dia menepuk pundak sang kakak dua kali. Membuat Tao menoleh padanya.

"Kakak menyukai Oh Hanna?"

Tao lantas mengalihkan pandangannya dari Renjun.

"Jika kakak berpikir aku juga menyukainya. Jawabannya tidak. Aku hanya bersahabat dengannya" sambung Renjun agar Tao tak salah paham.

"Aku tidak menyukainya, tapi mencintainya kurasa" ucap Tao.

Renjun tersenyum tipis dengan ucapan Tao.

"Kakak yakin? Dia galak dan cerewet. Bukan kah itu bukan tipe kakak?" Renjun menggoda Tao.

Tao menoleh masam ke Renjun. "Kau ini kenapa malah menjelekkan sahabatmu sendiri" sambar Tao dengan sinis.

Renjun menutup mulutnya untuk menahan tawanya. "Bukan,.. bukan.." katanya seraya kibas-kibas tangan.

"Hanna gadis baik. Cantik dan cerdas. Dia sangat polos terkadang, cerewet dan galak jika diganggu. Kurasa benar Hanna akan bisa merubah kakak ke lebih baik" pendapat Renjun.

Tao mengangguk dan mendongakkan kepala ke atas--- memandang langit malam dengan jutaan bintang berpendar.

"Baru kali ini aku merasakan jatuh cinta. Menariknya aku menambatkan hatiku untuk Hanna. Padahal pertemuan antara aku dan dia tidak begitu berkesan." Kata Tao seperti sebuah gumaman, karena dia mengatakannya begitu lirih. Tapi Renjun dengan penasaran menyimaknya.

"Kakak pasti terkena puppy eyes-nya" tebak Renjun asal.

Namun, tanpa diduga oleh Renjun, Tao menegakkan tubuhnya dan menatap Renjun dengan tatapan susah diartikan.

"Kau benar" ucap Tao.

Renjun jadi bingung, "maksutmu kak?"

"Waktu itu dia membujukku dengan tingkah menggemaskan, dan aku luluh" jujurnya.

Renjun sudah tidak bisa untuk tidak meledakkan tawanya. Menurutnya ini bukanlah kakaknya. Hanna memang sudah berhasil merubah sifat kaku dan tertutup kakaknya. Dia bahkan sudah bisa merasakan hangatnya mengobrol dengan kakaknya yang selama ini dia dambakan.

HUANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang