SEMBILAN

488 24 3
                                    

Dara biasanya pecicilan tidak bisa diam saat dikantin, tapi kini berbanding terbalik. Saat ini mereka sedang ada di kantin, inti Roianzho dan geng Dara berada di satu meja yang sama.

Sejak perjalanan ke kantin tadi, Dara bisa mendengarkan mereka berbisik berbicara mengenai Dara dan Ander, seperti

"Eh kok bisa si Dara jalan duaan sama si Ander?"

"Ih mereka berdua cocok banget, yang satu cantik yang satu ganteng."

"Liat itu Ander gandeng tangan Dara."

"Emang si Ander mau ya sama si Dara yang pecicilan."

"Ga cocok banget mereka, mending sama gue."

"Ih kemana - mana cantikan gue kali dari pada si pecicilan itu."

Kurang lebih seperti itu lah percakapan mereka tentang Ander dan Dara.

"Mau pesen apa?" Tanya Ander pada Dara.

"Indomie soto pake telor aja." Ucap Dara. "Eh iya, sama pedesnya yang banyak."

"Dar, bukannya kemarin udah makan mie ya?" Tanya Kaila.

"Lo gak boleh makan mie lagi, nanti lambung lo ngembang lagi kayak waktu itu." Larang Salsa pada Dara.

"Ini terakhir buat minggu ini." Ucap Dara pada mereka. "Janji beneran." Dara mengacungkan kelingkingnya.

Teman - teman Dara diam saja. Mereka sudah hafal betul sikap Dara. Gadis itu memang keras kepala jika diberitahu yang benar.

"No, tolong pesenin pesanan kita semua ya. Nanti biar gue yang bayar semuanya." Ander meminta tolong pada Elno.

"Nasi goreng spesialnya 2 buat gue sama Dara." Ucap Ander.

Dara heran bukannya ia memesan indomie. Saat Dara ingin meralat ucapan Ander tadi, pria itu dengan cepat berucap "Katanya lo kemarin udah makan mie, ga boleh sering - sering makan mie."

"Tapi kan...." Belum sempat lagi Dara berucap, Ander lagi - lagi memotong ucapannya.

"Jangan ngebantah, entar sakit lagi." Ucap Ander perhatian pada Dara.

Dan sekarang Dara diam menurut pada ucapan Ander. Ini bukan seperti Dara yang biasanya keras kepala dan tidak mau menurut, dan ini juga bukan seperti Ander yang biasanya tidak banyak ngomong dan cuek terhadap siapapun.

Teman teman mereka yang ada disitu pun terheran melihat kelakuan mereka. Ander dan Dara benar benar membuat mereka bertanya - tanya.

"Kalian pacaran?" Tanya Kaila.

Mereka yang ditanya begitu dengan kompak menggelengkan kepalanya.

"Tuh barengan lagi ngegelengin kepalanya." Kali ini Carissa yang berbicara. "Udah berarti kalian jodoh."

"Enggak, gue gak pacaran sama Ander." Dara menjawab pertanyaan mereka.

"Belum." Ralat Ander. Apa maksudnya belum?

"Gue belum pacaran sama Dara. Nanti kalau gue udah pacaran sama Dara gue kasih tau ke kalian semua." Tambahnya.

Mereka semua tercengang  mendengar ucapan Ander. Bagaimana dengan Dara? Saat ini perasaan Dara dag dig dug.

"Gue udah laper." Ucap Salsa memecahkan suasana saat itu.

"Oh iya, gue hampir lupa kan pesenin makanan lo semua." Ucap Elno.

"Pada mau makan apa?" Tanya Elno pada mereka semua.

"Udahlah samain aja semuanya, takutnya gak keburu kalau mesen yang lainnya." Usul Adrian.

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang