SEBELAS

656 43 10
                                    

Hei, aku gak tau ini sesuai ekspektasi kalian atau enggak.

Aku kayaknya ngerasa part ini kacau deh, gapapalah ya kalau ada yang kurang bilang ya biar aku bisa koreksi.

Happy Reading all

.

Dara dan keempat temannya plus Elno kakak dari Elena kini berada di taman belakang sekolah yang jarang sekali disinggahi oleh murid murid SMA Angkasa.

"Dar, kok lo berani banget sih sama si Tasya." tanya Carissa

"Kenapa gue harus takut?" Dara balik bertanya.

"Lo emang gak tau siapa Tasya." sekarang Elno yang bertanya.

"Tukang bully kan." jawab Dara seadanya.

Elno yang mendengarkan jawaban Dara hanya geleng -  geleng kepala saja. "Apa sih yang lo tau Dar di sekolah ini, semuanya lo gak tau."

"Waktu itu lo gak tau siapa gue sama temen - temen Roianzho gue, sekarang lo gak tau siapa Tasya and the gang."

"Gue tau ya siapa lo. Lo kan bang Elno, kakaknya Elena. Masa gue gak tau." ucap Dara seadanya.

"Seterah lah, semerdeka lo aja deh Dar." Kata Elno sebal. Laki - laki itu kini beralih melihat ke kening adiknya yang tampaknya membiru itu.

Gadis itu hanya mengacungkan jempolnya saja.

"Tasya itu anaknya emang gitu, suka ngerasa jadi ratu banget." Jelas Kaila.

"Emang banyak yang gak suka sama dia, tapi mereka pada gak berani ngelabrak kayak yang tadi lo lakuin ke dia." Lanjutnya cewe itu.

"Baguslah kalau gue jadi orang pertama yang ngelabrak dia, biar dia gak banyak macem - macem."
Tutur Dara.

"Salah Dar, lo salah kalau mikir dia gak bakal macem - macem lagi." Sekarang Elno berbicara lagi.

"Dia bakal bales lo Dar, bahkan lebih daripada ini. Gue tau dia karena gue udah 3 tahun bareng di sekolah ini." Tutur Elno dengan jelas.

Dara jadi memikirkan ucapan Elno tadi, apa benar kakak kelasnya itu akan membalas perbuatannya lebih dari ini.

"Apalagi dengan posisi lo sekarang deket sama Ander." Tambahnya lagi.

"Hah? Maksudnya?!"

Jujur Dara tidak paham apa yang dimaksud ucapan Elno. Katanya ia dekat dengan Ander. Padahal menurutnya ia kalau bertemu Ander aja gak sengaja.

"Ia, sekarang kan lo lagi deket sama Ander, dan si Tasya udah lama banget ngejar - ngejar Ander. Dengan posisi lo yang kayak gini sekarang pasti gak aman banget."

Dara semakin mencerna baik - baik perkataan Elno. Tingkah laku dan perkataan Tasya tadi membuktikan bahwa seperti ia tidak akan main - main.

"Ah bodolah, pusing mikirin kayak gini. Kalau dia mau nyari ribut ayo gue ladenin." Ucap Dara bodo amat.

"Ah tau ah lo mau gue kasih tau malah gitu, serah dah serah." Rajuk Elno.

"Bang Elno jelek deh kalau kayak gitu." Kata Carissa polos.

"Iya deh terserah Carissa yang paling cantik sedunia." Ucapnya dengan bete.

"Kenapa?" Tanya Ander yang tiba tiba datang bersama keempat temannya yang lain.

"Kenapa apa?" Balas Dara yang tak paham maksud ucapan Ander.

"Gak papa, lupain."

"Idih, orang - orang sekarang lagi pada gak jelas ya." tukas Dara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ADARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang