LIMA

622 41 0
                                    

Haii aku up lagi nih.

                       🏴🏴🏴

Sekarang Dara bingung mau mencari anak itu kemana. Belum lagi ia harus menahan rasa perih yang menjalar di tangannya. Darah yang tidak henti - henti mengalir, sepertinya luka sayatannya ini cukup dalam.

"KENZO." teriak Dara lagi.

"KAKAK CANTIK!"

Dara membalik badannya melihat Kenzo berlari dengan mata sembabnya. Sepertinya ia menangis ketakutan dari tadi.

Kenzo langsung memeluk kaki Dara wajar saja karena tinggi Kenzo tidak sampai setengah tinggi Dara.

"Kakak cantik gapapa? Tadi aku liat kakak berantem disitu, aku takut terus aku kabur deh, soalnya aku takut banget ngeliat kakak cantik kayak gitu." Adu Kenzo. "Jadinya aku diem di situ kakak cantik."

"Kenzo gak papa kan?"

"Kenzo ada yang luka gak?"

"Tadi Kenzo diapain sama mereka?" Dara memberikan pertanyaan bertubi - tubi pada Kenzo.

Ia khawatir takutnya jika Kenzo dikembalikan pada orangtuanya ada luka lecet pada tubuhnya, bisa bisa ia dimarahi oleh orangtua Kenzo, dan takutnya ia dituduh yang tidak - tidak.

"Ini adik Lo?" Tanya Adrian di belakang Kenzo.

"Tadi gue temuin dia lagi jongkok di belakang halte bus, sambil nangis gitu."

"Bukan, bukan. Dia bukan adik gue." Jawab Dara sejujurnya.

"Terus siapa lo? Sepupu? Ponakan? Atau jangan jangan anak lo?" Tuduh Lio pada Dara.

"Sembarangan ya kalau ngomong. Gue masih sekolah kali, belum punya anak dan belum nikah juga."

Dara kesal masa ia dituduh sudah punya anak, gak liat apa dia masih muda.
"Emang muka gue kayak emak - emak gitu?"

"Gue gak kenal dia siapa, tapi pas pulang sekolah gue ngeliat dia lagi di gangguin sama anak - anak tadi. Makanya gue tolongin dia." Dara menjelaskan apa yang terjadi tadi dengan detail. "Terus pas gue mau pergi, eh kita malah ditahan, ga tau deh jadi gini."

"Berani banget lo lawan mereka." Kali ini Bintang yang berkata. Jarang - jarang Bintang ngomong seperti ini.

Dara tidak menghiraukan mereka lagi, sekarang ia beralih ke Kenzo yang masih ada di pelukannya.

"Rumah kamu dimana? Kakak anterin pulang ya? Terus kok kamu bisa ada disini sih?" Dara bertanya lembut pada Kenzo.

"Aku tadi pulang sekolah, terus aku nungguin mama di depan sekolah tapi mama gak dateng - dateng, ya udah aku pulang sendiri aja." Ucap Kenzo sambil mengingat - ingat kembali.

"Aku sebenarnya lupa arah jalan pulang aku, jadinya aku lewat sini deh. Ternyata tadi ada kakak nakal terus aku di gangguin, katanya aku mau diculik terus mau di jual. Gitu ka."

Dara sebenarnya kesal karena geng motor tadi berkata seperti itu. Mau menculik lalu menjual, benar - benar keterlaluan.

"Kakak cantik itu tangan kakak cantik masih berdarah!" Kenzo berseru sambil meniup - niup tangan Dara.

"Gapapa nanti juga sembuh sendiri." Ucap Dara setenang mungkin, padahal lengannya mengeluarkan darah yang lumayan banyak sampai - sampai seragamnya pun ternodai oleh darah.

"Ya udah yuk kakak anterin pulang, kamu hafal alamat rumah kamu?" Tanya Dara.

Kenzo hanya menganggukkan kepalanya. "Perumahan Sun Rise blok B nomer 14."

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang